29 Februari 2012

Bagaimana buta warna diturunkan?

Buta warna adalah penyakit genetik yang ditandai dengan tidak dapat atau kurang dapat melihat warna-warna tertentu. Paling sering adalah warna hijau dan merah. Kurang dapat melihat warna hijau disebut deuteranomali, buta warna hijau disebut deuteranopia. Sedangkan lemah melihat warna merah disebut protanomali dan buta warna merah disebut protanopia. Buta warna biru dan buta warna total sangat jarang terjadi. Pada buta warna total, dunia terlihat seperti televisi hitam putih.



Buta warna terjadi karena gangguan pada sel kerucut mata yang berfungsi sebagai penangkap warna (reseptor). Gangguan tersebut berawal pada kelainan gen yang mengkode sel kerucut pada kromosom X. Akibatnya sel penangkap warna tersebut tidak terbentuk atau pun kalau pun terbentuk, mengalami kecacatan.



Pada laki-laki kromosom X hanya satu, satunya lagi adalah kromosom Y. Jadi kode kromosom laki-laki adalah XY. Berbeda halnya dengan perempuan, terdapat dua kromosom X dan tidak ada kromosom Y. Kode kromosom perempuan adalah XX.



Jika seorang laki-laki (X,Y) kawin dengan seorang perempuan (X,X), maka akan terjadi pemisahan kromosom (misalnya laki-laki, menjadi kromosom X dan kromosom Y) kemudian berkombinasi dengan kromosom pasangannya. Secara singkat dapat ditulis seperti ini X1,X2 >< X3,Y => X1X3,X1Y dan X2X3,X2Y.



Berikut contoh bagaimana buta warna diturunkan:




  1. Jika seorang laki-laki menderita buta warna (Xbw,Y) kawin dengan seorang wanita normal (X,X), maka anak mereka akan mempunyai kode (Xbw,X; perempuan tidak buta warna tapi pembawa gen buta warna) dan (X,Y; laki-laki normal).

  2. Jika anak perempuan pasangan di atas (Xbw,X) kawin dengan laki-laki normal (X,Y), maka anak mereka akan mempunyai kode (Xbw,X; perempuan tidak buta warna tapi pembawa gen buta warna), (X,X; perempuan normal), (Xbw,Y; laki-laki buta warna), (X,Y; laki-laki normal).




Demikian, semoga bermanfaat.

28 Februari 2012

Penyakit Campak

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini menular dengan mudah melalui droplet yang keluar dari hidung, mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi. Anak-anak adalah kelompok yang paling banyak tertular oleh penyakit ini.



Gejala awal biasanya timbul setelah 10 – 12 hari pasca masuknya virus ke tubuh. Gejala awal meliputi demam, hidung berair, mata merah, dan bintik putih di dalam mulut. Beberapa hari kemudian, akan timbul bintik merah yang muncul pertama kali di wajah, leher dan kemudian menyebar ke sekujur tubuh.



Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat membunuh virus campak. Untungnya, pasien akan mengalami perbaikan dengan sendirinya setelah 2 sampai 3 minggu. Obat-obat yang biasa diberikan oleh dokter hanya bertujuan untuk mengurangi gejala, misalnya asetaminofen untuk mengobati demam dan sakit kepala, dan lain-lain.



Walaupun sebagian besar pasien sembuh, pada anak-anak yang kurang gizi dan yang daya tahan tubuhnya lemah, campak dapat menyebabkan komplikasi serius, misalnya kebutaan, infeksi otak, diare berat, infeksi telinga, atau infeksi paru-paru (pneumonia).



Langkah terbaik untuk menghadapi penyakit campak adalah dengan melakukan vaksinasi atau imunisasi. Pada anak, imunisasi diberikan pada usia 9 bulan.



Demikian Sahabat, semoga bermanfaat.

27 Februari 2012

Mengintip usus besar dengan kolonoskopi

Usus besar atau dalam bahasa medis disebut kolon, adalah bagian akhir saluran pencernaan sebelum anus. Fungsi utamanya adalah menyerap air dan garam dari tinja. Selain itu, usus besar juga tempat fermentasi atau pembusukan tinja dengan bantuan bakteri penghuni normal usus besar.



Usus besar dapat mengalami berbagai macam gangguan atau kelainan, misalnya polip, tumor, infeksi, ulkus, dan lain-lain. Jika hanya diraba dari luar, dari dinding perut, maka sebagian kelainan tersebut tidak dapat terdeteksi. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan untuk melihat langsung dinding usus besar.



Bagian dalam dinding usus besar dapat dilihat atau divisualisasi di layar monitor dengan menggunakan kamera lentur yang disebut endoskop. Tindakan medis ini disebut kolonoskopi.



Prosedur kolonoskopi antara lain adalah:


  1. Pasien berbaring di sisi kiri

  2. Dokter memasang peralatan yang memantau tekanan darah, nadi, dan pernapasan.

  3. Pemberian obat penenang, kadang-kadang pereda nyeri, untuk menjaga pasien tetap rileks dan tidak gelisah.

  4. Dokter memasukkan endoskop berlampu dan berkamera lewat anus, menuju rektum dan usus besar. Dokter juga memasukkan gas karbon dioksida untuk menggembungkan usus besar agar dindingnya lebih mudah dan lebih jelas terlihat.

  5. Dengan bantuan kamera, dokter akan memeriksa seluruh dinding usus besar untuk mencari gangguan atau kelainan jaringan.

