30 Desember 2007

Mencegah Munculnya Jerawat

Pepatah lama mengatakan, "mencegah lebih baik daripada mengobati". Tampaknya pepatah ini juga berlaku bagi jerawat. Jika jerawat sudah timbul, banyak kerugian yang akan terjadi. Rasa minder, biaya pengobatan, bekas di wajah, dan lain-lain. Oleh karena itu, lebih baik 'menghadang' jerawat sebelum ia benar-benar muncul di wajah kita.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan agar jerawat tidak muncul.

  1. Cuci muka dua kali sehari, satu kali setelah bangun tidur di pagi hari dan sekali lagi ketika akan tidur malam. Sebaiknya mencuci wajah dengan sabun khusus untuk wajah (misalnya sabun yang mengandung sulfur atau yang mengandung asam glikolat). Tindakan ini akan mengurangi minyak kulit yang berlebihan dan mengangkat sel kulit yang mati. Tetapi cuci muka terlalu sering juga tidak dianjurkan, karena kulit wajah dapat mengalami iritasi.
  2. Pilihlah kosmetik berbahan dasar air, bukan yang mengandung minyak. Hindari penggunaan kosmetik yang berlebihan.
  3. Bersihkan kosmetik di wajah anda setiap kali ingin tidur malam. Jika tidak, kosmetik akan menyumbat pori-pori wajah anda, sehingga dapat mencetuskan timbulnya jerawat.
  4. Mandilah setelah berolahraga atau bekerja berat. Minyak pada kulit dan keringat dapat menjadi media bagi kotoran dan bakteri.
  5. Minum cukup air, minimal 8 gelas sehari. Dengan demikian, kulit akan terjaga kelembabannya.
  6. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar.
  7. Berolahraga secara teratur agar peredaran darah menjadi lancar.
  8. Kelola stres dengan baik, karena stres dapat meningkatkan hormon androgen. Hormon ini akan merangsang kelenjar sabasea memproduksi lebih banyak sebum. Akibatnya jerawat lebih mudah muncul.

Demikian, semoga bermanfaat.

Bacaan :

  1. Republika (2003) : Mengatasi Jerawat. [30 Des 07].
  2. MayoClinic (2007) : Acne. [30 Des 07].
  3. DTC Health (2006) : Everyday Tips for Acne Prevention. [30 Des 07].

 

Uji Kehamilan dengan hCG Urine Strip

Saat ini sudah sangat mudah untuk mengetahui apakah seorang wanita sedang hamil atau tidak. Caranya cukup dengan melakukan uji dengan strip uji kehamilan.

Keuntungan strip uji kehamilan adalah bisa dilakukan sendiri di rumah, prosedur pengujian yang mudah dilakukan, harga strip yang relatif murah, akurasi hasil uji yang tinggi (97 – 99%), serta dapat mendeteksi kehamilan lebih dini.

Prinsip uji kehamilan dengan hCG Urine Strip adalah mendeteksi hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh plasenta. Plasenta sendiri terbentuk  setelah terjadi pembuahan.

Produksi hCG biasanya dimulai setelah 6 hari pasca konsepsi (tertanamnya telur yang telah dibuahi di dinding rahim). Pada tahap ini kadar hCG biasanya masih rendah. Kadar hCG pada hari pertama terlambat haid biasanya sudah mencapai 100 mIU/ml. Kadar hCG sebesar ini sudah cukup untuk dideteksi oleh uji strip kehamilan. Kadar hCG akan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 8 minggu (usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terkahir). Setelah itu berangsur-angsur turun dan kembali ke normal beberapa setelah melahirkan.

Adapun cara melakukan uji kehamilan dengan hCG urine strip adalah :

  1. Tampung air seni pertama di pagi hari setelah bangun tidur.
  2. Celupkan ujung strip maksimal satu menit ke dalam air seni yang telah ditampung.
  3. Angkat strip, tunggu hasilnya. Biasanya dalam waktu 1 – 3 menit, hasil uji telah diketahui.

Adapun interpretasi hasil uji dengan hCG urine strip adalah :

  1. Jika muncul 2 garis merah muda, berarti hamil.
  2. Jika hanya muncul 1 garis merah muda, berarti tidak hamil.
  3. Jika tidak muncul garis, berati strip rusak. Uji sebaiknya diulang dengan strip yang lain.

Demikian, semoga membantu.

