26 Februari 2006

Gejala Klinis Rabies

Stadium Prodromal
Badan demam, lemas, mual, dan nyeri tenggorokan. Gejala ini berlangsung beberapa hari.

Stadium Sensoris
Pada luka gigitan, timbul nyeri, rasa panas, serta kesemutan.
Timbul cemas dan reaksi berlebihan terhadap rangsang sensoris.

Stadium Eksitasi

  • Otot-otot tubuh menegang.
  • Keringat, air liur, serta air mata berlebihan, pupil melebar.
  • Timbul berbagai fobia (ketakutan), terutama hidrofobia (ketakutan terhadap air).
  • Otot-otot tenggorokan dan pernapasan dapat berkontraksi hanya dengan rangsang
    sensoris
    seperti meniup udara ke muka penderita, menyinari mata, atau
    bertepuk tangan di dekat telinga penderita.
  • Dapat terjadi henti napas sesaat, tubuh biru akibat kekurangan oksigen,
    kejang, dan denyut jantung yang cepat (takikardia).
  • Perilaku penderita tidak rasional (maniak).

Sebagian besar penderita meninggal pada stadium ini.

Stadium Paralisis
Otot-otot tubuh melemas, termasuk otot pernapasan, akibat kerusakan saraf otot.

25 Februari 2006

Penanganan Luka Rabies

Cuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun atau detergent selama 10 – 15 menit.

Olesi luka dengan antiseptik (alkohol 70%, betadine, atau obat merah).

Luka gigitan tidak boleh dijahit. Jika terpaksa di jahit (akibat luka yang besar atau alasan lain), perlu disuntik Serum Anti Rabies (SAR) di sekitar luka.

Perlu dipertimbangkan pemberian Serum / Vaksin Anti Tetanus (SAT/VAT), antibiotik, serta penghilang nyeri.

23 Februari 2006

Perjalanan Virus Rabies

Pasien tergigit anjing pengidap rabies.

Untuk beberapa saat, virus rabies tetap tinggal di tempat masuk dan sekitarnya.

Kemudian virus rabies bergerak ke ujung serabut saraf.

Melalui serabut saraf, virus bergerak ke otak. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke otak 2 minggu - 2 tahun, tetapi umumnya 3 - 8 minggu.

Di otak : virus memperbanyak diri dan menyebar luas ke semua bagian saraf, terutama sel saraf di sistim limbik, hipotalamus, dan batang otak.

Dari otak, virus kemudian bergerak ke saraf tepi dan bersarang pada hampir semua jaringan dan organ tubuh.

Virus berkembang biak dalam jaringan dan organ tubuh, serta merusaknya. Organ yang terkena antara lain kelenjar ludah, ginjal, dll.

11 Februari 2006

Ngidam: Tips Mengurangi Mual Muntah

Ngidam, biasanya menjadi keluhan pertama yang dirasakan wanita hamil. Ngidam ditandai oleh perasaan mual, kadang-kadang disertai muntah. Keadaan ini terjadi akibat diproduksinya hormon ß-hCG oleh tubuh wanita hamil.

Ngidam paling sering terjadi dalam tiga bulan pertama kehamilan. Jarang sekali wanita terus mengalami gejala ini setelah memasuki masa kehamilan selanjutnya.

Mual dan muntah biasanya lebih berat pada pagi hari. Tapi pada beberapa wanita, tidak ada perbedaaan beratnya mual dan muntah antara pagi, siang, atau malam.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meringankan mual dan muntah saat ngidam.
  • Usahakan perut selalu terisi, tapi jangan terlalu banyak. Perut kosong dapat memperparah rasa mual. Makan beberapa kali sehari dalam porsi kecil, lebih baik daripada makan tiga kali sehari dengan porsi besar.
  • Untuk meringankan mual pagi hari, sebelum bangkit dari tempat tidur, isilah perut dengan sedikit makanan ringan. Tunggulah beberapa saat sampai makanan itu dicerna usus dengan baik, setelah itu baru bangun.
  • Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup.
  • Usahakan lebih banyak mengkonsumsi protein, misalnya ikan. Hindari makanan yang bersantan atau berlemak, seperti goreng-gorengan.
  • Hindari makanan yang bau atau rasanya membuat anda mual. Contohnya, jus jeruk, susu, kopi, dan teh.
  • Jangan mengkonsumsi zat besi (Tablet Fe) dulu, karena dapat memperberat mual. Lagi pula tablet ini tidak diperlukan pada masa tiga bulan pertama kehamilan.
  • Banyak istirahat, hindari stress dan kelelahan.
Serbuk jahe dalam bentuk kapsul atau air jahe yang diminum secara teratur dapat meringankan mual muntah setelah beberapa hari. Begitu pula dengan vitamin B6.