  6. Sekali-kali pasien diminta merubah posisinya agar dinding usus lebih jelas terlihat.

  7. Jika dokter menemukan polip atau jaringan yang tampak terganggu, dokter dapat melakukan pemotongan polip atau pengambilan sedikit jaringan untuk diperiksa sel-selnya, apakah jinak atau ganas. Selain itu, jika ada perdarahan, dapat dihentikan dengan membakarnya dengan kauter listrik.


Kolonoskopi memakan waktu sekitar 30 sampai 60 menit. Satu hari kemudian biasanya pasien sudah mengalami pemulihan total.



Demikian Sahabat, semoga bermanfaat.

26 Februari 2012

Komplikasi Sunat (Sirkumsisi)

Sunat atau sirkumsisi adalah tindakan medis untuk membuang sebagian kulit yang menutupi kepala P. Sebagian sunat dilakukan karena perintah agama, sebagian lainnya karena alasan kesehatan.



Seperti halnya tindakan medis lainnya, sunat juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Walaupun pada dasarnya, jika dilakukan sesuai dengan standar dan prosedur medis, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi.



Beberapa komplikasi yang mungkin timbul adalah:


  1. Infeksi, terutama jika tindakan antisepsis (tindakan membersihkan alat, benda lain, atau bagian tubuh dengan larutan pembunuh kuman, seperti alkohol) dan sterilitas alat diabaikan. Infeksi ditandai oleh luka basah tak kunjung kering, nanah, bengkak, atau nyeri.

  2. Perdarahan, terutama terjadi jika dokter luput mengidentifikasi dan mengikat pembuluh darah yang cukup besar. Jika perdarahan terus terjadi, biasanya dilakukan tindakan untuk mencari dan mengikat sumber perdarahan.

  3. Efek samping obat bius, berupa alergi setempat atau reaksi seluruh tubuh.

  4. Kulit kulup terpotong terlalu pendek atau terlalu panjang

  5. Bekas luka muncul jaringan ikat, terutama pada orang yang berbakat keloid.


Demikian, semoga bermanfaat.

25 Februari 2012

Cara Penularan Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Virus ini sangat sulit dibunuh oleh daya tahan tubuh manusia, oleh karena itu infeksi biasanya bersifat menahun (kronik).



Kerusakan akibat infeksi virus hepatitis C berlangsung sangat lambat, biasanya butuh waktu bertahun-tahun baru timbul kerusakan hati yang parah. Selama fase tersebut, sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala apapun; merasa seperti laiknya orang sehat pada umumnya. Walaupun tak bergejala, penderita hepatitis C dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain.



Berikut beberapa cara yang sering menjadi rute penularan penyakit hepatitis C.


  1. Penyalahgunaan obat, terutama yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama

  2. Transfusi darah dan transplantasi organ (sekarang sudah jarang karena darah yang akan ditransfusikan sudah ditapis terhadap penyakit hepatitis C)

  3. Tertusuk jarum suntik tidak sengaja pada saat tindakan medis

  4. Infeksi dari ibu ke bayinya

  5. Lewat hubungan seksual dengan penderita hepatitis C (jarang)

  6. Kontak dengan darah dari penderita hepatitis C (misalnya melalui pisau cukur atau sikat gigi yang digunakan bergantian, jarang)


Demikian Sahabat, semoga bermanfaat...

24 Februari 2012

Nilai trombosit pada penyakit DBD

Penyakit DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot dan sendi, dan gejala lainnya. Pada sebagian kecil kasus, penyakit DBD dapat sedemikian parahnya dan menimbulkan kematian.



Untuk memastikan apakah seseorang terkena DBD, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium. Salah satu yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan kadar trombosit.



Kadar trombosit normal adalah 150.000 sampai 400.000. Pada kasus DBD parah, kadar trombosit dapat turun sangat rendah. Kadar trombosit yang turun di bawah 100.000 merupakan pertanda bahaya, dan jika turun di bawah 50.000 dapat berakibat fatal bagi penderita.



Trombosit di produksi di sum-sum tulang. Umurnya sekitar 5 – 10 hari. Fungsi trombosit adalah mencegah keluarnya darah dari pembuluh darah. Jika kadarnya kurang, maka akan terjadi perdarahan, dari ringan sampai berat, tergantung dari nilai trombosit. Akibat dari perdarahan adalah jumlah darah berkurang dan tekanan darah turun. Jika keadaan ini terus berlangsung dan tidak diatasi, maka penderita dapat mengalami kematian.



Oleh karena itu, jika kadar trombosit sangat rendah, dokter biasanya akan melakukan transfusi trombosit untuk mencegah timbulnya perdarahan lebih lanjut.



Demikian Sahabat, semoga bermanfaat.

23 Februari 2012

Beda sunat laser dan sunat biasa

Sunat (sirkumsisi) adalah tindakan membuang kulit (frenulum) yang menutupi kepala alat kelamin pria.



Dulu sunat dilakukan dengan cara tradisional, yaitu memotong kulit p dengan pisau atau sembilu. Setelah pemotongan, tidak dilakukan penjahitan. Kadang-kadang pada bekas potongan dioleskan ramuan dengan harapan lebih cepat sembuh.



Saat ini, sunat tradisional sudah mulai ditinggalkan. Masyarakat banyak yang beralih ke sunat modern yang lebih aman dan hasilnya lebih baik.



