22 Agustus 2008

Kejang Demam pada Anak

Kejang demam, atau sering kita sebut step (mungkin berasal dari bahasa Inggris: stiff), adalah kejang yang biasa terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan anak di luar rentang usia ini juga terkena.

Kejang demam timbul akibat naiknya suhu tubuh secara tiba-tiba. Biasanya akibat demam di atas 38 derajat Celsius. Ada berbagai macam penyebab kenaikan suhu tubuh yang tiba-tiba. Paling sering karena infeksi, baik infeksi bakteri maupun virus. Misalnya radang amandel (tonsilitis) atau radang tenggorok (faringits).

Kejang demam biasanya berlangsung beberapa detik atau menit. Kadang-kadang sampai 15 menit. Tetapi kebanyakan hanya berlangsung hanya dua atau tiga menit.

Saat kejang, anak akan mengalami berbagai macam gejala seperti :

  1. Anak hilang kesadaran
  2. Tangan dan kaki kaku atau tersentak-sentak
  3. Sulit bernapas
  4. Busa di mulut
  5. Wajah dan kulit menjadi pucat atau kebiruan
  6. Mata berputar-putar, sehingga hanya putih mata yang terlihat.

Setelah kejang, anak akan mulai berangsur sadar. Biasanya, kesadaran pulih sepenuhnya setelah 10 sampai 15 menit. Dalam masa ini, anak agak sensitif (irritable) dan mungkin tidak mengenali orang di sekitarnya.

Saat terjadi kejang demam, orang tua tidak perlu panik. Beberapa hal yang perlu diingat atau tindakan yang perlu diambil adalah :

  1. Letakkan anak ditempat yang aman, misalnya di lantai atau kasur. Pindahkan dari sekitar anak, semua benda yang mungkin berbahaya atau dapat menimbulkan luka.
  2. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak, misalnya jari tangan, sendok, atau kayu.
  3. Jangan mengguncang-guncang atau berusaha membangunkan anak.
  4. Jangan menahan tubuh anak yang kejang. Biarkan gerakan kejang berlangsung apa adanya.
  5. Jika anak sudah berhenti kejang, miringkan anak.
  6. Catat lamanya kejang dan apa yang dialami anak selama kejang. Catatan ini penting bagi dokter atau praktisi medis untuk menilai kejang demam anak.
  7. Setelah kejang berhenti, segera bawa anak ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit terdekat.
  8. Jika kejang berlangsung lebih dari lima menit, penanganan gawat darurat harus dilakukan segera untuk menghentikan kejang. Jika memungkinkan, panggil segera petugas medis untuk memberikan penanganan tersebut.

Penting diketahui orang tua bahwa :

  1. Anak tidak merasakan nyeri atau tidak nyaman selama kejang.
  2. Kejang demam bukanlah epilepsi atau ayan, sehingga tidak perlu minum obat secara teratur seperti halnya pada epilepsi.
  3. Kejang yang berlangsung singkat tidak menyebabkan kerusakan otak. Bahkan kejang yang berlangsung agak lama hampir tidak pernah membahayakan.
  4. Anak yang pernah menderita kejang demam tumbuh sehat seperti halnya anak lainnya.
  5. Kadang-kadang, jika anak pernah mengalami kejang yang lama, perlu orang tua perlu menyediakan diazepam rektal (diberikan lewat anus) di rumah untuk mengantisipasi kejadian serupa di waktu mendatang. Diskusikan dengan dokter atau praktisi medis lainnya mengenai hal ini.

Bacaan :

  1. Kejang Demam (Febris Konvulsi).
  2. Fever - febrile convulsions.
  3. Febrile Convulsions.

15 Agustus 2008

Wanita Perokok Lebih Rentan Terkena Stroke

Dibandingkan dengan wanita bukan perokok, wanita perokok lebih berisiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 1000 orang responden wanita, menyimpulkan bahwa risiko stroke meningkat 2,2 kali lipat jika responden merokok sebanyak satu sampai sepuluh batang sehari. Risiko menjadi 4,3 kali lebih besar pada responden yang mengisap rokok sebanyak 21 sampai 39 batang. Sedangkan, responden yang mengisap rokok dalam jumlah yang lebih banyak lagi, risiko terkena stroke meningkat hingga 9,1 kali lipat.

