19 November 2010

Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Bayi

HIV/AIDS tidak hanya ditularkan secara horizontal akibat hubungan seksual risiko tinggi, tapi juga dapat ditularkan secara vertikal dari ibu ke janin atau bayinya.

Penularan ibu ke bayi dapat terjadi saat kehamilan, saat kelahiran, atau saat menyusui. Selama kehamilan, virus HIV dapat melewati plasenta dan masuk ke aliran darah bayi. Saat persalinan, bayi mungkin terpapar dengan virus yang ada dalam darah maupun cairan tubuh ibu. Ketika menyusui, virus yang ada dalam air susu ibu akan menginfeksi bayi yang meminumnya.

Tidak semua bayi yang dilahirkan dari ibu pengidap HIV akan terinfeksi. Tanpa pengobatan dan jika ibu menyusui bayinya, kemungkinan penularan adalah 25% (1 dari 4). Tetapi jika ibu mendapat pengobatan antiretroviral (ARV) dan bayi mendapat obat tersebut setelah lahir, maka penularan akan berkurang dari 25% menjadi 2% (2 diantara 100).

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh ibu pengidap HIV yang sedang hamil:

  • Melakukan pemeriksaan kehamilan lebih dini dan teratur.
  • Minum obat ARV, baik tunggal (AZT, Zidovudine) maupun kombinasi (terapi HAART). Minum obat harus sesuai dosis dan jam yang ditentukan, serta jangan menghentikan pengobatan tanpa instruksi dokter.
  • Minum vitamin untuk ibu hamil.
  • Olahraga dan makan makanan yang bergizi.
  • Jangan merokok, minum alkohol, dan obat-obat terlarang.
  • Jangan menyusui bayi yang dilahirkan.

Bacaan:

  1. http://www.acog.org/publications/patient_education/bp113.cfm
  2. www.cdc.gov/hiv/topics/perinatal/
  3. http://www.health.state.ny.us/diseases/aids/facts/helpful_resources/pregnancy.htm

16 November 2010

Indikasi Persalinan Caesar

Saat ini, persalinan caesar atau persalinan melalui operasi marak dilakukan. Selain gara-gara banyak praktisi medis yang 'menganjurkan', juga karena permintaan pasien dengan berbagai alasan.

Sebenarnya, persalinan caesar tidak boleh dilakukan hanya berdasarkan keinginan. Sebabnya, tindakan ini dapat menyebabkan efek samping yang merugikan, baik efek samping segera maupun jangka panjang.

Persalinan caesar harus memiliki indikasi yang jelas, diantaranya adalah:

  1. Proses persalinan lama atau kemajuan persalinan lambat; 
  2. Perubahan denyut jantung janin akibat kekurangan oksigen;
  3. Posisi bayi abnormal, misalnya letak lintang, presentasi bokong atau kaki;
  4. Hamil kembar, dua atau lebih;
  5. Plasenta lepas sebelum waktunya atau plasenta menutupi jalan lahir;
  6. Tali pusat terjepit;
  7. Kepala bayi lebih besar daripada pintu panggul;
  8. Ibu memiliki penyakit tertentu seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi;
  9. Janin mengalami masalah kesehatan misalnya hidrosefalus;
  10. Persalinan sebelumya caesar. Walaupun sebenarnya boleh melahirkan normal setelah melahirkan caesar.

15 November 2010

Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi?

Secara sekilas, banyak diantara kita menganggap kopi adalah minuman yang cukup ‘keras’. Penampakannya yang hitam dan rasanya yang pahit menguatkan anggapan ini. Jadi wajar jika kemudian timbul pertanyaan: apakah seorang ibu hamil boleh minum kopi? Apakah tidak mempengaruhi janin yang masih lemah dalam kandungannya?

Kopi identik dengan salah satu senyawa yang dikandungnya, yaitu kafein. Sebenarnya, kafein tidak hanya ditemukan dalam kopi, tetapi juga ada dalam teh, coklat, minuman kola, dan obat-obat untuk sakit kepala atau pilek.

Bagi ibu hamil, kafein dapat menyebabkan beberapa efek negatif. Kafein mengerutkan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke plasenta berkurang. Akibatnya, risiko melahirkan bayi berat lahir rendah menjadi lebih besar.

Kafein juga dapat dengan mudah melewati sawar darah plasenta dan masuk ke dalam aliran darah janin dan meningkatkan denyut jantung janin. Bahkan efek ini dapat bertahan sampai bayi dilahirkan. Gejalanya adalah pernapasan bayi meningkat dan bayi sulit tidur.