Sunat modern banyak ragamnya. Mulai dari cara biasa menggunakan gunting bedah, cara listrik (kauter), maupun menggunakan sinar laser. Teknik sunat menggunakan alat potong listrik atau kauter sering disalahartikan oleh sebagian orang dengan menganggapnya sebagai sunat laser. Padahal sunat laser betul-betul menggunakan sinar laser dan jarang sekali dilakukan kecuali di rumah sakit tertentu yang mempunyai alat laser, yang harganya mahal.



Perbedaan sunat kauter dengan sunat biasa



Perbedaannya utamanya adalah pada cara pemotongan. Sedangkan cara pembiusan hampir sama, demikian pula dengan perawatan setelah sunat.



Pada sunat biasa digunakan gunting bedah. Akibatnya perdarahan lebih banyak dan luka lebih lama kering. Selain itu, biasanya dibutuhkan lebih banyak jahitan. Prosedur sunat pun kadang-kadang relatif lebih lama dibanding sunat kauter.



Sedangkan pada sunat kauter, pemotongan kulit p menggunakan kawat yang telah dipanaskan sampai membara dengan aliran listrik. Karena pada saat pemotongan jaringan dan pembuluh darah mengalami pematangan (koagulasi) maka perdarahan relatif lebih sedikit atau bahkan tidak ada. Selain itu, luka pada sunat kauter lebih cepat kering, walaupun demikian bengkaknya lebih lama.



Demikian Sahabat, semoga bermanfaat.

21 Februari 2012

Hipertensi usia muda

Seorang sahabat bertanya:


Umur saya masih 21 tahun, tapi tekanan darah saya jauh di atas normal, yaitu 190/110 mmHg. Mengapa bisa demikian? Bukankah hipertensi umumnya mengenai orang tua saja?

Betul, hipertensi banyak mengenai orang tua, di atas usia 40 tahun. Umumnya, timbul karena kekakuan pembuluh darah. Penyebabnya bisa akibat gaya hidup yang tidak baik, seperti asupan lemak dan gula tinggi, kurang olahraga, dan lain-lain. Tetapi perlu diperhatikan bahwa seringkali penyebab dasar hipertensi jenis ini tidak diketahui.



Tetapi, hipertensi tidak hanya menyerang orang tua. Usia muda pun dapat terkena.



Banyak hal yang dapat menyebabkan hipertensi pada usia muda. Berikut beberapa diantaranya.



Diet

Anak-anak dan remaja yang memiliki kelebihan berat badan lebih rentan terkena hipertensi. Terutama mereka yang suka mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam.



Kurang Olahraga

Mereka yang kurang olahraga dan kurang aktifitas fisik cenderung lebih mudah terkena hipertensi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa terlalu banyak menonton televisi dan main video game juga dapat menjadi penyebab hipertensi usia muda.



Kurang Tidur

Remaja yang kurang tidur memiliki risiko beberapa kali lebih tinggi untuk terkena hipertensi. Normalnya, remaja membutuhkan tidur sekitar 8 sampai 9 jam sehari.



Genetik atau turunan

Seorang anak atau remaja yang mempunyai orang tua maupun kakek nenek yang menderita hipertensi lebih besar kemungkinan terkena hipertensi dibanding mereka yang tidak. Pada kasus ini, penyakit hipertensi diturunkan melalui gen hipertensi yang terdapat pada kromosom.



Gejala hipertensi, baik pada yang usia muda maupun yang usia tua hampir sama. Penderita biasanya tidak merasakan gejala apapun, paling banter adalah sakit kepala dan nyeri tegang pada tengkuk. Walaupun kadang-kadang timbul gejala yang lebih berat seperti gelisah, lemas, mual muntah, gangguan penglihatan, nyeri dada, dan lain-lain.



Pengobatannya pun hampir sama, yaitu dengan obat-obat antihipertensi. Prinsipnya sebenarnya adalah melakukan kontrol terhadap tekanan darah sehingga penderita terhindar dari efek jangka pendek (stroke, dll) dan jangka panjang (pembengkakan jantung, dll).



Demikian Sahabat, semoga bermanfaat ...

Krisis hipertensi

Hipertensi adalah naiknya tekanan darah di atas normal, yaitu di atas 130/90 mmHg. Tekanan darah dianggap normal jika berkisar antara 90 – 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60 – 89 mmHg untuk tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa, dan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung istirahat di antara dua pompaan.



Penderita hipertensi biasanya mengalami fluktuasi tekanan darah, tergantung dari asupan makanan, gerakan fisik, stres dan lain-lain. Kadang-kadang fluktuasi terjadi sangat besar dan tekanan darah naik sangat tinggi. Jika tekanan darah naik hingga di atas 180/120 mmHg, maka keadaan ini dikategorikan sebagai krisis, diistilahkan dengan krisis hipertensi.



Berdasarkan keadaan organ tubuh yang terpengaruh oleh naiknya tekanan darah, krisis hipertensi dibagi menjadi dua. Pertama, hipertensi emergensi atau darurat, yaitu kenaikan tekanan darah secara mendadak diatas 180/120 mmHg disertai kerusakan organ tubuh lain. Kedua, hipertensi urgensi atau mendesak, yaitu kenaikan tekanan darah secara mendadak di atas 180/120 mmHg tetapi belum ada kerusakan organ lain.



Pada hipertensi emergensi, organ yang dapat terganggu adalah otak (stroke), mata (kebutaan), kepala (sakit kepala, tidak sadar), jantung (gagal jantung), ginjal (gagal ginjal), dan lain-lain.



