17 Januari 2009

Patah Tulang, Diurut atau Dioperasi?

Ketika seseorang mengalami patah tulang, seringkali ia dihadapkan dengan dua pilihan. Pergi ke dukun patah untuk diurut atau ke rumah sakit untuk dioperasi. Beberapa penderita mendasarkan pilihan mereka pada besaran biaya perawatan. Sehingga, ada yang lebih cenderung pergi ke dukun patah. Apalagi ditambah bumbu cerita keberhasilan sang dukun patah menyembuhkan patah tulang di masa silam.

Setidaknya ada dua prinsip utama pengobatan patah tulang. Pertama adalah sedapat mungkin mengembalikan posisi tulang seperti posisi asalnya. Tindakan ini disebut reposisi. Prinsip kedua, mempertahankan posisi tulang yang telah kembali ke tempatnya (telah direposisi). Proses ini disebut fiksasi, biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan sampai terjadi penyambungan pada bagian yang patah.

Perlu diketahui, bersambungnya tulang pada bagian patah merupakan proses alami. Tanpa campur tangan manusia, tulang patah yang berdekatan, dalam waktu beberapa bulan akan menyambung sendiri.

Prinsip ini dipegang dan diterapkan, baik oleh dukun patah tulang maupun oleh dokter bedah orthopedi. Walaupun mempunyai prinsip yang sama, dalam prakteknya keduanya mempunyai perbedaan.

Dukun patah tulang melakukan reposisi dengan teknik sederhana. Ia menilai tulang patah dari penampakan luar bagian yang patah. Kemudian melakukan reposisi dengan penarikan dan pemutaran, sampai kira-kira diperoleh posisi yang pas. Keberhasilan tindakan ini tergantung jenis patahan tulang. Jika patahan sederhana, kemungkinan berhasil lebih tinggi. Lain halnya jika patahan rumit, misalnya terjadi patahan di dua tempat. Tindakan ini seringkali tidak memberikan hasil memuaskan. Hal lain yang membuat reposisi lebih sulit, tindakan ini oleh dukun tidak dilakukan di bawah pembiusan. Akibatnya, penderita merasakan semua nyeri yang mungkin timbul.

Pada proses fiksasi, dukun biasanya hanya mengandalkan fiksasi luar, apapun jenis patahannya. Fiksasi luar umumnya menggunakan kayu yang dibungkus dengan kain kasa. Kelemahan ini dapat menyebabkan proses penyembuhan lebih lama atau posisi tulang tidak sempurna saat terjadi penyembuhan.

Kekurangan lain adalah tidak adanya kontrol infeksi dan perdarahan. Padahal kedua hal ini dapat menjadi penyulit pada proses penyembuhan. Bahkan dapat menjadi masalah di kemudian hari, misalnya timbul osteomyelitis (radang tulang).

Berbeda dengan pengobatan di rumah sakit. Tindakan didasarkan pada jenis patahan tulang, yang gambarannya diperoleh dari hasil foto rontgen. Proses reposisi bisa dilakukan tanpa atau dengan operasi. Pilihan operasi dilakukan jika patahan tulang tidak mungkin dikembalikan dengan cara-cara biasanya, misalnya dengan menarik, memutar, atau meluruskan bagian yang patah.

Demikian pula dengan proses fiksasi, juga tergantung pada jenis patahan. Jika ringan saja, dapat dilakukan fiksasi luar (eksterna). Sedangkan jika patahannya berat dan rumit, biasanya dilakukan fiksasi dalam (interna), yang dilakukan melalui pembedahan. Pasca fiksasi biasanya dilakukan foto rontgen ulang untuk menilai apakah hasil tindakan sudah memuaskan.

Keuntungan lain adalah adanya kontrol infeksi, kontrol perdarahan, dan kontrol nyeri.

Nah, pilihan tergantung pada penderita. Jika tidak keberatan diobati dengan kira-kira, dukun patah pilihannya. Tetapi jika ingin diobati dengan tingkat ketepatan tinggi, rumah sakit pilihannya.

13 Januari 2009

Perkembangan Kemampuan Bicara Anak

Seringkali para orang tua bertanya, terutama mereka yang baru saja memiliki anak pertama, apakah perkembangan kemampuan bicara anak mereka normal.