Untuk ngidam yang ringan, perawatannya lebih baik dilakukan di rumah. Namun jika mual dan muntah sudah parah, anda sebaiknya pergi ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

08 Februari 2006

Insomnia: Bagaimana Menghindarinya?

Relaksasikan fisik dan mental anda.

Tidurlah secara teratur. Tentukan jam berapa mulai tidur dan jam berapa bangun. Dengan begitu, tubuh akan terpola dengan jadwal tidur ini, sehingga tidur lebih nyenyak.

Hindari tidur di siang hari, juga sore hari.

Olahragalah secara teratur. Rasa lelah setelah olahraga dapat membantu mempercepat timbulnya kantuk.

Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, jangan membaca atau menonton TV di tempat tidur.

Jika mata anda tidak mau terpejam, bangkitlah dari tempat tidur. Jangan kembali sampai anda benar-benar merasa ngantuk.

Atasi stress yang anda alami.

Ciptakan ruang tidur yang sepi, nyaman, dan menentramkan.

Hindari minum kopi, terutama pada sore hari.

Berhenti merokok. Nikotin adalah stimulan yang mencegah otak untuk istirahat.

Hindari alkohol. Walaupun alkohol dapat mempercepat timbul kantuk, tetapi tidur menjadi tidak nyenyak dan kurang berkualitas.

Jika anda telah melakukan saran ini dan belum menunjukkan hasil maksimal, konsultasilah dengan dokter anda.

01 Februari 2006

Osteoporosis

Apa sih osteoporosis itu?

Osteoporosis merupakan keadaan dimana tulang menjadi keropos dan rapuh. “Osteo” artinya tulang, sedangkan “porosis” artinya keropos.

Tulang yang mudah patah akibat osteoporosis adalah tulang belakang, tulang paha dan pergelangan tangan.
Agar kepadatan tulang tetap terjaga, tubuh memerlukan kalsium dan mineral lainnya dalam jumlah yang cukup dan produksi beberapa macam hormon dalam jumlah yang tepat, antara lain estrogen pada wanita dan testosteron pada laki-laki. Selain itu, asupan vitamin D yang cukup dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium dari makanan dan menghantarkannya ke tulang.

Apa penyebab osteoporosis?

Tulang kita sebenarnya tidak pernah diam. Setiap saat terjadi pembentukan sel tulang baru, sedangkan sel tulang yang sudah tua dibuang dari tubuh. Pada masa anak-anak, kecepatan pembentukan jauh lebih besar ketimbang hilangnya sel-sel tulang yang sudah tua. Akibatnya tulang pada anak-anak akan bertambah panjang dan besar.

Pada dewasa muda kecepatan pembentukan dan hilangnya sel tulang hampir seimbang. Namun mulai usia 30 sampai 40 tahun, kecepatan pembentukan tulang semakin menurun, akibatnya jumlah sel tulang semakin sedikit, sehingga rawan terjadi osteoporosis.

Siapa saja yang beresiko terkena Osteoporosis?

Berikut beberapa keadaan yang meningkatkan resiko terkena osteoporosis :