Untuk mengatasi hipertensi, dokter biasanya akan memberikan obat-obat antihipertensi. Penurunan tekanan darah tidak boleh dilakukan terlalu cepat tapi harus bertahap. Target awal adalah menurunkan tekanan darah sebanyak 20% dari tekanan saat krisis. Dalam 2-6 jam kemudian tekanan darah diturunkan hingga 160/100 mmHg, dan 6-24 jam kemudian diturunkan sampai di bawah 140/90 mmHg.



Hal-hal yang dapat memicu krisis hipertensi antara lain minum obat penurun tekanan darah tidak teratur, asupan garam berlebihan, penggunaan narkoba, dan lain-lain.



Demikian Sahabat, semoga bermanfaat ...

20 Februari 2012

Pola tekanan darah harian

Tekanan darah tidaklah tetap, tetapi cenderung berubah dari waktu ke waktu. Walaupun demikian, perubahan tersebut umumnya tetap dalam rentang batas normal.



Rentang perubahan tekanan darah dianggap normal adalah jika berkisar 90 – 120 (sistolik) per 60 – 80 (diastolik) mmHg.



Tekanan darah berada pada titik terendah di malam hari, ketika tidur. Sesaat setelah terbangun, tekanan darah mulai meningkat. Peningkatan terus terjadi hingga mencapai puncaknya antara tengah hari dan sore hari. Menjelang malam dan awal malam, tekanan darah mulai turun dan mencapai titik terendah saat tertidur. Demikian seterusnya setiap hari.



Pola tekanan darah biasanya terganggu akibat hal-hal tertentu seperti:


  1. Begadang

  2. Minum kopi

  3. Merokok

  4. Stres

  5. Konsumsi obat-obat tertentu, seperti kortikosteroid dan antihipertensi


Untuk mengetahui normal tidaknya pola tekanan darah, maka perlu pemantauan selama 24 jam. Untuk itu, biasanya digunakan alat pengukur tekanan darah otomatis. Alat ini dapat mengukur tekanan darah secara teratur setiap menit atau jam. Hasil pengukuran dapat disajikan dalam bentuk grafik.



Demikian, semoga bermanfaat.

19 Februari 2012

Olahraga dapat memperkuat tulang

Seperti selama ini diduga, ternyata olahraga yang teratur dapat memperkuat tulang.

Kesimpulan ini didapat dari suatu penelitian yang melibatkan lebih 800 orang berusia 19 sampai 24 tahun. Dari hasil pemeriksaan, partisipan yang rajin berolahraga cenderung memiliki tulang paha, tulang kaki, tulang lengan, dan tulang belakang yang lebih padat dan besar. Sebaliknya, mereka yang jarang berolahraga cenderung memiliki tulang yang kurang padat dan relatif lebih lemah.

Seperti telah lama diketahui, pertumbuhan tulang terjadi pada usia anak-anak dan remaja. Jika pertumbuhan berjalan optimal, maka akan mengurangi risiko terkena osteoporosis dan patah tulang di kemudian hari. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan, selain dengan asupan gizi yang baik, juga dapat dilakukan dengan merangsang tulang untuk memadat dengan cara latihan atau olahraga.

Sayangnya, kesimpulan penelitian hanya berlaku pada usia muda sesuai dengan rentang usia partisipan penelitian. Apakah juga berlaku pada orang dewasa dan orang tua, perlu penelitian lebih lanjut.

Tapi tidak ada salahnya tetap berolahraga berapapun usia kita.

Semoga bermanfaat.

16 Februari 2012

Pemeriksaan dahak TBC

Tuberkulosis atau TB (dulu istilahnya TBC) adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru. Penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis.



Penyakit TB dapat ditentukan (didiagnosis) melalui berbagai macam cara, antara lain pemeriksaan foto rontgen (sinar X), uji kulit, dan analisis dahak.



Pada foto sinar X, biasanya akan tampak kerusakan paru. Dari sini dapat ditentukan apakah TB sedang aktif, atau sudah sembuh dan tersisa jaringan parut saja.



Uji kulit yang paling banyak dilakukan untuk menentukan seseorang telah terkena TB adalah Uji Mantoux. Uji ini dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil ekstrak bakteri tuberculosis yang telah dimatikan ke bawah kulit. Jika seseorang tidak terinfeksi TB, maka tidak akan terjadi reaksi pada lokasi suntikan. Sebaliknya, jika seseorang telah terinfeksi TB, maka akan timbul benjolan berwarna kemerahan dengan diameter cukup besar pada lokasi suntikan.



Uji yang paling sering dilakukan dan diakui WHO sebagai standar emas (gold standard) pemeriksaan TB adalah analisis dahak.



Prosedur analisis dahak antara lain adalah:




  1. Pengambilan dahak atau sputum penderita (bukan ludah), sebanyak tiga kali. Diutamakan adalah dahak pagi.

  2. Dahak tersebut sesegera mungkin diperiksa dengan mikroskop. Sebelumnya dilakukan pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) terhadap dahak tersebut.

  3. Pada pemeriksaan mikroskop, biasanya akan tampak kuman tuberkulosis berbentuk batang berwarna merah. Jika demikian, maka pasien positif terkena penyakit TB.

  4. Agar lebih akurat, pemeriksaan BTA dilakukan tiga kali untuk tiga sampel dahak yang berbeda.




Demikian, semoga bermanfaat.

Tidak ada benjolan, apakah wasir?