Penelitian juga menunjukkan manfaat dari berhenti merokok. Risiko stroke menurun secara nyata setelah 30 hari berhenti merokok. Bahkan, risiko terkena stroke akan sama seperti responden bukan perokok setelah 2 tahun berhenti merokok

Bagaimana dengan kaum pria? Seberapa risiko stroke bagi pria perokok? Penelitian khusus untuk responden pria baru direncanakan. Kita harap dapat segera terlaksana.

Sumber : Stroke Risk in Women Smokers Goes Up by Each Cigarette.

Jangan Menahan Air Kencing

Pada beberapa keadaan, seringkali kita 'terpaksa' menahan kencing. Misalnya, ketika naik kendaraan umum, atau pada acara tertentu yang tidak mengijinkan pesertanya untuk keluar ke kamar kecil.

Menahan kencing adalah kebiasaan yang tidak baik, karena dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Pertama, lebih rentan terkena infeksi saluran kemih. Saat kencing, air seni yang kita keluarkan akan membilas saluran kemih, termasuk kuman-kuman yang ada di dalamnya. Jika air kemih ditahan, maka kuman-kuman tersebut akan naik sampai kandung kencing, bahkan kadang-kadang sampai ke ginjal, dan menyebabkan infeksi kandung kencing atau infeksi ginjal. Kedua, mudah timbul batu saluran kemih. Air kencing mengandung berbagai macam zat dan mineral, yang jika mengendap lama akan membentuk batu. Mula-mula batu tersebut berukuran kecil, semakin lama semakin membesar. Batu lebih mudah terbentuk pada orang yang mempunyai kebiasaan menahan kencing. Sebenarnya, kedua gangguan saluran kemih ini saling berkaitan. Infeksi dapat menimbulkan batu saluran kemih, dan batu dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Sehingga, kadangkala kedua penyakit ini ditemukan bersamaan.

Karena akibat dari menahan kencing dapat sangat serius, adalah tindakan bijaksana untuk mulai tidak menahan kencing lagi.

KB Sistem Kalender atau Pantang Berkala

Sejarah KB sistem kalender bermula saat Kyusaku Ogino dari Jepang dan Hermann Knaus dari Jerman memperkenalkan sistem ini pada tahun 1931. Sistem KB ini kemudian mengalami beberapa penyempurnaan dan terus digunakan hingga sekarang.

Dasar pemikiran ditemukannya KB sistem kalender atau pantang berkala cukup sederhana. Dalam setiap siklus haid seorang wanita, terdapat masa subur dan masa tidak subur. Masa subur berkaitan dengan pelepasan sel telur, yang biasa disebut ovulasi. Menurut Knaus, ovulasi terjadi 14 hari sebelum haid berikutnya. Sedangkan Ogino berpendapat, ovulasi bisa saja terjadi antara 12 dan 16 hari sebelum haid. Ogino juga menyatakan bahwa sel telur hanya dapat dibuahi dalam beberapa jam setelah ovulasi.

Dari temuan di atas, disimpulkan bahwa masa subur terjadi di sekitar pertengahan siklus haid. Karena masa subur ada di pertengahan, maka masa tidak subur mengapitnya. Artinya, dalam satu siklus haid, ada masa tidak subur sebelum ovulasi (pre ovulatory infertile) dan ada masa tidak subur sesudah ovulasi (post ovulatory infertile). Nah, pada kedua masa tidak subur inilah hubungan seksual tidak menyebabkan kehamilan.

Penentuan Masa Tidak Subur

Cara menghitung masa tidak subur cukup mudah. Pertama-tama, selama 12 bulan, lama siklus haid dicatat. Siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid sampai dengan satu hari sebelum hari pertama haid berikutnya. Dari catatan tersebut akan terlihat apakah siklus haid teratur atau tidak. Bagi yang mempunyai siklus haid tak teratur, harap diperhatikan jumlah hari masa haid terpendek dan jumlah hari masa haid terpanjang.