Pada bayi laki-laki, efek kafein dapat menghambat proses turunnya buah zakar dari panggul ke kantung zakar. Akibatnya, buah zakar tetap berada di rongga panggul saat bayi dilahirkan.

Bagi ibu sendiri, kafein dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, laju pernapasan, dan tekanan darah, sehingga dapat timbul rasa gelisah dan sulit tidur. Selain itu, kafein juga dapat mencetuskan pelepasan asam lambung dan mengakibatkan nyeri ulu hati.

Kopi dan teh selain mengandung kafein juga mengandung fenol. Senyawa ini dapat menghambat penyerapan zat besi di saluran pencernaan. Akibatnya, ibu rentan untuk mengalami anemia.

Menurut American Journal of Obstetrics and Gynecology, ibu hamil yang mengkonsumsi kafein lebih dari 200 mg per hari (setara dengan 2 cangkir kopi instan atau 4 gelas teh) mempunyai risiko mengalami keguguran dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi kafein.

Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari minum kopi selama hamil. Kalaupun ‘harus’ minum, usahakan jumlahnya sedikit.

Bacaan:

  1. http://www.detikhealth.com/read/2010/11/12/170009/1493179/764/5-larangan-saat-hamil-dan-alasannya?d883301heal
  2. http://www.babycentre.co.uk/pregnancy/nutrition/foodsafety/caffeine/
  3. http://www.babycenter.com/caffeine-during-pregnancy
  4. http://www.epigee.org/pregnancy/caffeine.html

14 November 2010

Mencukur Bulu

Banyak yang menganggap bahwa jika bulu, misalnya bulu kumis, bulu kaki, atau bulu lainnya dicukur untuk pertama kalinya, maka akan tumbuh kembali dengan lebih lebat dan lebih hitam. Benarkah demikian?

Anggapan ini tidak terlalu benar. Mencukur bulu tidak merubah warna dan ketebalan rambut yang akan tumbuh. Pasalnya, warna, lokasi, ketebalan, dan panjang bulu yang tumbuh lebih dipengaruhi oleh hormon dan genetik.

Hanya saja, setelah mencukur rambut, mungkin kita merasa rambut tumbuh lebih kasar atau keras. Hal ini terjadi karena kita terlalu memperhatikan proses pertumbuhan kembali – sehingga tampaknya bulu semakin hitam dan tebal, pada hal tidak. Warna dan ketebalannya hampir sama saja dengan bulu yang dicukur sebelumnya.

13 November 2010

Kencing Nanah (GO)

Kencing nanah atau GO adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae. Kuman ini ditularkan melalui hubungan seksual baik lewat v, oral, maupun anal. Selain hubungan seksual, Neisseria gonorrhoeae juga dapat ditularkan oleh ibu ke bayinya saat proses persalinan.



Setelah terinfeksi, penderita GO biasanya tidak langsung merasakan gejala. Umumnya baru timbul setelah 2 sampai 10 hari, bahkan pada wanita sampai 3 minggu.



Pada wanita, gejala kencing nanah antara lain :


  • Infeksi dan iritasi v atau mulut rahim

  • Gatal dan nyeri pada v, biasanya disertai keluarnya cairan berwarna kuning atau kehijauan

  • Perdarahan di luar haid

  • Sering kencing


Perlu diingat bahwa ada sekitar 30 sampai 40% penderita wanita tidak menunjukkan gejala. Wanita inilah yang biasanya tidak berobat sehingga terus menerus menjadi sumber infeksi bagi pasangannya.

Pada pria, gejala-gejala kencing nanah antara lain :


  • Nyeri saat buang air kecil

  • Keluar cairan kuning dari ujung kemaluan

  • Infeksi dan peradangan pada buah zakar atau kelenjar prostat


Pada bayi baru lahir, gejala GO berupa iritasi membran mukosa mata yang jika tidak diobati dapat menimbulkan kebutaan.



Kencing nanah juga dapat menyebabkan radang tenggorokan, terutama bagi mereka yang melakukan oral seks. Selain itu, juga dapat menimbulkan nyeri dan keluar cairan anus akibat hubungan seks anal.

Walaupun tidak mematikan, kencing nanah dapat menyebabkan komplikasi yang serius, antara lain:


  • Mandul pada wanita maupun pria

  • Infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain misalnya sendi

  • Meningkatkan risiko terkena HIV/AIDS

  • Pada infeksi vertikal, bayi dapat mengalami kebutaan, infeksi pada kulit kepala, infeksi sendi, dan infeksi bagian tubuh yang lain


Dulu, dokter menggunakan antibiotik golongan fluroquinolone untuk mengatasi kencing nanah. Tapi sayangnya kuman penyebab penyakit ini telah banyak yang kebal terhadap obat tersebut. Oleh karena itu, yang banyak digunakan saat ini adalah obat golongan sefalosporin.