Seorang sahabat bertanya tentang keluhannya:


Apakah keluar darah segar dari anus merupakan gejala wasir, walaupun tidak ditemukan benjolan?

Wasir atau ambeien adalah penyakit yang ditandai dengan adanya benjolan pada anus. Di benjolan tersebut banyak terdapat pembuluh darah. Ketika buang air besar lebih keras dari biasanya, pembuluh darah pada benjolan dapat pecah, sehingga keluarlah darah segar. Kadang-kadang darah tersebut tidak hanya merembes, tetapi menetes bahkan mengucur.



Pada sebagian orang, gejala perdarahan dengan sifat seperti yang telah dijelaskan di atas juga kerap ditemui, tetapi anehnya tidak teraba benjolan seperti yang biasa ditemukan pada ‘penyakit wasir’. Apakah hal seperti ini termasuk wasir?



Jawabannya, ya, termasuk wasir. Benjolan bukannya tidak ada, tapi terletak di dalam dan tidak keluar sampai ke anus. Oleh karena itu, saat diraba seolah-olah tidak ada benjolan.



Wasir jenis ini dinamakan wasir dalam (hemorrhoid interna). Kebalikannya adalah wasir luar atau hemorrhoid eksternal.



Demikian, semoga bermanfaat.

15 Februari 2012

Adakah obat untuk menyembuhkan asma secara total?

Seorang Sahabat bertanya:


Anak saya menderita asma. Selama ini berobat ke dokter dan diberi beberapa macam obat. Biasanya asmanya akan membaik setelah minum obat tersebut. Tetapi, tidak lama kemudian akan kambuh lagi. Adakah obat untuk menyembuhkan asma secara total?

Biang keladi penyakit asma adalah peradangan berkepanjangan (kronis) pada dinding saluran napas. Akibatnya, dinding tersebut sangat sensitif terhadap pencetus (trigger). Ada berbagai macam pencetus, antara lain asap rokok, batuk pilek, cuaca, keadaan emosional, kelelahan fisik, dan lain sebagainya.



Saat terpapar pencetus, dinding saluran napas akan segera bereaksi. Bentuk reaksinya adalah pembengkakan dinding saluran napas, penyempitan saluran napas, dan produksi dahak yang lebih banyak. Ketiga reaksi ini, secara bersama-sama akan mempersulit keluar masuknya udara dari dan menuju paru-paru. Gejala yang timbul berupa sesak napas dan napas mengik (wheezing).



Hal yang dianjurkan bagi penderita asma adalah pertama-tama mengenali kemudian menghindari faktor yang bisa mencetuskan asma. Setiap orang mempunyai faktor pencetus yang berbeda.



Jika serangan terlanjur terjadi, dokter biasanya akan memberikan obat-obat untuk melebarkan saluran napas dan obat untuk mengurangi bengkak saluran napas serta produksi cairan dahak berlebihan. Obat tersebut misalnya salbutamol, teofilin, deksametason, prednision, dan lain sebagainya.



Perlu diketahui, bahwa obat-obat di atas adalah obat yang bertujuan mengurangi atau menghilangkan gejala yang timbul saat terjadi serangan. Bukan untuk menyembuhkan. Sampai saat ini memang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit asma secara permanen.



Jadi, itulah sebabnya pengobatan penyakit asma saat serangan terjadi tidak akan menghilangkan kemungkinan serangan berikutnya.



Semoga bermanfaat ...

14 Februari 2012

Tahapan perkembangan HIV menjadi AIDS

Sahabat,



Ketika seorang terinfeksi HIV, maka tidak serta merta ia akan menderita AIDS. Perlu waktu lama, biasanya dalam hitungan tahun atau bahkan puluhan tahun.



Setidaknya ada empat tahap yang dilalui penderita AIDS, yaitu :



(1) Tahap I: Periode Jendela (Window Period)



Tahap ini mulai dari masuknya virus ke dalam tubuh sampai terbentuknya antibodi terhadap virus HIV. Periode jendela berlangsung antara 2 minggu sampai dengan 6 bulan. Gejala-gejala yang timbul pada penderita biasanya tidak khas, mirip dengan gejala flu biasa. Gejala tersebut antara lain demam, badan pegal-pegal, tenggorokan meradang, diare, dan lain-lain. Pada sebagian orang, periode ini dilalui tanpa gejala apapun. Dua tes HIV, yaitu ELISA dan Western Blot, akan memberikan hasil negatif pada periode jendela.





(2) Tahap II: Tanpa gejala (Asimptomatik)



Pada tahap II ini, virus HIV terus berkembang biak di dalam tubuh. Walaupun demikian, belum muncul gejala-gejala khas sehingga penderita biasanya merasa sehat. Berbeda dengan tahap I, tes HIV pada periode II akan memberikan hasil positif. Lama tahap II berkisar 5 sampai 10 tahun. Cukup lama. Pada periode ini, penderita menjadi penular bagi orang lain tanpa dia sadari.



(3) Tahap III: Timbul gejala (Simptomatik)



Pada periode III, terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh parah. Akibatnya muncul infeksi diberbagai organ tubuh secara bersamaan. Contohnya, meningitis, TBC, perbesaran kelenjar, dan lain-lain. Penderita juga mengalami rasa lelah di seluruh badan.