Perkembangan kemampuan bicara untuk setiap anak sangat bervariasi. Tidak sama untuk setiap anak. Walaupun ada variasi yang sangat ekstrim, yang menggambarkan kemungkinan adanya gangguan perkembangan, tetapi sebagian besar variasi umumnya masih dalam batas normal.

Sebagai acuan, berikut kami tuliskan beberapa hal yang terjadi pada perkembangan kemampuan bicara anak bawah tiga tahun (batita) menurut umur.

Umur 6 bulan

  • Mengeluarkan suara dengan intonasi
  • Merespon jika kita memanggil namanya
  • Merespon suara orang dengan menoleh atau melirik
  • Merespon dengan tepat nada bicara yang ramah atau marah

Umur 12 bulan

  • Menggunakan satu atau dua kata (atau bagian kata) yang mempunyai makna
  • Mengerti perintah yang sederhana, terutama yang disertai dengan gerakan fisik
  • Berlatih perubahan nada suara
  • Mulai menyadari nilai sosial berbicara

Umur 18 bulan

  • Sudah menguasai 5 sampai 20 kata, kata-kata tersebut umumnya adalah kata benda
  • Mengulang-ulang kata
  • Mengikuti perintah sederhana

Umur 24 bulan

  • Dapat menyebut nama benda-benda yang biasa ada di sekitarnya.
  • Dapat menggunakan setidaknya dua kata depan, misalnya di dalam, di atas, di bawah.
  • Mulai dapat membentuk kalimat-kalimat pendek.
  • Kata-katanya sebagian besar sudah dapat dimengerti.
  • Sudah menguasai 150 – 300 kata.
  • Sudah berespon dengan benar jika ditanya, mana mata, mana hidung, mana telinga, dll.

Umur 36 bulan

  • Sudah mempunyai 900 – 1000 kosa kata.
  • Sekitar 90% dari apa yang dikatakan oleh anak sudah dapat dimengerti.
  • Mengerti pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan lingkungan atau aktifitas.
  • Sudah dapat menjawab pertanyaan jika ditanya: apa yang dilakukan jika lapar, haus, ngantuk, dll.
  • Sudah dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya.

Sekali lagi, daftar di atas hanyalah acuan. Jika anak anda tidak seperti yang digambarkan, bukan berarti ia tidak normal. Selalu ada perbedaan kemampuan setiap anak.

Jika anda merasa ada gangguan terhadap kemampuan bicaranya, mungkin perlu dilakukan stimulasi. Silakan berkonsultasi dengan ahli psikologi anak, dokter anak, atau praktisi lainnya yang berkompeten di bidang ini.

Bacaan:

  1. IsmuSurizan.Com: Pedoman Praktis Melatih Bayi dan Anak Berbicara.
  2. ChildDevelopmentInfo: Language and Speech Development In Children.

12 Januari 2009

Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki tiba-tiba menjadi terkenal. Bermula dari dugaan bahwa anak seorang pesohor terkenal John Travolta meninggal karena penyakit ini. Walaupun pada akhirnya ada dokter anak mengatakan bahwa si anak yang berumur 16 tahun tidak meninggal karena penyakit tersebut. Meskipun, pada usia 2 tahun, Jett Travolta dikabarkan pernah menderita penyakit Kawasaki.

Penyakit Kawasaki pertama kali dideskripsikan pada tahun 1967oleh Tomisaku Kawasaki, seorang dokter anak dari Jepang. Penyakit ini jarang terjadi, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, seringkali penegakan diagnosis penyakit Kawasaki terlewatkan. Bahkan, pada beberapa kasus, penyakit ini baru diketahui pada tahap yang sudah parah.

Penyakit yang sering menyerang anak ini ditandai oleh demam tinggi, sekurang-kurangnya lima hari. Gejala ini disertai oleh :

  1. Peradangan mata yang ditandai dengan merahnya putih mata tanpa disertai tahi mata yang banyak.
  2. Kemerahan atau pembengkakan pada tangan dan kaki, kadang-kadang juga terjadi pengelupasan kulit di seluruh tubuh.
  3. Bentol-bentol kecil berwarna merah terang, sering menyerupai bentol pada penyakit campak.
  4. Pembengkakan kelenjar limfe di leher.
  5. Peradangan pada bibir (bibir pecah-pecah) dan pada tenggorokan. Lidah juga tampak merah seperti warna 'strawberry'.

Jika dari 4 dari 5 gejala di atas ditemukan, maka kuat dugaan anak terkena penyakit Kawasaki.