Langkah pencegahan tertular kencing nanah antara lain:


  • Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.

  • Menghindari hubungan seksual dengan pasangan risiko tinggi.

  • Mengobati pasangan dari penderita yang positif terinfeksi kencing nanah, atau minimal memeriksa pasangan tersebut apakah telah terinfeksi.




Bacaan:


  1. http://www.emedicinehealth.com/gonorrhea/article_em.htm#Gonorrhea Overview

  2. http://www.mayoclinic.com/health/gonorrhea/DS00180


12 November 2010

Tanda-tanda Hamil



Saat ini, teknik deteksi kehamilan sudah sangat maju. Hanya berbekal strip dengan harga relatif murah, kehamilan dapat diketahui dalam hitungan menit.



Biasanya strip kehamilan digunakan jika sudah terlambat haid, satu atau dua hari. Pada saat itu, hormon βHCG yang akan dideteksi oleh strip kehamilan kadarnya sudah relatif tinggi.



Sebelum haid terlambat atau berhenti untuk sementara, sebenarnya sudah-sudah ada tanda-tanda yang dirasakan oleh seorang wanita bahwa ia hamil. Tanda-tanda tersebut adalah :


  1. Merasa tidak enak badan disertai mual, bahkan muntah

  2. Lidah rasanya tidak nyaman

  3. Payudara agak nyeri, geli, dan membesar

  4. Puting susu menjadi lebih hitam dan binti-bintiknya (Montgomery's tubercules) menjadi lebih jelas

  5. Nyeri ulu hati

  6. Rasa lelah dan sakit kepala

  7. Susah buang air besar

  8. Jadi sering kencing

  9. Ngidam makanan tertentu

  10. Cairan v meningkat

  11. Kadang-kadang sebagian wanita mengalami perdarahan bercak


Sebagian wanita merasakan tanda-tanda kehamilan satu minggu setelah pembuahan, sebagian lainnya merasakan tanda-tanda tersebut beberapa minggu kemudian. Bahkan, ada beberapa wanita yang tidak merasakan tanda-tanda sama sekali.



Oleh karena itu, pemeriksaan strip kehamilan atau USG kehamilan tetap penting untuk memastikan seorang ibu benar-benar hamil.



Bacaan:


  1. http://www.bbc.co.uk/health/physical_health/pregnancy/pregnancy_signs.shtml

  2. http://www.americanpregnancy.org/gettingpregnant/earlypregnancysymptoms.html

  3. http://www.mayoclinic.com/health/symptoms-of-pregnancy/PR00102


11 November 2010

KB Susuk (Implan)

Mungkin banyak diantara kita sudah akrab dengan istilah ‘susuk’. Ya, istilah ini sering digunakan dalam dunia ‘orang pintar’; oleh karena itu dikenal susuk emas, susuk berlian, dan susuk-susuk lain. Tapi, selain susuk ‘ajaib’ tersebut, ada susuk lain yang diakui dunia ilmiah, yaitu susuk KB.

Susuk KB juga ditanam di bawah kulit, biasanya di lengan atas. Susuk KB berbentuk kecil dan lentur, dan mengandung hormon progestin.

Setelah tertanam, susuk KB akan melepaskan hormon progestin secara perlahan selama tiga tahun. Hormon ini akan mencegah indung telur untuk melepaskan telur setiap bulan (ovulasi). Selain itu akan menebalkan mukus di mulut rahim sehingga sperma kesulitan melewatinya. Manfaat lain progestin adalah membuat dinding kandungan tetap tipis sehingga sulit bagi telur yang telah dibuahi untuk tertanam di dalamnya.

Susuk KB sebaiknya dipasang dalam 5 hari pertama haid. Jika demikian, maka langsung efektif mencegah kehamilan. Tetapi jika dipasang di luar waktu tersebut, maka baru efektif mencegah kehamilan setelah 7 hari. Untuk itu, dibutuhkan KB cara lain misalnya kondom dalam 7 hari tersebut.

Bagi ibu yang baru melahirkan, susuk sebaiknya dipasang setelah tiga minggu (21 hari). Walaupun demikian, susuk dapat dipasang setelah itu, tetapi harus menunggu 7 hari baru efektif. Sedangkan bagi ibu yang baru saja keguguran, susuk dapat dipasang segera.

Efektifitas susuk KB dalam mencegah kehamilan termasuk tinggi, yaitu lebih dari 99 persen. Artinya, kehamilan dapat terjadi kurang dari 1 diantara 1000 wanita dalam tiga tahun.

Keuntungan penggunaan KB susuk antara lain:

  • Efektif
  • Tidak mengganggu hubungan seksual
  • Jangka waktu lama, yaitu 3 tahun
  • Dapat digunakan oleh ibu menyusui
  • Dapat langsung subur jika susuk dilepas
  • Dapat mengurangi risiko kanker kandungan
  • Mencegah risiko terkena penyakit inflamasi pelvis
  • Dapat membantu mengurangi nyeri haid

Sedangkan kerugiannya adalah:

  • Haid mungkin menjadi tidak teratur, lebih lama atau berhenti sama sekali.
  • Dapat timbul jerawat.
  • Nyeri dan bengkak pada payudara.
  • Perubahan suasana hati (mood swing).
  • Membutuhkan prosedur kecil untuk memasang atau melepaskannya.
  • Tidak melindungi dari penyakit menular seksual, oleh karena itu sebaiknya tetap menggunakan kondom untuk aktifitas seksual risiko tinggi.

Bacaan:

  1. http://www.mayoclinic.com/health/implanon/MY01007
  2. http://www.bbc.co.uk/health/physical_health/sexual_health/contr_implant.shtml
  3. http://www.fpa.org.uk/helpandadvice/contraception/contraceptiveimplant

10 November 2010

Alergi Telur

Telur sejatinya adalah makanan kaya energi dan padat zat gizi. Tetapi bagi orang yang alergi telur, maka telur adalah ‘malapetaka’.

Pada penderita alergi telur, sistem pertahanan tubuh mereka salah mengenali protein telur. Protein tersebut ditafsirkan sebagai protein asing yang berbahaya dan harus dienyahkan dari tubuh.

Ketika protein telur masuk ke dalam tubuh untuk pertama kalinya, protein tersebut akan memicu pembentukan antibodi immunoglobulin E (IgE) yang spesifik terhadapnya. Pada tahap ini, tidak ada reaksi apa-apa dari tubuh.

Lain halnya ketika protein masuk untuk kedua kalinya, atau pada kali berikutnya, IgE yang pernah terbentuk akan segera mengenali protein telur dan memberikan sinyal pada sistem pertahanan tubuh untuk melepaskan histamin dan zat kimia lain. Histamin dan zat-zat tersebutlah yang akan memicu timbulnya gejala-gejala alergi.

Gejala alergi biasanya muncul beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan telur. Kemudian gejala akan menghilang, umumnya kurang dari satu hari.

Gejala-gejala alergi telur antara lain adalah:

  • Timbul bentol merah di kulit disertai gatal.
  • Bengkak dan kemerahan di sekitar mulut.
  • Nyeri perut, diare, mual, dan muntah.
  • Hidung berair, bersin, mata berair, sesak, batuk, atau timbul asma.

Pada beberapa kasus, dapat terjadi reaksi berat yang disebut anafilaksis. Reaksi ini menyebabkan pembengkakan pada mulut, tenggorokan, dan saluran napas sehingga penderita sulit bernapas. Selain itu, dapat terjadi penurunan tekanan darah, pusing, atau syok. Jika kedua jenis reaksi ini tidak ditangani dengan baik, dapat terjadi kematian.

Langkah terbaik mencegah alergi telur adalah dengan menghindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung telur. Jika akan mengkonsumsi makanan kemasan atau makanan jadi, sebaiknya periksa label makanan dengan seksama. Jika makan makanan warung atau makan di acara keluarga/teman, maka cari tahu makanan apa saja yang tidak mengandung telur.

Jika tanpa sengaja makan makanan yang mengandung telur, dan timbul reaksi alergi ringan, dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat antihistamin (misalnya CTM). Tapi jika reaksi alergi hebat dan menjurus terjadinya anafilaksis, maka dibutuhkan suntikan efineprin atau adrenalin dengan segera.

Sebagai tambahan, alergi umumnya terhadap putih telur; walaupun demikian, alergi kuning telur juga banyak terjadi. Selain itu, penting diketahui bahwa gejala alergi dapat timbul hanya dengan menyentuh telur atau produk yang mengandung telur.

Bacaan:

  1. http://kidshealth.org/teen/food_fitness/nutrition/egg_allergy.html
  2. http://www.mayoclinic.com/health/egg-allergy/DS01021
  3. http://nutrition.about.com/od/askyournutritionist/f/eggs_protein.htm

09 November 2010

Diabetes, Mengganti Gula Dengan Madu

Mungkin ada pendapat mengatakan bahwa penderita diabetes sebaiknya mengganti konsumsi gula dengan madu, dengan harapan madu tidak menaikkan gula darah. Tapi benarkah demikian?

Sebenarnya, madu bukanlah sesuatu yang betul-betul berbeda dari gula. Madu hanyalah bentuk gula yang lebih murni. Di dalam madu juga terkandung karbohidrat dan kalori, yang kadarnya bahkan lebih tinggi dari gula.

Oleh karena itu, glicemic index madu juga tinggi. Glicemic index adalah nilai yang menunjukkan pengaruh bahan makanan dalam menaikkan kadar gula darah.

Konsumsi madu, seperti halnya gula bukannya tidak boleh sama sekali. Boleh, tapi harus secukupnya. Untuk mengetahui berapa yang ‘secukupnya’, perlu dihitung kebutuhan kalori dengan mempertimbangkan berat badan dan kadar gula darah. Untuk itu silakan berkonsultasi dengan ahli diabetes atau ahli gizi. Atau kalau mau repot sedikit, bisa dipelajari sendiri dari berbagai referensi.

Penting untuk diingat bahwa keberhasilan penanganan diabetes adalah pada kontrol gula darah. Kontrol gula darah sangat tergantung pada pengaturan pola makan. Kedisiplinan pengaturan pola makan mungkin dipengaruhi tingkat pengetahuan seseorang tentang diabetes, so jika Anda diabetes, sebaiknya membaca berbagai catatan mengenai diabetes.

08 November 2010

Menghilangkan Kutil

Kutil, walaupun tidak berbahaya, keberadaannya sangat mengganggu. Baik ditinjau dari sudut pandang kosmetik, maupun dari rasa tidak nyaman yang ditimbulkannya.

Kutil termasuk penyakit infeksi. Biangnya tidak tanggung-tanggung, virus human papilloma. Walaupun terkesan seram, virus ini tidak menyebabkan sesuatu yang serius, ‘hanya’ benjolan-benjolan kecil dengan permukaan kasar yang tumbuh di kulit.

Virus human papilloma pada dasarnya dapat menginfeksi permukaan tubuh mana saja. Walaupun demikian, virus ini lebih menyukai bagian yang tubuh yang hangat dan lembab, misalnya luka atau goresan kecil di jari, tangan, atau kaki.

Kutil biasanya tidak hanya satu, tapi tumbuh di beberapa tempat. Gejala yang dirasakan hampir tidak ada. Perkecualian untuk kutil yang menyerang telapak kaki, kutil ini dapat menimbulkan nyeri.

Kutil umumnya hilang dengan sendirinya. Tanpa pengobatan kutil akan lenyap setelah 6 bulan sampai 2 tahun.

Pengobatan dilakukan jika kutil menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman, atau telah mengganggu aktifitas. Ada beberapa cara untuk menghilangkan kutil, yaitu :

  1. Menggunakan obat yang mengandung asam salisilat. Caranya adalah dengan mengoleskan atau meneteskanya di permukaan kutil.
  2. Membakar kutil dengan alat yang dialiri listrik (electrocauter).
  3. Membekukan kutil dengan nitrogen cair (cryosurgery).
  4. Mengangkat kutil dengan sinar laser.

Di samping pengobatan ‘resmi’ di atas, banyak metode menghilangkan kutil secara tradisional. Salah satunya adalah dengan mengoleskan kapur (biasanya digunakan untuk menginang) yang telah dicampur dengan kunyit, secara teratur.

Bacaan:

  1. http://kidshealth.org/parent/infections/skin/wart.html
  2. http://www.medicinenet.com/warts_common_warts/article.htm
  3. http://www.healthscout.com/ency/68/247/main.html

07 November 2010

Manfaat Minum Cukup Air Putih

Air merupakan komponen terbesar dalam tubuh, yaitu sekitar 60% dari berat tubuh total. Selain jumlahnya yang besar, air juga berperan pada hampir semua sistem tubuh.

Air tidak hanya bermanfaat menghilangkan haus, juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh. Selain itu, air menjaga jaringan tubuh tetap 'terairi' dan berfungsi dengan baik. Banyak organ vital misalnya otak, sums-sum tulang belakang, tulang, sendi, darah, akan mengalami kerusakan jika kekurangan cairan.