(4) Tahap IV: AIDS



Pada tahap ini, kerusakan sistem kekebalan tubuh semakin parah. Ditandai dengan jumlah sel CD4 kurang dari 200. Tubuh sudah kehilangan kemampuan untuk menghadapi infeksi ringan sekalipun. Selain itu, timbul penyakit oportunistik seperti sarkoma Kaposi dan Pneumocystis Pneumonia. Tahap IV, tanpa penanganan yang baik biasanya berakhir dengan kematian.



Demikian, semoga bermanfaat.

10 Februari 2012

Sakit Kepala

Sakit kepala adalah rasa nyeri yang berlokasi di kepala, baik wilayah kepala bagian depan, atas, samping, bagian belakang, atau tengkuk.

Sakit kepala, seperti halnya sakit perut, mempunyai berbagai macam sebab. Bisa berasal dari kepala sendiri, maupun dari berbagai organ atau sistem tubuh lainnya.

Tergantung sumber penyebab, sakit kepala dibagi menjadi dua tipe, yaitu primer dan sekunder.

Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak mempunyai hubungan dengan penyakit lain. Artinya murni karena sakit kepala sendiri. Contohnya, sakit kepala tegang (tension headache) dan migrain.

Sebaliknya, sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Penyakit tersebut misalnya tumor otak, stroke, infeksi selaput otak, perdarahan otak, influenza, kurang darah, tekanan darah tinggi, dan lain sebagainya.

Untuk meringankan keluhan sakit kepala, dapat digunakan obat-obat yang dijual bebas (over the counter, OTC). Obat-obat tersebut antara lain golongan parasetamol (asetaminofen), ibuprofen, asam mefenamat, dan lain sebagainya.

Perlu diingat, obat-obat yang disebutkan sebelumnya hanya berfungsi untuk meringankan gejala sakit kepala. Oleh karena itu, untuk sakit kepala primer, obat-obat antinyeri kepala biasanya cukup manjur. Berbeda halnya dengan sakit kepala sekunder, pemberian obat antinyeri biasanya tidak cukup. Harus dicari sumber atau asal penyebab sakit kepala, lalu penyebab tersebut diatasi. Jika tidak, sakit kepala akan terus berlarut-larut walaupun telah mengkonsumsi obat sakit kepala berulang-ulang.

Demikian, semoga bermanfaat.

Pengobatan kausal VS pengobatan simptomatik

Maaf Sahabat, CDC lagi demen bahas istilah, harap dimaklumi. Kemarin sudah dibahas istilah akut vs kronis, maka kali ini CDC menulis tentang istilah pengobatan kausal dan simptomatik.

Umumnya, penyakit yang menyerang manusia ada sumbernya, atau asal muasalnya, atau biang keladinya. Penyakit demam berdarah misalnya, biangnya adalah virus dengue. Penyakit tifus, sumbernya adalah bakteri Salmonella typhi. Penyakit diare, salah satu penyebabnya adalah kuman kolera.

Kita ambil contoh tifus. Pada penyakit ini, infeksi bakteri Salmonella typhi akan menimbulkan berbagai macam gejala, misalnya demam, sakit kepala, mual, muntah, diare, dan lain sebagainya.

Untuk gejala demam dan sakit kepala, dokter biasanya akan meresepkan obat-obat antidemam-antisakit-kepala seperti parasetamol dan sejenisnya. Demikian pula dengan muntah, dokter akan memberikan obat antimuntah; diare dengan obat antidiare. Nah, untuk kuman S. typhi sendiri, dokter akan meresepkan obat antibiotik seperti kloramfenikol, tiamfenikol, dan lain-lain.

Pada contoh tifus di atas, pengobatan yang ditujukan untuk mengurangi gejala, misalnya obat antidemam-antisakit-kepala, antimuntah, atau antidiare disebut pengobatan gejala atau pengobatan simptomatik. Sedangkan pengobatan yang ditujukan untuk membunuh kuman S. typhi disebut dengan pengobatan penyebab atau pengobatan kausal.

Sahabat, tidak semua penyebab penyakit diketahui obatnya. Pada penyakit demam berdarah, sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus dengue yang menjadi biangnya. Pengobatan hanya ditujukan untuk mengatasi demam, sakit kepala, badan lemas, turunnya tekanan darah dan lain-lain. Oleh karena itu, pada demam berdarah, belum ada obat kausal. Obat yang diberikan hanyalah obat-obat simptomatik yang bertujuan untuk memperingan gejala.

Demikian Sahabat, semoga bermanfaat.

08 Februari 2012

Beda istilah akut dan kronis

Penulis pernah beberapa kali mendengar orang berkata begini: “pantas aja tidak tertolong, penyakitnya sudah akut banget” atau “sakit maagnya sudah akut”.



Dari ucapan tersebut, sekilas tersirat bahwa kata ‘akut’ digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu penyakit sudah sangat parah. Ya, akut dipadankan dengan parah, berat, mematikan, atau istilah sejenisnya.



Tapi benarkah demikian?



Dalam dunia kedokteran, istilah akut tidak digunakan untuk menggambarkan keparahan penyakit. Tengok saja istilah faringitis akut atau radang tenggorokan akut. Penyakit ini jarang sekali parah apalagi menimbulkan kematian; dan biasanya sembuh kurang dari seminggu.



Istilah akut (dan istilah lawannya, kronis) lebih ditekankan kepada mulai terjadinya penyakit dan lamanya penyakit berlangsung; dan sekali lagi, bukan keparahan.



Akut biasanya digunakan pada penyakit yang terjadi tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat. Contohnya, sinusitis akut, yaitu penyakit infeksi sinus yang terjadi tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari saja.