Bahan Bacaan :

  1. About.Com (2007) : How Do Pregnancy Tests Work? (30 Des 07).
  2. Yahoo! Answer (2007) : How do pregnancy tests work? What is the exact mechanism? (30 Des 07).
  3. BabyHopes (2007) : How Do Pregnancy Tests Work? (30 Des 07).

 

28 Desember 2007

Vitamin C

Vitamin C termasuk salah satu vitamin yang akrab dengan keseharian kita. Dengan mudah kita menjumpainya di swalayan, toko obat, bahkan warung-warung tradisional. Biasanya, vitamin tersebut dipajang layaknya permen, dengan harga yang juga tidak beda jauh dengan permen.

Sediaan yang banyak beredar di pasaran adalah sediaan 500 mg. Kadang-kadang juga dijumpai sediaan 1000 mg. Rasanya pun bermacam-macam. Ada rasa jeruk, strawberi, anggur, dan lain-lain.

Fungsi vitamin C dalam tubuh cukup beragam. Selain sebagai antioksidan, vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen adalah suatu protein yang turut membentuk tulang, tulang rawan, otot, dan pembuluh darah. Selain itu, vitamin C juga membantu penyerapan zat besi, dan membantu memelihara pembuluh darah kapiler, tulang dan gigi (Ohio State University,2004).

Vitamin C, sering juga disebut asam askorbat, merupakan vitamin larut air. Sifat inilah yang menyebabkan vitamin C tidak disimpan dalam tubuh untuk jangka waktu lama seperti halnya vitamin larut lemak (A, D, E, K). Karena tidak disimpan dalam tubuh, maka kita membutuhkan suplai vitamin C setiap hari.

Kebutuhan vitamin C harian yang dianjurkan berbeda-beda untuk beberapa negara. Di Inggris (Food Standard Agency) menganjurkan 40 mg sehari; di Kanada 60 mg sehari; di Amerika Serikat (National Academy of Sciences) 60 – 95 mg sehari. Sedangkan WHO mengajurkan konsumsi vitamin C 45 mg sehari. Batas tertinggi konsumsi vitamin C yang masih bisa ditoleransi oleh tubuh menurut National Academy of Sciences adalah 2000 mg (Wikipedia,2007).
 
Kebutuhan vitamin C tersebut biasanya terpenuhi dari makanan sehari-hari, dengan syarat pola makan kita seimbang. Artinya, kita juga mengkonsumsi bahan makanan kaya vitamin C seperti lada merah, lada kuning, jambu, buah kiwi, brokoli, pepaya, strawberi, jeruk, bunga kol, bayam, kubis, dll (VitaminDeals,2007).

Jika dikonsumsi berlebihan, vitamin C biasanya akan segera dikeluarkan dari tubuh melalui air seni. Tetapi, jika konsumsi dalam jumlah berlebihan tersebut terjadi terus menerus, maka dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal atau batu kandung kemih. Selain itu juga dapat menyebabkan kerusakan vitamin B12, gangguan pembekuan darah, kehilangan kalsium, diare dan perdarahan hidung (VitaminDeals,2007).

Referensi  :

  1. Ohio State University (2004) : Vitamin C (Ascorbic Acid). Dikutip 28 Des 2007.
  2. Wikipedia (2007) : Vitamin C. Dikutip 28 Des 2007.
  3. VitaminDeals (2007) : Vitamin C. Dikutip 28 Des 2007.

 

20 Desember 2007

Bruxism : Gemeretak Gigi Dikala Tidur

Bruxism adalah istilah medis dari gemeretak atau beradunya gigi-geligi, yang terjadi tanpa sengaja dan terutama timbul disaat tidur. Penderita bruxism disebut bruxers. Ada juga yang menyebutnya bruxomania.

Penyebab bruxism tidak sepenuhnya dimengerti. Pada orang dewasa, faktor psikologi dianggap berperan. Faktor tersebut antara lain (MayoClinic,2007) :

  1. Kecemasan, ketegangan, dan stress.
  2. Kemarahan yang terpendam, atau frustrasi.
  3. Tipe kepribadian agresif, kompetitif, dan hiperaktif.

Sedang pada anak, bruxism dianggap berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi serta rahang. Tetapi, beberapa ahli juga percaya bahwa faktor psikologi mempunyai andil terhadap timbulnya bruxism pada anak.