Kemudian, setelah catatan siklus haid diperoleh, tinggal menghitung lama masa tidak subur. Menghitung masa tidak subur sebelum ovulasi adalah dengan cara mengurangkan masa haid terpendek dengan 21. Angka 21 berasal dari penjumlahan lama pematangan sel telur (16 hari) dan kemampuan hidup sel sperma dalam rahim (5 hari). Misalkan, masa haid terpendek adalah 28 hari, maka masa tidak subur sebelum ovulasi adalah hari pertama sampai hari ketujuh (28-21). Jika masa haid terpendek 25 hari, maka masa tidak subur adalah hari pertama sampai hari keempat (28-25).

Penghitungan masa tidak subur setelah ovulasi tidak jauh berbeda. Perbedaannya hanya pada masa haid yang digunakan dan angka pengurang. Masa tidak subur setelah ovulasi dihitung dengan cara mengurangkan masa haid terpanjang dikurangi 9. Angka 9 diperoleh dari pengurangan lama pematangan sel telur terpendek (11 hari) dengan kemampuan hidup sel telur (2 hari). Misal, masa haid terpanjang adalah 28 hari, maka masa tidak subur setelah ovulasi mulai hari ke 19 sampai haid berikutnya. Jika masa haid terpanjang 30 hari, maka masa tidak subur mulai hari ke 21 sampai haid berikutnya.

Efektifitas

Efektifitas KB sistim pantang berkala tergantung pada beberapa hal. Pertama, kelengkapan data siklus haid. Semakin lengkap datanya, semakin akurat perhitungan masa tidak suburnya. Kedua, kedisiplinan dan kerjasama antara suami istri untuk tidak melakukan hubungan seksual di masa subur. Hal ini mungkin sulit dilakukan oleh sebagian pasangan, karena masa 'berpantang' cukup lama. Selain itu, biasanya libido seorang wanita semakin meningkat pada saat masa subur. Salah satu jalan keluarnya adalah menggunakan kondom saat berhubungan seksual di masa subur.

Bacaan :

  1. Pandai-Pandailah Memilih Alat Kontrasepsi.
  2. Sistim Kalender KB Alamiah, Aman dan Murah.
  3. Sistem Kalender Metode Ber-KB Tanpa Biaya.
  4. Mengapa kita membutuhkan Kontrasepsi.

10 Agustus 2008

Malaria, Kenali Tanda-tandanya

Seorang pasien datang ke praktek dokter. Ketika ditanya tentang keluhannya, spontan ia menjawab, "Saya sakit malaria, Dok. Tolong kasih saya obat malaria".

Hal seperti ini lazim terjadi. Penderita memvonis dirinya menderita malaria, hanya karena ia demam, sakit kepala, atau lemah lesu. Padahal, diagnosis malaria tidak segampang itu ditegakkan.

Malaria merupakan salah penyakit infeksi tropis dengan berbagai macam gejala. Gejala yang paling menonjol adalah demam disertai menggigil, dan berkeringat. Kemudian sakit kepala, mual-muntah, diare, kadang-kadang disertai nyeri otot dan pegal-pegal.

Orang yang baru pertama kali terkena malaria (belum mempunyai imunitas terhadap malaria) biasanya akan mengalami gejala berikut :

  1. Menggigil (selama 15-60 menit). Penderita seringkali membutuhkan selimut berlapis-lapis, saking 'merasa' dinginnya.
  2. Setelah itu, timbul demam, biasanya berlangsung 2-6 jam. Suhu tubuh sekitar 37,5-40 derajad Celcius. Kadang-kadang, jika malarianya parah, suhu bisa lebih dari 40 derajad Celcius.
  3. Sehabis demam, tubuh penderita akan mengeluarkan banyak keringat. Fase ini berlangsung sekitar 2-4 jam. Jumlah keringat kadang-kadang sangat banyak, seolah-olah penderita habis mandi. Nah, setelah fase 'keringat' ini, penderita akan merasa sehat kembali. Tapi bukan sembuh. Karena parasit malaria masih bercokol dalam darah dan jaringan tubuh penderita, sehingga rangkaian gejala di atas dapat berulang kembali.