Kebalikan dari akut adalah kronis. Istilah ini digunakan untuk penyakit yang timbul secara perlahan-lahan dan berlangsung lama, kadang-kadang sampai bertahun-tahun atau seumur hidup.  Contohnya adalah gagal ginjal kronis, yaitu gangguan fungsi ginjal yang berkembang perlahan-lahan, berlangsung lama, ditandai dengan menurunnya fungsi ginjal sedikit demi sedikit. Contoh lain adalah hepatitis kronis. Penyakit ini dapat berlanjut menjadi penyakit lever (sirosis hepatis) dan kanker hati (hepatoma), dan proses ini membutuhkan waktu bertahun-tahun dan seringkali pada awalnya tidak disadari oleh penderita.



Selain istilah akut dan kronis, juga dikenal istilah subakut. Istilah ini digunakan untuk penyakit-penyakit yang masa berlangsungnya berada dalam rentang waktu akut dan kronik.



Demikian, semoga penggunaan istilah tersebut tidak salah lagi.

Semoga bermanfaat.

07 Februari 2012

Posisi rahim terbalik

Rahim atau uterus adalah organ terpenting pada kehamilan. Di sinilah janin berkembang hingga cukup bulan untuk dilahirkan.



Posisi rahim di dalam perut bervariasi. Sebagian besar adalah posisi menekuk ke depan (antefleksio). Posisi ini sering dianggap sebagai posisi ‘normal’. Ada lagi jenis posisi lainnya, yaitu menekuk ke samping atau ke belakang (retrofleksio). Kedua posisi terakhir dianggap sebagai ‘variasi letak’. Bukan sebagai kelainan pada rahim.



Rahim yang menekuk ke belakang sering disebut sebagai rahim terbalik. Efek utama posisi rahim seperti ini adalah lebih sulit hamil dibanding dengan posisi rahim normal. Penyebabnya karena sperma lebih sulit masuk ke dalam rahim. Hal ini terjadi karena semprotan sperma saat ejakulasi tidak searah dengan saluran rahim.









Untuk mengatasinya, seseorang yang memiliki rahim terbalik dianjurkan untuk melakukan modifikasi posisi. Posisi yang disarankan adalah posisi menunduk atau menungging dan arah penetrasi pasangan dari belakang. Dengan posisi ini, mulut rahim akan searah dengan arah keluarnya sperma.



Setelah ejakulasi, jangan langsung berbaring terlentang atau berdiri. Usahakan tetap pertahankan posisi menunduk atau menungging sekitar 15 menit. Tujuannya untuk memberi kesempatan sperma berenang masuk ke dalam rahim dan menemui sel telur di saluran tuba (tuba fallopi). Dengan demikian, kehamilan diharapkan akan terjadi.






Demikian, semoga bermanfaat.

04 Februari 2012

Ciri-ciri Penyakit Kusta (Lepra)

Kusta bukanlah penyakit turunan, apalagi kutukan. Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae, keluarga dekat kuman penyebab TBC, Mycobacterium tuberculosis.

Kuman kusta termasuk tipe kuman ‘penyabar’ karena menyerang dengan amat perlahan. Gejala biasanya baru timbul setelah 6 bulan, kadang-kadang sampai 40 tahun! Hal inilah yang menyebabkan kehadiran penyakit kusta kurang disadari oleh penderitanya. Seringkali, penyakit baru diketahui setelah kerusakan parah terjadi.

Gejala awal penyakit kusta ‘hanya’ berupa bercak putih di kulit seperti panu. Bedanya dengan panu, bercak tersebut mati rasa (tidak sakit jika ditusuk dengan jarum), tidak ditumbuhi rambut, dan tidak mengeluarkan keringat.

Gejala lain yang dirasakan oleh penderita kusta adalah kesemutan atau baal pada anggota tubuh tertentu, kerusakan sendi, luka borok, jari-jari pupus, perubahan bentuk wajah, rambut alis rontok, dan berbagai macam gejala lainnya yang bersumber dari kerusakan saraf.

Penyakit kusta dapat diobati, tetapi cacat yang ditimbulkannya biasanya menetap. Oleh karena itu, semakin cepat dideteksi dan semakin cepat diobati, semakin baik.

Pengobatan kusta dilakukan dengan pemberian dapson, rifampisin, klofazimin, ofloksasin, dan minosiklin. Obat-obat ini dapat membasmi kuman Mycobacterium leprae, biang dari penyakit kusta.

03 Februari 2012

Bahaya mana, flu burung atau flu babi?

Sebenarnya, kedua jenis flu ini, flu babi (H1N1) dan flu burung (H5N1), sama-sama berbahaya. Keduanya dapat menimbulkan kesakitan dan kematian pada manusia.



Tetapi jika diajukan pertanyaan, paling bahaya mana, maka jawabannya adalah flu burung.



Mengapa? Karena persentase angka kematian flu burung sangat tinggi yaitu sekitar 80%. Arti angka ini adalah, setiap seratus orang yang terkena flu burung, maka sekitar 80 orang akan meninggal.



Untungnya jumlah penderita flu burung relatif tidak besar. Hal ini bisa terjadi karena flu burung hanya menular dari unggas yang terinfeksi ke manusia. Sampai saat ini belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia lainnya.



Untuk flu babi, persentase angka kematian hanya sekitar 6%. Jadi setiap 100 orang yang terkena, ada 6 orang yang meninggal. Sangat rendah jika dibandingkan dengan flu burung.