Penyebab penyakit Kawasaki masih belum jelas hingga hari ini. Banyak yang menduga, kuman atau racun yang dikeluarkan kuman tertentu yang menjadi penyebab. Tetapi, belum ada bukti kuat yang mendukung dugaan tersebut. Dugaan lain adalah peran dari faktor genetik dan sistim imun penderita.

Sebagian besar penyakit ini akan sembuh sendiri. Tetapi pada beberapa kasus, dapat timbul berbagai macam komplikasi, misalnya peradangan sendi (arthritis), peradangan selaput otak (meningitis), dll.

Komplikasi lain yang biasanya fatal adalah komplikasi jantung. Pada jantung, penyakit Kawasaki menyebabkan peradangan otot jantung (miokarditis), pembesaran ukuran jantung (kardiomegali), denyut jantung tidak normal (aritmia), dan peradangan pembuluh darah koroner (vaskulitis).

Pengobatan penyakit Kawasaki umumnya dilakukan di rumah sakit. Pengobatan bertujuan untuk mengatasi demam, peradangan, dan mengurangi kemungkinan timbulnya komplikasi jantung. Untuk itu diberikan aspirin dosis tinggi yang berfungsi sebagai antidemam, antiperadangan, dan mencegah pembentukan gumpalan darah. Selain itu, penderita diberikan juga Gamma Globulin melalui pembuluh darah vena, yang berguna untuk menurunkan risiko timbulnya gangguan jantung. Jika pengobatan berhasil, penderita akan membaik dalam waktu 24 jam.

Bacaan:

  1. MedicineNet: Kawasaki Disease.
  2. MayoClinic: Kawasaki Disease.
  3. CBSNews: No Link Between Kawasaki, Travolta Death.

11 Januari 2009

Mengapa Ibu Hamil harus Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe)

Sudah menjadi kebiasaan untuk menganjurkan ibu hamil makan-makanan kaya zat besi dan mengkonsumsi tablet zat besi minimal 60 tablet selama kehamilannya. Mengapa?

Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh.

Saat hamil, kebutuhan zat besi sangat meningkat. Beberapa literatur mengatakan kebutuhan tersebut mencapai dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil, volume darah meningkat sampai 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat pesat juga memerlukan banyak zat besi.

Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi biasanya dapat dipenuhi dari menu makanan sehat dan seimbang. Tetapi dalam keadaan hamil, suplai zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga dibutuhkan suplemen berupa tablet besi.

Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi adalah daging, unggas, ikan, kerang, telur, sereal, bayam, dll. Vitamin C dianggap dapat membantu penyerapan zat besi di usus, terutama zat besi yang berasal dari tumbuhan. Sebaliknya, teh, kopi, dan kalsium dianggap dapat mengurangi penyerapan zat besi jika dikonsumsi dalam dua jam setelah makan makanan kaya zat besi.

Kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi) selama hamil dapat berdampak tidak baik bagi ibu maupun janin. Perdarahan yang banyak sewaktu melahirkan berefek lebih buruk pada ibu hamil yang anemia. Kekurangan zat besi juga mempengaruhi pertumbuhan janin sehingga saat lahir, berat badannya di bawah normal (BBLR, bayi berat lahir rendah). Akibat lain dari anemia defisiensi besi selama hamil adalah bayi lahir prematur.

Bacaan:

  1. BabyCenter: Iron, your need during pregnancy.
  2. BlurtIt: Why do pregnant women need more iron?

09 Januari 2009

Konsumsi Vitamin C Berlebihan

Suplemen vitamin C begitu mudah kita peroleh. Tersedia dari kaki lima sampai apotik kelas besar. Selain itu harganya sangat terjangkau. Dosis yang tersedia pun beragam, dari 50 mg, 500 mg, sampai 1000 mg per tablet.

Kemudahan ini tentunya dapat memicu konsumsi vitamin C berlebihan. Apakah ini berbahaya?

Vitamin C (disebut juga asam askorbat) merupakan vitamin yang dapat larut dalam air. Fungsinya adalah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Selain itu, vitamin C juga berperan dalam penyerapan zat besi.

Vitamin C tidak diproduksi atau disimpan oleh tubuh, oleh karena itu harus didatangkan dari luar melalui makanan. Biasanya, beberapa butir jeruk atau secangkir jus jeruk atau jus strawberry cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dalam sehari.

Jika konsumsi vitamin C berlebih, akan segera dikeluarkan melalui urin. Dalam kadar yang tidak terlalu besar, kelebihan vitamin C tidak berbahaya. Lain halnya jika konsumsi vitamin C sangat berlebihan. Pada keadaan seperti ini dapat timbul mual, muntah, diare, batu ginjal, dan peradangan dinding lambung (gastritis).

08 Januari 2009

Penyakit Jantung Koroner

Sebagian besar organ tubuh manusia dalam bekerja membutuhkan suplai darah yang mengandung makanan dan oksigen. Suplai ini biasanya dialirkan melalui pembuluh darah.

Demikian pula halnya dengan jantung, organ vital yang bertugas memompa darah ke seluruh penjuru tubuh. Organ ini membutuhkan suplai darah yang mengandung makanan dan oksigen agar otot-ototnya dapat terus bekerja.

Suplai darah untuk jantung dialirkan melalui pembuluh darah yang disebut arteri koroner. Arteri ini akan bercabang-cabang dan memperdarahi seluruh bagian otot jantung secara merata.

Dalam keadaan normal, jumlah darah yang dapat dialirkan melalui pembuluh darah koroner seimbang dengan kebutuhan otot jantung.

Kebutuhan otot jantung terhadap suplai makanan dan oksigen bervariasi, tergantung pada berat tidaknya aktifitas jantung. Aktifitas jantung meningkat misalnya pada saat melakukan olahraga atau saat tegang. Pada keadaan ini kebutuhan makanan dan oksigen akan meningkat. Walaupun demikian, arteri koroner yang normal masih bisa melewatkan makanan dan oksigen dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan otot jantung.

Arteri koroner dapat mengalami penyempitan, disebut ateriosklerosis. Salah satu penyebabnya adalah penumpukan kolesterol pada dinding pembuluhnya. Dalam derajat ringan, penumpukan ini biasanya tidak bergejala. Jika penumpukan sudah lebih banyak sehingga diameter arteri koroner semakin mengecil maka suplai darah ke otot jantung akan terganggu. Gangguan ini dapat terlihat pada saat otot jantung harus bekerja lebih keras, dimana terjadi ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan. Ditandai dengan rasa nyeri dada sebelah kiri, kadang-kadang menjalar ke bahu bahkan ke lengan kiri.

Jumlah dan beratnya penyempitan menentukan beratnya gejala yang dialami. Jika pembuluh darah koroner demikian sempitnya, maka aktifitas berjalan beberapa puluh meter pun dapat mencetuskan gejala nyeri dada.

Kadang-kadang, arteri koroner yang telah menyempit dapat tiba-tiba tersumbat total. Biasanya karena perlukaan pada bagian yang menyempit yang memicu reaksi pembekuan. Jika hal ini terjadi, maka sel otot yang diperdarahi oleh arteri koroner yang tersumbat akan mengalami kematian dalam beberapa menit (infark miokard). Jika daerah yang mati cukup luas maka aktifitas jantung dapat terhenti, sehingga dapat menimbulkan kematian mendadak.

Langkah pertama untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan adalah dengan melebarkan pembuluh darah koroner sehingga suplai darah kembali normal. Untuk itu digunakan obat-obatan seperti nitrogliserin atau isosorbid dinitrat (ISDN). Cara pemberian obat ini adalah dengan meletakkannya di bawah lidah. Kadang-kadang juga dilakukan injeksi streptokinase untuk menghancurkan sumbatan. Sayangnya obat ini hanya efektif jika sumbatan terjadi baru beberapa menit. Selain itu harganya pun relatif mahal.

Untuk mengatasi arteri koroner yang tersumbat secara permanen dilakukan berbagai macam teknik. Beberapa diantaranya adalah memasang pipa (stent) pada bagian yang menyempit. Selain itu melakukan operasi bypass, yaitu mencangkokan pembuluh darah tambahan yang diambil dari bagian tubuh lainnya sehingga darah mempunyai jalan alternatif jika pembuluh darah koroner menyempit atau tersumbat.

Jalan terbaik untuk menghadapi penyakit jantung koroner adalah dengan pencegahan. Caranya adalah olahraga secara teratur, makan dengan menu seimbang, menjaga berat badan, menghindari stress, tidak merokok, dll. Pendek kata, menerapkan pola hidup sehat.

07 Januari 2009

Gondongan alias Parotitis

Gondongan merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai anak-anak, terutama mereka yang berumur 2 hingga 14 tahun. Walaupun demikian, anak yang lebih muda, remaja, atau orang dewasa dapat terkena.

Gondongan disebabkan oleh virus (paramyxovirus). Oleh karena itu, tidak dapat diobati dengan antibiotik. Perlu diingat bahwa antibiotik hanya manjur untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Gejala yang paling menonjol dari gondongan adalah pembengkakan disertai nyeri pada pipi bagian belakang di bawah telinga, baik satu atau kedua belah pipi. Pembengkakan ini terjadi akibat infeksi kelenjar ludah (parotis). Atas dasar ini maka di dunia medis gondongan disebut parotitis.

Pada laki-laki dewasa dapat timbul pembengkakan buah zakar (testis), biasanya 7 sampai 10 hari setelah terjadi pembengkakan kelenjar ludah. Hanya 20% - 30% kasus parotitis yang disertai dengan pembengkakan testis. Meskipun kemungkinannya sangat kecil, infeksi testis dapat saja mengakibatkan kemandulan pada penderitanya.

Pada wanita, gondongan dapat disertai dengan infeksi di indung telur (ovarium), yang dirasakan sebagai nyeri pada bagian perut. Berbeda halnya dengan laki-laki yang dapat mengalami kemandulan, sel telur yang terdapat diindung telur tidak terpengaruh oleh infeksi virus ini.

Walaupun jarang, infeksi virus juga dapat terjadi di organ tubuh yang lain, misalnya pada pankreas, otak, selaput otak, dll.

Gejala-gejala di atas umumnya disertai dengan demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Selain itu, dapat timbul keluhan nyeri saat mengunyah makanan.

Pengobatan gondongan ditujukan untuk mengatasi gejalanya. Untuk mengatasi demam dan sakit kepala digunakan obat antinyeri antidemam (analgetik antipiretik) misalnya parasetamol atau ibuprofen. Sedangkan untuk mengatasi pembengkakan digunakan obat-obat antiinflamasi.

Cara lain untuk mengurangi gejala pada daerah pembengkakan adalah mengompres pipi atau buah zakar dengan air dingin. Sedangkan untuk mengurangi demam adalah dengan mengompres dahi atau dada dengan air hangat.

Seperti telah disebutkan di atas, antibiotik tidak dapat membunuh virus penyebab gondongan. Virus biasanya akan disingkirkan sendiri oleh tubuh setelah beberapa hari. Oleh karena itu, faktor daya tahan tubuh sangat berperan. Untuk itu, asupan makanan penderita harus tetap diperhatikan agar daya tahan tubuhnya tidak terlalu lemah.

Makanan bagi penderita gondongan hendaknya disajikan dalam bentuk lunak. Tujuannya untuk mengurangi usaha untuk mengunyah. Selain itu hindari makanan yang asam. Perlu diingat juga untuk mendorong penderita minum banyak air.

Pencegahan gondongan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi MMR (Maesles, Mumps, Rubella). Sedangkan bagi orang yang pernah menderita gondongan, biasanya sudah memiliki kekebalan seumur hidup.

Bacaan:

  1. Kidshealth: Mumps.
  2. Tabloid Nakita: Gondongan dahulu, mandul kemudian.

06 Januari 2009

Pengawet Makanan yang Diizinkan

Saat ini, sudah umum kita jumpai makanan dalam kemasan. Baik yang diproduksi oleh industri besar maupun industri rumahan.

Makanan dalam kemasan dirancang agar dapat bertahan lebih lama. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan pengawet agar makanan tersebut tidak busuk atau jamuran atau berubah sifat (warna, rasa, bau).

Cara kerja bahan pengawet terbagi menjadi dua, yaitu sebagai antimikroba dan sebagai antioksidan. Sebagai antimikroba artinya menghambat pertumbuhan kuman dan sebagai antioksidan maksudnya mencegah terjadinya oksidasi terhadap makanan sehingga tidak berubah sifat, contohnya mencegah makanan berbau tengik.

Menurut Permenkes No.722/1988, bahan pengawet yang diizinkan digunakan dalam makanan dalam kadar tertentu adalah Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang Dioksida, Etil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalium Nitrat, Kalium Nitrit, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium Propionat, Natrium Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit.

Nah, jika anda mengkonsumsi makanan kemasan, jangan lupa perhatikan jenis pengawet yang digunakan, apakah termasuk yang diizinkan atau tidak.