Diperlukan air yang cukup agar organ tubuh seperti ginjal, hati, maupun paru-paru dapat mengeluarkan sampah metabolisme. Pada sistem pencernaan, air membantu kerja mulut, lambung, dan usus dalam memproses makanan dan memperlancar buang air besar.

Tidak hanya itu, pada keadaan tertentu, air juga dapat menjadi obat; misalnya pada diare atau muntah yang hebat, penyakit demam berdarah, dan lain-lain. Selain itu air dapat membantu mempercepat penyembuhan penyakit seperti infeksi saluran kencing atau batu saluran kencing.

Tidak ada angka pasti berapa jumlah cairan yang kita butuhkan dalam sehari, hal ini karena kebutuhan cairan dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya cuaca, suhu tubuh, keadaan hamil, dll. Walaupun demikian, secara umum diperkirakan seorang pria membutuhkan cairan sekitar 3 liter dan wanita sekitar 2,2 liter sehari.

Cara sederhana untuk menentukan apakah asupan cairan sudah cukup adalah dengan melihat warna air seni. Jika air seni tidak berwarna atau kuning muda, artinya tubuh cukup cairan. Sedangkan jika warnanya kuning tua atau pekat, tandanya tubuh kekurangan cairan.

Kekurangan cairan, terutama jika berlangsung lama, dapat menimbulkan banyak masalah. Beberapa diantaranya adalah :

  1. Kelelahan; kurangnya cairan menyebabkan reaksi enzimatik termasuk reaksi yang memproduksi energi berjalan lambat.
  2. Konstipasi; tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
  3. Gangguan pencernaan.
  4. Tekanan darah terganggu; jumlah darah kurang sehingga tidak mampu mengisi semua pembuluh arteri, vena, maupun kapiler.
  5. Gastritis; nyeri lambung akibat berkurangnya lapisan pelindung dinding lambung terhadap asam lambung.
  6. Gangguan pernapasan; akibat kurangnya cairan mukosa organ pernapasan yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari partikel yang ada dalam udara yang dihirup.
  7. Gangguan keseimbangan asam-basa
  8. Eksim; akibat produksi keringat berkurang sehingga zat-zat beracun di kulit lebih mudah mengiritasi kulit.
  9. Infeksi saluran kencing atau kandung kencing; jika toksin/racun yang ada dalam air seni menjadi lebih pekat, maka lebih mudah menyebabkan iritasi saluran kencing.
  10. Penuaan dini; jumlah cairan dalam tubuh sangat mempengaruhi laju penuaan.


Bacaan:

  1. http://www.mayoclinic.com/health/water/NU00283
  2. http://www.everydayhealth.com/water-health/water-body-health.aspx
  3. http://www.care2.com/greenliving/13-symptoms-of-chronic-dehydration.html

06 November 2010

Mengukur Suhu Tubuh Saat Anak Demam

Bagaimana mengetahui bahwa anak sedang demam? Cara yang sederhana dan lazim digunakan adalah dengan meletakkan punggung tangan ke dahi anak. Cara ini sebenarnya dapat diandalkan, tetapi kurang akurat jika dibandingkan dengan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer.

Untuk anak, termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh sebaiknya adalah jenis termometer digital. Termometer jenis ini hasilnya lebih akurat dan relatif aman dibandingkan dengan termometer air raksa.

Ada beberapa macam metode untuk mengukur suhu tubuh anak dengan termometer. Biasanya pemilihan metode tergantung dengan umur anak.

Untuk anak di bawah 3 bulan, sebaiknya yang diukur adalah suhu rektal (anus).

Untuk anak umur 3 bulan sampai 4 tahun, yang diukur adalah suhu rektal atau kalau kesulitan, suhu di ketiak. Untuk suhu di ketiak biasanya hasilnya kurang akurat dibandingkan dengan suhu rektal.

Sedangkan untuk anak di atas 4 tahun, suhu yang diukur sebaiknya suhu di dalam mulut (oral). Jika hal ini tidak bisa dilakukan, pengukuran dapat dilakukan di ketiak.

Untuk pengukuran suhu rektal, caranya adalah :

  • Lumasi ujung termometer dengan pelumas, misalnya dengan petroleum jelly.
  • Baringkan anak diatas pangkuan atau dipermukaan yang keras dan rata.
  • Satu tangan memegang punggung bawah anak.
  • Masukkan secara perlahan termometer pada lubang anus sekitar 1,25 – 2,5 cm. Berhenti mendorong termometer jika ada tahanan.
  • Jepit termometer diantara dua jari agar tidak bergoyang-goyang.
  • Alihkan perhatian anak dengan mengajaknya berbicara.
  • Jika termometer berbunyi bip bip bip, keluarkan dari anus dan baca hasilnya. Jangan lupa dicatat berapa suhu anak, termasuk tanggal dan jam pengukuran.

Untuk pengukuran suhu oral, caranya adalah :

  • Pengukuran tidak boleh dilakukan jika anak baru saja selesai makan atau minum, sebaiknya tunggu 20 atau 30 menit.
  • Buka mulut anak untuk memeriksa apakah ada makanan atau permen di mulut anak.
  • Letakkan ujung termometer di bawah lidah, dan mintalah anak untuk menutup mulutnya.
  • Ingatkan anak untuk tidak menggigit termometer atau berbicara.
  • Jika termometer berbunyi bip bip bip, keluarkan dari mulut dan baca hasilnya. Jangan lupa dicatat berapa suhu anak, termasuk tanggal dan jam pengukuran.

Untuk pengukuran suhu ketiak, caranya adalah :

  • Bukalah baju, termasuk baju dalam, dan pasang termometer di ketiak anak.
  • Lipat tangan anak ke dada agar termometer terjepit dengan baik.
  • Jika termometer berbunyi bip bip bip, lepas dan baca hasilnya. Jangan lupa dicatat berapa suhu anak, termasuk tanggal dan jam pengukuran.

Perlu diingat, jangan mengukur suhu tubuh anak jika baru saja mandi atau anak sedang berselimut tebal. Selain itu, jangan tinggalkan anak sendirian saat sedang mengukur suhu.

Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya di atas :

  • 38° C jika diukur pada anus.
  • 37,5° C jika diukur di mulut.
  • 37,2° C jika diukur di ketiak.


Bacaan:

  1. http://kidshealth.org/parent/general/body/fever.html
  2. http://www.mayoclinic.com/health/thermometer/HQ01481/NSECTIONGROUP=2

05 November 2010

Amankah USG Kehamilan?

Saat ini, penggunaan USG untuk mengetahui keadaan janin dalam kandungan sudah sangat lazim dilakukan. Oleh karena itu tidak salah jika kemudian timbul pertanyaan, apakah teknik ini aman, tidak berbahaya baik bagi ibu maupun janin, terutama jika sering-sering dilakukan?

USG atau ultrasonografi adalah pemeriksaan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, 3,5 sampai 7,0 megahertz. Pada frekuensi setinggi ini, gelombang suara tidak akan terdengar oleh telinga manusia.

Pada pemeriksaan kehamilan menggunakan USG, gelombang suara dipancarkan melalui alat yang disebut transduser. Gelombang kemudian melewati kulit perut ibu dan sampai ke janin dan jaringan di sekitarnya. Oleh janin dan jaringan, gelombang dipantulkan kembali dan ditangkap oleh receiver yang biasanya terpasang bersama dengan transduser. Gelombang yang dipantulkan kemudian diolah dengan komputer dan hasilnya ditayangkan dilayar monitor.

Gambaran yang dapat dilihat dengan USG antara lain adalah janin, kandungan, plasenta, indung telur, dll. Dengan demikian, dengan USG, kelainan pada organ atau jaringan tersebut dapat diketahui.

USG telah digunakan selama 40 tahun. Berbeda dengan sinar rontgen atau sinar X yang menggunakan radiasi yang dapat membahayakan ibu dan janin, USG aman digunakan. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk memastikan keamanannya.

Walaupun terbukti aman, USG tetap harus dilakukan hanya jika ada indikasi. The Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada and Health Canada menyatakan bahwa USG sebaiknya tidak dilakukan pada kasus-kasus seperti :

  1. Untuk mendapatkan gambar janin tanpa indikasi medis.
  2. Untuk mengetahui jenis kelamin janin tanpa indikasi medis.
  3. Untuk kepentingan kormersial, misalnya untuk pameran dagang atau untuk pembuatan video bayi.

Bacaan:

  1. http://www.ob-ultrasound.net/
  2. http://www.webmd.com/baby/ultrasound
  3. http://www.sogc.org/health/pregnancy-ultrasound_e.asp

04 November 2010

Mabuk Perjalanan, Motion Sickness

Pernah mengalami mabuk perjalanan? Keadaan tersebut sungguh tidak menyenangkan bukan? Perjalanan yang seyogianya dijalani dengan nyaman, berubah menjadi pengalaman yang menyiksa. Kepala pusing, badan lelah, keringat dingin, diikuti mual dan muntah-muntah.

Mengapa mabuk perjalanan bisa terjadi? Penjelasannya kurang lebih sebagai berikut. Informasi gerakan tubuh diterima oleh otak melalui tiga jalur, yaitu melalui telinga dalam (sensor gerak, percepatan, dan gravitasi), mata (penglihatan), dan permukaan tubuh (proprioseptor). Saat tubuh bergerak dengan sengaja, misalnya saat berjalan, maka informasi dari ketiga jalur tersebut dapat dikoordinasikan dengan baik oleh otak. Tetapi, jika gerakan tidak disengaja, misalnya terguncang-guncang saat mengendarai mobil, otak kesulitan mengkoordinasikan informasi dari ketiga jalur tersebut. Akibatnya, timbul gejala-gejala mabuk perjalanan (motion sickness).

Untuk mencegah atau mengatasi mabuk perjalanan, beberapa saran berikut mungkin bermanfaat :

  1. Fokuskan pandangan pada benda-benda jauh yang tidak bergerak, misalnya gunung, awan, atau horizon.
  2. Hindari membaca.
  3. Jaga agar kepala tidak bergoyang-goyang saat duduk di sandaran kursi.
  4. Hindari merokok atau duduk di sebelah orang yang sedang merokok.
  5. Jika perlu, konsumsi antihistamin yang dijual bebas misalnya Antimo.
  6. Jika terlanjur mual, makanlah biskuit atau minum minuman berkarbonasi untuk mengurangi keluhan lambung.

Demikian, semoga bermanfaat.

Bacaan :

  1. http://www.mayoclinic.com/health/first-aid-motion-sickness/HQ01099
  2. http://female.kompas.com/read/xml/2010/07/13/09203960/mabuk.perjalanan.gimana.mencegahnya
  3. http://cangkang.vivanews.com/ramadan/news/read/176005-gemuk-usai-lebaran--no-way-
  4. http://www.medicinenet.com/motion_sickness/article.htm

03 November 2010

CTM, Bisakah Jadi Obat Tidur?

CTM bukanlah nama kandungan obat, tapi hanyalah salah satu merk dagang dari klorfeniramin, yaitu obat golongan antihistamin.

Seperti halnya antihistamin lain, cara kerja CTM adalah menghambat kerja histamin. Histamin merupakan zat yang diproduksi tubuh yang dapat mencetuskan gejala alergi seperti bersin, mata berair, hidung mampet, dan gatal-gatal di badan. Oleh karena itu manfaat utama dari klorfeniramin adalah mengurangi atau menghilangkan gejala-gejala alergi yang ditimbulkan oleh histamin.

Dibalik manfaatnya sebagai antialergi, klorfeniramin dapat menyebabkan berbagai macam efek samping, antara lain mengantuk, mulut kering, pusing, gangguan mengingat, kencing tertahan, dan pandangan kabur.
Khusus untuk mengantuk, pada sebagian besar orang, efek samping ini sedemikian kuatnya, sehingga klorfeniramin atau CTM sering digunakan sebagai obat tidur. Lalu timbul pertanyaan, apakah ini diperbolehkan dari sudut pandang medis?

Pada kasus tertentu, misalnya pada keadaan stres, dalam perjalanan, atau adanya hal-hal kecil yang mengganggu tidur, maka CTM dapat digunakan sebagai obat tidur. Tetapi ini dibatasi untuk dua atau tiga hari saja. Mengapa demikian? Karena efek ngantuk CTM cepat ditoleransi oleh tubuh. Artinya, semakin lama kita gunakan CTM, semakin kurang kemanjurannya untuk menimbulkan kantuk. Sebaliknya, semakin besar kemungkinan terjadinya efek samping.

Oleh karena itu, pada gangguan tidur berkepanjangan atau kronis, sebaiknya jangan mengatasinya dengan mengkonsumsi CTM. Tetapi lebih baik melakukan langkah-langkah yang terbukti barmanfaat misalnya dengan mengatur jadwal tidur, menghindari kopi dan tidur di siang hari, melakukan olahraga secara teratur, dan mengelola stres.

Tetapi, jika langkah diatas tidak mampu mengatasi gangguan tidur, maka sebaiknya berkonsultasi ke praktisi kesehatan.

Bacaan:
  1. http://www.mayoclinic.com/health/sleep-aids/AN01820
  2. http://www.webmd.com/allergies/living-with-allergies-10/antihistamines
  3. http://www.drugs.com/mtm/chlorpheniramine.html