Tetapi, hal yang mengkhawatirkan dari flu babi adalah penyebarannya. Pola penyebaran flu ini sangat cepat dan memakan korban ribuan orang. Penyebabnya, virus flu babi tidak hanya menular dari babi ke manusia tapi juga terjadi menular dari manusia ke manusia.



Penyebaran yang cepat ini pernah memaksa WHO untuk meningkatkan level pandemi flu babi ke level tertinggi (6) pada tahun 2009.



Demikian, semoga bermanfaat.

Faktor yang mempengaruhi kesuburan pria

Seorang pria disebut subur jika mampu memproduksi sperma yang sehat, dan sperma tersebut dapat melewati ‘beratnya rintangan’ saluran reproduksi, kemudian bertemu dengan sel telur pasangannya.



Dari sisi pria, ada banyak hal yang mempengaruhi kesuburan. Beberapa yang penting antara lain adalah:




  1. Produksi sperma yang sehat. Untuk itu, organ reproduksi harus berfungsi dengan baik. Minimal satu buah zakar dalam keadaan normal, dan tubuh dapat memproduksi hormon testosteron dan hormon lainnya yang dapat membantu kelangsungan produksi sperma.

  2. Saluran sperma, baik dari buah zakar, dari prostat, maupun saluran keluar ke ujung alat kelamin harus tanpa hambatan. Selain itu sperma harus bercampur dengan cairan prostat (semen), karena cairan ini menjadi sumber energi dalam perjalanan sperma menuju sel telur.

  3. Jumlah sperma harus cukup. Jika jumlah sperma kurang, maka kemungkinan terjadinya pembuahan juga kurang. Jumlah sperma dikatakan kurang jika jumlahnya di bawah 20 juta sperma per mililiter semen.

  4. Bentuk sperma tidak cacat dan dapat bergerak lincah. Jika bentuknya abnormal atau gerakannya lambat, maka sperma tidak akan dapat mencapai sel telur.




Demikian, semoga bermanfaat.

02 Februari 2012

Penyemprotan nyamuk demam berdarah, efektifkah?

Saat musim hujan tiba, penyakit demam berdarah merajalela. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan kadang-kadang menimbulkan kematian, terutama pada bayi dan anak-anak.



Penyakit demam berdarah umumnya mewabah di daerah perkotaan dan padat penduduk. Walaupun belakangan, pola penyerangannya mulai bergeser ke daerah pinggiran.



Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes terutama dari jenis aegypti. Nyamuk ini suka meletakkan telurnya di tempat-tempat berisi air bersih, misalnya bak mandi, bak air minum, penampungan air buangan dispenser, kaleng bekas berisi air hujan, ban bekas, pelepah tanaman, dan lain-lain. Kebiasaan lain nyamuk demam berdarah adalah menggigit di siang hari, terutama pagi dan sore hari.



Seringkali, kita tidak menyadari, bahwa di dalam rumah atau di sekitar rumah kita ternyata ada wadah-wadah yang menampung air yang menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes. Oleh karena itu, dibutuhkan selalu kewaspadaan agar tak ada tempat air yang dapat menjadi sarang nyamuk.



Penyemprotan, efektifkah?



Selama ini, banyak diantara kita menganggap bahwa tindakan utama dalam mencegah demam berdarah adalah penyemprotan. Rasanya, kita baru puas, jika rumah atau kampung kita sudah disemprot oleh petugas kesehatan. Padahal kenyataannya, setelah beberapa hari disemprot, nyamuk demam berdarah mulai bergentayangan lagi untuk mencari korban baru.



Mengapa demikian? Karena penyemprotan hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan telur dan larva (analog dengan kepompong) nyamuk tidak terpengaruh. Telur dan larva inilah yang kemudian akan menetas dan menjadi nyamuk baru yang siap menjadi perantara penularan virus demam berdarah.



Jadi harusnya bagaimana?



Jalan terbaik adalah dengan memberantas nyamuk sejak masih berupa telur atau larva, yaitu dengan menghilangkan tempat perindukannya. Caranya sederhana, hanya dengan gerakan 3M plus, yaitu menutup tempat-tempat air, menguras penampungan air satu kali seminggu, mengubur kaleng atau wadah bekas yang dapat menampung air. Plusnya adalah dengan menggunakan bubuk abate, ikan pemakan jentik, dan langkah-langkah lain yang dapat memberantas jentik.



Perlu diingat bahwa sifat gerakan 3M harus massal, yaitu semua orang yang ada di suatu wilayah harus melakukan gerakan secara bersama-sama. Jika satu atau beberapa rumah tangga tidak melakukannya dan rumah atau lingkungannya terdapat tempat perindukan, maka nyamuk demam berdarah tetap bisa berjangkit. Bukan saja menyerang si pemilik rumah tapi juga tetangganya yang dengan setia melakukan 3M plus. Mengapa demikian? Karena nyamuk tidak mengenal sistem teritorial rumah!

Kategori Tekanan Darah

Salah satu yang rutin diukur jika seseorang berkunjung ke dokter adalah tekanan darah. Pengukurannya menggunakan tensimeter, baik analog, air raksa, maupun digital.



Hasil pengukuran disajikan dalam dua angka dan dengan satuan milimeter air raksa (mmHg). Contohnya, 120/90 mmHg. Angka 120 disebut tekanan sistolik, yaitu tekanan yang timbul saat jantung berdetak. