25 Juni 2007

Alergi Makanan : Obat Terbaik, Hindari Pencetus

Jika anda mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut :


  1. Gatal di mulut

  2. Bentol merah, gatal atau timbul eksim di kulit

  3. Bengkak pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan atau bagian tubuh lainnya

  4. Bunyi mengik saat bernapas, hidung tersumbat, atau kesulitan bernapas

  5. Nyeri perut, diare, mual dan muntah

  6. Pusing atau pingsan


Setelah anda makan jenis makanan berikut :


  1. Telur

  2. Kacang

  3. Ikan

  4. Kerang, udang, lobster, atau kepiting

  5. Susu sapi, gandum atau kedelai (sering pada anak)

  6. Dan lain-lain


Kemungkinan anda alergi terhadap makanan tersebut; apalagi jika gejala tersebut senantiasa berulang setelah makan makanan yang sama.



Beberapa contoh makanan di atas mengandung suatu jenis protein tertentu. Misalnya, telur mengandung ovomukoid; kacang mengandung arachin, conarachin dan peanut-1; udang mengandung allergen-1 dan allergen-2; susu sapi mengandung betalaktoglobulin (BLG), alfalaktalbumin (ALA), bovin serum albumin (BSA) dan bovin gama globulin (BGG); ikan mengandung allergen-M; gandum mengandung albumin, pseudoglobulin dan euglobulin.



Pada orang normal, protein-protein tersebut adalah ‘teman’ bagi sistim kekebalan (imunitas) tubuh. Tetapi, pada orang alergi, sistim kekebalan tubuh mereka mengenali protein tersebut sebagai ‘musuh’ yang berbahaya dan harus segera disingkirkan dari tubuh.



Misalnya pada orang yang alergi telur. Saat pertama kali dalam hidupnya mengkonsumsi telur, sistim kekebalan tubuhnya akan mengenali ovomukoid telur sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh.



Sistim kekebalan tubuh kemudian memproduksi suatu antibodi terhadap ovomukoid yang disebut Immunoglobulin E (IgE).



Selanjutnya, jika ia makan telur lagi (dalam jumlah sedikit sekalipun), IgE akan segera mengenali ovomukoid telur, kemudian mengirim sinyal ke sistim kekebalan tubuh untuk mengeluarkan histamin dan beberapa senyawa kimia lainnya ke dalam aliran darah.



Histamin dan senyawa kimia tersebut dimaksudkan untuk menyingkirkan ovomukoid telur, tetapi pada kenyataannya juga berefek buruk terhadap bagian tubuh lainnya. Histamin adalah senyawa kimia yang sangat kuat, yang dapat mempengaruhi sistim pernapasan, sistim kardiovaskuler, sistim pencernaan dan kulit. Gejala yang ditimbulkan oleh histamin antara lain adalah hidung berair, gatal pada mata, kering tenggorokan, gatal dan timbul bentol merah pada kulit, mual, diare, susah bernapas, bahkan syok anafilaktik.



Untuk menghambat aktifitas histamin biasanya diberikan antihistamin. Beberapa contoh obat golongan antihistamin yaitu difenhidramin, CTM, setirizin, loratadin, feksofenadin dan lain-lain.



Obat lain yang digunakan untuk alergi biasanya disesuaikan dengan gejala yang timbul. Jika timbul sesak napas, diberikan oksigen dan obat-obat yang melonggarkan saluran pernapasan. Jika terjadi syok anafilaktik, yaitu turunnya tekanan darah secara tiba-tiba yang ditandai dengan kaki dan tangan dingin, bibir biru, serta pingsan, maka suntikan efineprin harus segera diberikan.



Obat-obat tersebut diatas hanya mengatasi gejala yang timbul akibat serangan yang sedang terjadi; tidak untuk menyembuhkan alergi. Artinya, jika lain kali orang tersebut makan telur, atau makanan lain yang pernah menyebabkan dia alergi, maka gejala alergi akan muncul kembali.



Walaupun demikian, tidak berarti sekali alergi tetap alergi. Pada beberapa kasus, anak-anak yang alergi terhadap susu sapi, telur ayam, gandum atau kedelai, saat dewasa, jika beruntung, akan terbebas dari alergi terhadap makanan tersebut.



Oleh karena sampai saat ini, obat yang dapat menyembuhkan alergi makanan secara permanen belum ditemukan, maka langkah terbaik adalah mengenali makanan penyebab alergi kemudian menghindarinya.



Berikut beberapa tips seputar menghindari makanan penyebab alergi :


  1. Usahakan mengetahui jenis kandungan makanan atau minuman yang akan anda santap, baca labelnya dengan teliti.

  2. Berhati-hatilah saat makan di restoran, warung, atau pada acara kenduri. Jika ada makanan yang mengandung bahan yang membuat anda alergi, hindarilah.

  3. Carilah ‘persamaan kata’ bahan makanan yang membuat anda alergi. Misalnya, kasein untuk susu, gluten untuk gandum, minyak sayur hidrolisat untuk kacang, dll.

  4. Sebaiknya anda berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menyusun menu yang cocok dan seimbang.


Alergi makanan bukanlah bencana. Anda masih dapat menikmati hidup, walaupun tubuh anda alergi terhadap salah satu atau beberapa makanan. Anda hanya perlu mengatur jenis makanan yang anda makan.