Walaupun bruxism dilaporkan terjadi pada 30% anak, yang sebagian besar berusia di bawah 5 tahun, kebanyakan diantara mereka akan sembuh setelah gigi susu mereka berganti dengan gigi tetap (MayoClinic,2007).

Pada beberapa kasus, bruxism tidak disebabkan oleh keadaan psikologi atau kondisi gigi dan rahang, tetapi merupakan komplikasi dari kelainan seperti penyakit Huntington dan Parkinson. Beberapa obat antidepresi tertentu juga dapat menimbulkan efek samping bruxism, tetapi hal ini jarang terjadi.

Biasanya, bruxism ringan dan tidak menimbulkan komplikasi serius. Tetapi pada beberapa orang, bruxism bisa berat sehingga menimbulkan :

  1. Kerusakan permukaan gigi akibat seringnya dan kuatnya gesekan.
  2. Gangguan sendi rahang
  3. Sakit kepala
  4. Nyeri wajah
  5. Terganggunya tidur orang di sekitarnya.
  6. dll

Tujuan pengobatan bruxism adalah mencegah kerusakan gigi lebih lanjut, mengurangi nyeri akibat bruxism, dan mengurangi perilaku mengadu gigi semaksimal mungkin (MedlinePlus,2006).

Untuk mengurangi kerusakan gigi biasanya digunakan pelindung gigi. Alat ini terbuat dari bahan yang lunak. Dengan alat ini, gesekan langsung antar gigi atas dan bawah tidak terjadi.

Nyeri akibat bruxism dapat dikurangi antara lain dengan melakukan relaksasi dan pemijatan otot wajah dan rahang, bahu, dan leher, serta menghindari makanan yang keras seperti kacang-kacangan. Kompres dingin atau hangat juga dapat diberikan pada rahang yang membengkak.

Perilaku mengadu gigi atau bruxism kadangkala dapat dikurangi dengan manajemen stres, psikoterapi, mengubah perilaku (agresif, kompetitif, hiperaktif) dengan behaviour modification, biofeedback, dll.

Referensi :

  1. MayoClinic (2007) : Bruxism/Teeth Grinding. Dikutip pada 18 Des 07. http://www.mayoclinic.com
  2. MedlinePlus (2006) : Bruxism. Dikutip pada 18 Des 07. http://www.nlm.nih.gov

 

18 Desember 2007

Kontrasepsi Hormonal Untuk Ibu Menyusui

Kontrasepsi hormonal yang cocok untuk ibu menyusui adalah kontrasepsi yang tidak menyebabkan berkurangnya produksi air susu ibu. Dari dua golongan kontrasepsi hormonal yang banyak dikenal, pil mini dan KB suntik tiga bulanan termasuk kontrasepsi yang tidak mempengaruhi produksi ASI.
 
Berbeda dengan pil KB kombinasi dan KB suntik satu bulanan, yang mengandung hormon progesteron dan estrogen, pil mini dan KB suntik tiga bulanan hanya mengandung progesteron saja. Progesteron tidak mempengaruhi produksi ASI, sedangkan estrogen dapat menurunkan jumlah ASI.
 
Walaupun tidak mempengaruhi produksi ASI, Food and Drugs Administration (FDA) AS dan WHO menyarankan pemberian kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron, dilakukan 6 minggu setelah melahirkan. Alasannya, produksi ASI pada minggu-minggu awal setelah kelahiran, tergantung pada kadar progesteron yang rendah (Medela,2007;DeCostanzo,2007).
 
KB suntik tiga bulanan dikenal dengan nama Depo Progestin atau Depo Provera. Dalam sekali suntikan, obat KB ini akan terus berada dalam tubuh selama 3 bulan dan tidak bisa dihilangkan/dikeluarkan. Oleh karena itu, seringkali dianjurkan untuk menggunakan pil mini lebih dahulu sebelum mendapat KB suntik tiga bulanan. Jika selama penggunaan pil mini timbul efek samping, atau ASI berkurang, dll, maka obat KB ini dengan mudah dihentikan (Medela,2007).

Konstrasepsi hormonal lain yang cocok untuk ibu menyusui adalah implan progesteron. Implan dapat melindungi dari kehamilan selama beberapa tahun. Jika ibu ingin berhenti berKB, implan yang ditanam di bawah kulit dapat diangkat.

Referensi :

  1. Medela (2007): Contraception for The Breastfeeding Mother. Dikutip pada 18 Des 07. http://www.medela.com
  2. DeCostanzo A (2007) : Contraceptives During Breastfeeding. Dikutip pada 18 Des 2007. http://drugs.about.com

14 Desember 2007

Mencegah Batu Ginjal

Batu di dalam ginjal atau saluran kemih yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan dapat keluar sendiri bersama air seni. Tetapi batu yang lebih besar dapat menimbulkan hambatan atau bahkan sumbatan aliran air seni. Jika hal ini terjadi maka akan timbul berbagai macam gejala, yang antara lain : (eMedicineHealth,2007;Bupa,2006) :
  1. Rasa nyeri yang berat dan tiba-tiba di daerah pinggang yang menjalar sampai pangkal paha. Rasa nyeri tidak berkurang walaupun penderita mencoba posisi-posisi tertentu, misalnya berbaring, membungkuk, dll. Penderita biasanya harus menggeliat menahan sakit. Bahkan karena rasa sakit yang amat sangat, seringkali penderita basah kuyup oleh keringat.
  2. Biasanya ada keluhan mual dan muntah.
  3. Walaupun tidak selalu, kadang kala dijumpai darah pada air seni. Hal ini terjadi karena batu mengiritasi saluran kemih sehingga menimbulkan luka.
  4. Perasaan terbakar di saluran kemih saat kencing.
  5. Rasa sangat ingin kecing.
  6. Demam.

Sumber : eMedicineHealth (2007)

Batu ginjal atau batu saluran kemih umumnya timbul akibat berubahnya keseimbangan normal antara air, garam, mineral, dan zat-zat lain dalam air seni. Jenis zat yang meninggi kadarnya menentukan jenis batu yang terbentuk. Beberapa jenis batu menurut zat yang membentuknya adalah (Bupa,2006):

  1. Batu kalsium; batu jenis ini paling sering ditemukan. Bentuknya besar dengan permukaan yang halus. Dapat berupa campuran antara kalsium dengan oksalat atau kalsium dengan fosfat. Batu kalsium sering dijumpai pada orang yang mempunyai kadar vitamin D berlebihan atau gangguan kelenjar paratiroid. Orang-orang yang menderita penyakit kanker, penyakit ginjal, atau penyakit sarkoidosis juga dapat menderita batu kalsium.
  2. Batu asam urat; permukaannya halus, berwarna coklat, dan lunak. Batu ini terbentuk akibat kadar asam urat pada air seni tinggi. Batu asam urat biasanya menyertai penyakit radang sendi akibat asam urat (gout arthritis).
  3. Batu struvite; batu ini biasanya berbentuk tanduk rusa. Timbul akibat kadar amoniak dalam air seni tinggi. Amoniak yang tinggi biasanya terjadi akibat adanya infeksi saluran kemih, karena bakteri penyebab infeksi dapat menghasilkan amoniak.
  4. Batu sistin; berbentuk kristal kekuningan. Timbul akibat tingginya kadar sistin dalam urin. Keadaan ini terjadi pada penyakit sistinuria. Batu jenis ini jarang dijumpai, hanya satu diantara seribu. Batu sistin biasanya mengenai penderita usia 10 – 30 tahun.

Agar terhindar dari penyakit batu ginjal, beberapa cara yang disarankan antara lain :

  1. Minum banyak air (8-10 gelas sehari), dengan demikian urin menjadi lebih encer sehingga mengurangi kemungkinan zat-zat pembentuk batu untuk saling menyatu. Dengan minum banyak, air seni biasanya berwarna bening, tidak kuning lagi.
  2. Minum air putih ketika bangun tidur di subuh hari. Hal ini akan segera merangsang kita untuk berkemih, sehingga air seni yang telah mengendap semalamam tergantikan dengan yang baru.
  3. Jangan menahan kencing; kencing yang tertahan dapat menyebabkan urin menjadi lebih pekat, atau infeksi saluran kemih. Urin yang pekat dan infeksi saluran kemih merupakan faktor pendukung terbentuknya batu.
  4. Pola makan seimbang, berolahraga, dan menjaga berat badan tetap ideal.

Demikian, semoga membantu.

Referensi :

  1. eMedicineHealth (2007) : Kidney Stones. Dikutip : 14 Des 2007. (www.emedicinehealth.com)
  2. Bupa (2006) : Kidney Stone. Dikutip : 14 Des 2007. (www.bupa.co.id)