  • Menopause. Resiko terkena osteoporosis lebih besar setelah wanita mengalami menopause, karena setelah menopause, kadar estrogen yang diproduksi ovarium turun drastis. Sebagaimana diketahui, estrogen berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang dengan cara membantu kerja sel pembentuk tulang. Pada kenyataannya, semakin cepat menopause terjadi, semakin besar resiko timbulnya osteoporosis. Umumnya wanita mulai mengalami menopause pada umur 45 sampai 55 tahun.
  • Pengangkatan kandungan yang diikuti dengan pengangkatan kedua ovarium. Jika hanya satu ovarium yang diangkat, tidak meningkatkan resiko osteoporosis.
  • Setelah umur 30 sampai 40 tahun. Karena setelah umur ini, pembentukan tulang lebih sedikit ketimbang hilangnya sel tulang.
  • Merokok. Resiko terkena osteoporosis pada perokok dua kali lebih besar dibanding bukan perokok. Hal ini terjadi karena rokok menurunkan kadar estrogen di dalam darah.
  • Mempunyai keluarga yang osteoporosis. Wanita yang mempunyai ibu osteoporosis mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan osteoporosis.
  • Wanita dengan berat badan kurang. Wanita kurus lebih cepat terkena osteoporosis dibandingkan dengan wanita gemuk. Hal ini dikaitkan dengan perbedaan tingkat produksi estrogen, dimana wanita gemuk cenderung lebih banyak.
  • Kurang olah raga teratur. Latihan yang teratur membantu memperlambat timbulnya osteoporosis. Sebaliknya, kurang olah raga menyebabkan osteoporosis lebih mudah timbul. Olah raga misalnya jalan atau lari, memicu sel tulang untuk lebih aktif sehingga terbentuk tulang yang kuat.
  • Obat-obat tertentu. Beberapa obat tertentu dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis. Obat tersebut tampaknya meningkatkan kehilangan tulang dan menurunkan laju pembentukan tulang. Obat tersebut antara lain kortison (digunakan untuk asma, penyakit paru, radang sendi, dan alergi). Tetapi efek ini hanya terjadi jika obat tersebut digunakan dalam dosis tinggi, atau diberikan selama 3 bulan atau lebih. Penggunaan obat ini selama beberapa hari, atau beberapa minggu, biasanya tidak meningkatkan resiko timbulnya osteoporosis. Pengobatan tiroid juga berperan terhadap timbulnya osteoporosis
  • Penyakit tertentu. Beberapa penyakit yang meningkatkan resiko osteoporosis : arthritis reumatoid, bronkhitis kronis dan emfisema, hipertiroidisme, malnutrisi, penyakit hati kronik, dan penyakit-penyakit usus.
  • Asupan kalsium atau vitamin D rendah. Jika makanan kita kurang mengandung kalisum selama bertahun-tahun, terutama pada masa pertumbuhan, resiko untuk mengalami osteoporosis juga meningkat. Kurangnya kalsium menyebabkan kurangnya pembentukan tulang. Vitamin D dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium dan menghantarkannya ke tulang.

Apa yang terjadi pada remaja?

Pada masa remaja, tulang berkembang dengan cepat. Jika asupan kalsium cukup, tulang akan mengalami perkembangan maksimal dan menjadi lebih kuat.

Tetapi makanan yang kaya kalsium (misalnya susu dan keju), juga mengandung kalori yang tinggi. Sehingga, remaja yang takut gemuk menghindari makanan ini. Akibatnya mereka kekurangan kalsium dan jika berlangsung terus menerus akan menimbulkan osteoporosis dikemudian hari. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah konsumsi suplemen kalsium.

Soft drink, minuman yang sangat populer di kalangan remaja ini, beberapa di antaranya mengandung fosfat dengan kadar yang tinggi. Fosfat menarik kalsium dari tulang. Jadi ada baiknya para remaja mengurangi konsumsi minuman bersoda ini.

Osteoporosis dan Patah Tulang

Osteoporosis sendiri tidak menimbulkan gejala. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa tulangnya semakin rapuh sampai mereka mengalami patah tulang.

Jika tulang sudah rapuh, patah tulang dapat terjadi akibat hal-hal yang kecil saja, misalnya terjatuh, setelah mengangkat beban yang agak berat, atau bahkan akibat berjalan kaki.

Jika patah tulang terjadi pada tulang belakang, ruas tulang belakang menjadi lebih pendek. Pada osteoporosis yang berat, beberapa ruas tulang belakang dapat mengalami patah tulang. Kejadian inilah yang paling banyak menyebabkan turunnya tinggi badan dan bungkuk pada orang tua

Akibat kepatahan ini, posisi sendi tulang belakang berubah. Perubahan ini dapat menimbulkan radang sendi dan rasa nyeri.

Pembedahan untuk memperbaiki patah tulang pada osteoporosis sangat sulit dilakukan, karena tulang tersebut sangat lemah untuk dipasangi sekrup dan batang logam penahan.

Bagaimana mencegah osteoporosis?

Pengetahuan merupakan kunci utama. Semakin banyak anda tahu mengenai pencegahan dan pengobatan, semakin besar kesempatan anda untuk tetap aktif. Kunci penanganan osteoporosis adalah mencegah kehilangan sel tulang dengan makanan yang cukup, kebiasaan yang sehat dan olahraga yang tepat.

Pencegahan dapat mengurangi atau menghentikan sama sekali kehilangan sel tulang. Semakin cepat melakukan langkah pencegahan, semakin baik hasilnya. Jadi, jika anda masuk kategori orang bersiko tinggi terkena osteoporosis, saatnyalah untuk melakukan tindakan pencegahan, sebelum anda mengalami patah tulang.