Lain lagi pada penderita malaria yang pernah terkena malaria sebelumnya, atau tinggal daerah yang banyak kasus malarianya. Gejala di atas mungkin tidak terjadi berurutan, atau bahkan tidak timbul sama sekali. Malah gejala lain yang menonjol, misalnya nyeri otot atau sakit kepala.

Selain dari gejala-gejala yang telah disebutkan, pada pemeriksaan tubuh penderita malaria, mungkin ditemukan pembesaran hati serta limpa, dan warna kuning pada kulit atau mata.

Dalam kasus-kasus yang menimbulkan keraguan, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya. Pemeriksaan lab malaria cukup sederhana. Satu atau dua tetes darah jari diambil kemudian di'apus'kan di slide kaca. Setelah diproses (diwarnai), lalu di periksa di bawah mikroskop untuk mencari parasit malaria. Jika ada parasit, maka positif malaria.

Bacaan:

  1. Malaria.
  2. Mengapa Demam Perlu Diwaspadai?
  3. MayoClinic: Malaria.
  4. CDC: Malaria.
  5. MedicineNet: Malaria.
  6. Informasi Kesehatan Mengenai Malaria.

06 Agustus 2008

Mengapa Anak Saya Kejang Demam?

Mungkin ada orang tua yang bertanya begini, "Koq anak saya bisa kejang demam ya? (padahal) Anak tetangga yang panasnya lebih tinggi, tidak apa-apa".

Memang, seringkali kita jumpai kasus dimana seorang anak, baru demam agak sedikit tinggi, sudah kejang demam. Sementara, ada anak lainnya, demamnya sudah demikian tinggi, tidak timbul kejang. Timbul pertanyaan, mengapa hal ini bisa terjadi?
 
Sebelum sampai kepada jawaban, ada baiknya kita mencari tahu mekanisme timbulnya kejang demam.

Sampai saat ini, belum ada kesepakatan para ahli mengenai mekanisme pasti terjadinya kejang demam. Ada beberapa dugaan dan hasil penelitian yang dianggap sebagai latar timbulnya kejang demam.

Pertama. Kejang demam terjadi pada anak yang pusat suhunya (terdapat di otak) sangat sensitif. Ketika suhu tubuh tiba-tiba naik, akan terjadi pelepasan listrik otak yang abnormal, disusul timbulnya kejang.

Kedua. Akibat peningkatan pH (derajat keasaman) otak, terjadi peningkatan kepekaan saraf, selanjutnya timbul kejang.

Ketiga. Kejang demam dianggap terkait dengan sifat genetik. Tetapi, sifat tersebut bukanlah satu-satunya faktor. Masih ada faktor lain yang diduga terlibat (multifaktorial).

Keempat. Kejang demam terjadi karena belum 'matangnya' otak. Keadaan ini menyebabkan mekanisme penghambatan aktifitas otak yang berlebihan tidak berjalan dengan baik. Aktifitas otak yang berlebihan berujung pada timbulnya kejang.

Kelima. Di otak terdapat salah satu komponen yang berfungsi untuk menekan aktifitas otak yang berlebihan. Komponen tersebut disebut reseptor GABA-A. Pada beberapa kasus, komponen ini mengalami kelainan, dan tampaknya terkait dengan sifat genetik. Reseptor GABA-A yang mengalami kelainan ini, jika dipapar dengan suhu tinggi, akan menghilang dari permukaan sel saraf. Akibatnya, tidak ada lagi penghambat bagi aktifitas sel otak. Ujung-ujungnya, timbullah kejang. Tetapi, kemana perginya komponen tersebut saat suhu dinaikkan, masih dalam penelitian.

Nah, sampai di sini kita dapat berkesimpulan bahwa kejang demam sangat erat kaitannya dengan sifat genetik seorang anak. Pada kenyataannya, salah satu faktor risiko timbulnya kejang demam adalah memiliki keluarga yang juga mempunyai riwayat kejang demam. Itulah sebabnya, mengapa seorang anak lebih rentan terkena kejang demam dibanding anak lainnya.

Bacaan :

  1. Febrile Seizures.
  2. Molecular mechanism may explain how fevers spark seizures.
  3. FEBRILE CONVULSIONS- Full extract.
  4. FEBRILE CONVULSION: ANOTHER LOOK AT AN OLD SUBJECT [pdf].

04 Agustus 2008

Stress Pada Hamil Muda, Rentan Keguguran

Banyak orang beranggapan bahwa stres dapat menyebabkan keguguran. Anggapan ini bukannya tanpa dasar, namun bersumber dari hasil amatan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya, memang ada ibu hamil muda yang mengalami keguguran karena stres.

Praduga ini menarik perhatian para ahli. Mereka mulai mencari tahu apakah benar ada hubungan antara stres dan keguguran. Selanjutnya, jika ada hubungan, bagaimana mekanismenya?

Penelitian menunjukkan 'tampaknya' memang ada korelasi antara stres dan keguguran. Memang, para ilmuwan belum sepakat benar. Soalnya, penelitian yang menguji hubungan stres dan keguguran masih sedikit. Untuk mencapai kesimpulan yang kuat, diperlukan banyak penelitian dengan jumlah sampel yang memadai, serta metode penelitian yang baik.

Mekanisme yang diperkirakan terlibat adalah mekanisme hormonal. Setidaknya ada dua jenis hormon yang terkait, yaitu kortisol dan progesteron. Hormon kortisol adalah hormon yang dilepaskan sebagai reaksi terhadap stres, baik fisik maupun emosional. Karena itu hormon ini juga kadang disapa sebagai 'hormon stres'. Sedangkan hormon progesteron adalah hormon yang berfungsi untuk 'mengamankan' kehamilan. Hormon ini mempersiapkan rahim sedemikian hingga, sel telur yang telah dibuahi dapat tumbuh dengan baik di dalamnya.

Beberapa penelitian yang mendukung :

  1. Penelitian yang dilakukan Nepomnaschy dkk, tahun 2006 di Guatemala menunjukkan bahwa jika hormon kortisol meningkat, kemungkinan terjadi keguguran menjadi 2,7 kali lipat. Selain itu, sekitar 90% responden yang memiliki kadar hormon kortisol tinggi, mengalami keguguran pada tiga minggu pertama kehamilan.
  2. Petra Ark dan peneliti Jerman lainnya meneliti sekelompok mencit yang mereka berikan berbagai macam rangsangan stres, termasuk suara yang sangat keras. Ternyata, mencit tersebut mengalami ketidakseimbangan hormonal. Mula-mula produksi hormon kortisol meningkat. Tingginya hormon kortisol dalam darah mencit akan menekan jumlah hormon progesteron. Rendahnya hormon progesteron akan memicu sistim imun sehingga tidak dapat lagi menoleransi keberadaan plasenta dan janin dalam uterus. Selanjutnya, kedua jaringan ini akan dikeluarkan paksa dari rahim. Terjadilah keguguran.

Bacaan :

  1. Stress in early pregnancy can cause miscarriage.
  2. Stress really can cause miscarriages.
  3. Early miscarriage: Is stress a factor?
  4. Stress May Up Early Miscarriage Risk.
  5. How Stress Causes Miscarriage?
  6. Can stress cause a miscarriage?

02 Agustus 2008

Kalsium, Mineral Penting bagi Tubuh

Saat ini tersedia banyak produk yang 'diiklankan' mampu memenuhi kebutuhan kalsium harian. Mulai dari susu yang diperkaya dengan kalsium, tablet kalsium rasa buah-buahan, sampai minuman penyegar berkalsium.

Sebenarnya, apa sih manfaat kalsium bagi tubuh?

Kalsium, merupakan salah satu mineral yang memegang peran penting pada berbagai proses yang terjadi dalam tubuh. Mineral ini berguna untuk membentuk serta mempertahankan tulang dan gigi agar tetap sehat, mencegah osteoporosis, membantu proses pembekuan darah dan penyembuhan luka, menghantarkan sinyal ke dalam sel-sel saraf, mengatur kontraksi otot, membantu transport ion melalui membran, serta sebagai komponen penting dalam produksi hormon dan enzim.

Kebutuhan kalsium berbeda untuk setiap umur. Perbedaan tersebut terlihat dari daftar berikut :

  1. Bayi 300 – 400 mg
  2. Anak-anak 500 mg
  3. Remaja 600 – 700 mg
  4. Dewasa 500 – 800 mg
  5. Ibu hamil dan menyusui 900 – 1200 mg

Kurangnya konsumsi kalsium dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang rapuh, dan kejang otot.  Selain itu, mudah terjadi infeksi saluran kemih. Rendahnya kadar kalsium juga mempengaruhi penyerapan mineral lain seperti Fe, Zn, dan Mg.

Sumber kalsium terbaik adalah dari makanan sehari-hari. Bahan makanan seperti sayur-sayuran hijau (misalnya, bayam, daun ubi, brokoli, sawi), ikan teri, udang kering, tahu, kacang-kacangan, ikan salmon, ikan sarden, susu dan hasil olahannya, merupakan contoh makanan yang kaya kalsium.

Jika asupan makanan kita sehari-hari kurang kalsium, sebagai alternatif terakhir adalah mencukupi kebutuhan tersebut dari suplemen kalsium. Tapi ingat, jangan berlebihan. Karena, konsumsi kalsium yang terlalu tinggi (lebih 2500 mg/hari) dapat menyebabkan batu ginjal dan susah buang air besar (konstipasi).

Bacaan :

  1. Diet and Nutrition.
  2. Tulang dan Kalsium.

01 Agustus 2008

Dapatkah Buta Warna Diobati?

Buta warna didefinisikan sebagai kelainan atau gangguan dalam melihat warna. Paling sering ditemui adalah gangguan melihat warna merah-hijau. Gangguan warna biru-kuning lebih jarang. Sedangkan buta warna total, yaitu tidak dapat melihat warna sama sekali, lebih jarang lagi.

Buta warna disebabkan oleh dua hal, yaitu karena turunan dan karena dapatan (acquired). Buta warna turunan terjadi akibat kurang atau tidak adanya sel konus. Fungsi sel ini adalah 'menangkap" warna. Ada tiga jenis sel konus, yaitu yang sensitif terhadap warna merah, hijau, dan biru. Warna yang kita lihat merupakan perbaduan dari ketiganya.

Jika hanya satu atau dua jenis sel konus yang jumlahnya kurang atau tidak ada, disebut buta warna sebagian. Artinya, penderita masih mampu melihat warna tertentu. Sedangkan jika ketiganya tidak ada atau tidak berfungsi sama sekali, maka penderita akan melihat dunia ini hitam, putih, dan abu-abu. Jenis yang terakhir ini dinamakan buta warna total.

Sampai saat ini, belum ditemukan cara untuk menyembuhkan buta warna turunan. Walaupun demikian, tersedia beberapa cara untuk membantu penderitanya. Cara tersebut antara lain adalah :

  1. Menggunakan kacamata lensa warna. Tujuannya, agar penderita dapat membedakan warna dengan lebih mudah. Cara ini terbuktif efektif pada beberapa penderita.
  2. Menggunakan kacamata dengan lensa yang dapat mengurangi cahaya silau. Biasanya penderita buta warna dapat membedakan warna lebih jelas jika cahaya tidak terlalu terang atau menyilaukan.
  3. Jika tidak dapat melihat warna sama sekali (buta warna total), penderita dianjurkan menggunakan kacamata lensa gelap dan mempunyai pelindung cahaya pada sisinya. Suasana lebih gelap diperlukan karena sel rod, yaitu sel yang hanya bisa membedakan warna hitam, putih, dan abu-abu, bekerja dengan lebih baik pada kondisi cahaya yang suram.

Lain halnya dengan buta warna dapatan. Beberapa diantaranya masih dapat disembuhkan. Misalnya, buta warna akibat katarak. Dengan mengoperasi kataraknya, buta warnanya akan sembuh. Demikian pula dengan buta warna akibat efek samping obat. Dengan menghentikan obat yang menjadi biang penyebab, penglihatan akan normal kembali.

Bacaan :

  1. Color Blindness.
  2. Color Blindness - Treatment Overview.
  3. Color Blindness Treatment.
  4. Color Blindness - Topic Overview.