Langkah pencegahan osteoporosis adalah memperhatikan makanan anda, cukup olahraga, dan mempertimbangkan penggunaan obat-obatan yang cocok.

Calcium

Salah satu cara terpenting untuk mencegah osteoporosis adalah konsumsi kalsium yang cukup. Berikut disajikan dosis kalsium yang diperlukan oleh tubuh menurut kelompok umur :

  • Anak-anak, umur 1-10 tahun : 800 mg kalsium/hari
  • Remaja, umur 11-18 tahun : 1.200 mg kalsium/hari
  • Remaja yang hamil : 1.600 mg kalsium/hari
  • Wanita hamil, umur 19 tahun ke atas : 1.200 mg kalsium/hari
  • Wanita menyusui : 1.200 mg kalsium/hari
  • Laki-laki dewasa, di bawah 65 tahun : 1.000 mg kalsium/hari
  • Laki-laki dewasa, d iatas 65 tahun : 1.500 mg kalsium/hari
  • Perempuan dewasa, sebelum menopause: 1.200 mg kalsium/hari
  • Perempuan dewasa, sebelum setelah : 1.500 mg kalsium/hari

Vitamin D

Salah satu fungsi vitamin D adalah membantu penyerapan kalsium dari usus. Sebagian penderita osteoporosis mempunyai kadar vitamin D yang rendah di tubuhnya sehingga absorbsi kalsium dari usus juga kurang. Vitamin D dibentuk di dalam tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari atau didapatkan langsung dari makanan.
Dosis harian vitamin d adalah 400 IU. Dosis ini dapat ditingkatkan hingga 800 IU, terutama jika anda tidak cukup mendapat vitamin D dari makanan atau kurang terpapar sinar matahari. Tapi ingat, jangan mengkonsumsi lebih dari angka ini, kecuali dokter anda menganjurkannya.

Olahraga

Olahraga beban yang teratur sangat baik untuk mencegah osteoporosis. Mulailah dengan intensitas ringan kemudian ditingkatkan hingga 30 sampai 40 menit per sesi beberapa kali dalam seminggu.

Walaupun berenang tidak termasuk olah raga beban, tetapi sangat baik untuk memperkuat otot punggung. Semakin kuat otot punggung, maka semakin kuat dan padat pula tulang belakang. Olah raga air ini juga merupakan pilihan yang bagus bagi penderita radang sendi atau orang yang mengalami rasa nyeri jika melakukan olah raga beban.

Beberapa manfaat olahraga :

  • Memelihara tulang. Otot yang kuat membuat tulang semakin kuat dan padat.
  • Memperbaiki bentuk tubuh. Otot punggung yang terlatih membantu menjaga tubuh agar tetap tegap dan mencegah bungkuk

Bagaimana cara agar asupan kalsium cukup?

Salah satu cara terbaik untuk memperlambat kehilangan sel tulang adalah dengan asupan kalsium yang cukup. Berikut beberapa contoh cara untuk mendapatkan kalsium :

  • Usahakan dalam sehari anda mengkonsumsi 3 – 4 porsi makanan yang kaya kalsium. Susu dan keju merupakan makanan yang banyak mengandung laktulosa yang meningkatkan absorpsi kalsium.
  • Jika anda melakukan diet, tetaplah mengkonsumsi susu yang rendah lemak.
  • Minumlah susu yang diperkaya vitamin D dan usahakan mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
  • Hindari makanan dengan kadar lemak dan protein yang tinggi, karena lemak dan protein yang berlebihan dapat mengganggu absorbsi kalsium di usus.
  • Kofein dalam kopi juga berperan dalam kehilangan kalsium, jadi jangan minum kopi terlalu banyak.

Bagaimana mengatasi nyeri?

Jika terjadi patah tulang, akan timbul nyeri ringan sampai berat. Pereda nyeri seperti parasetamol, aspirin, ibuprofen, atau naproxen dapat membantu. Jika nyeri masih tetap timbul, anda perlu ke dokter untuk mendapatkan pereda nyeri yang lebih kuat.

Untuk patah tulang belakang, bersama dengan pengobatan, uap panas yang di berikan pada punggung dua kali setiap hari selama 10 – 15 menit sangat membantu penyembuhan nyeri.

Metode lain untuk mengontrol nyeri meliputi stimulasi elektrik pada kulit diatas bagian yang sakit. Metode ini dinamakan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS).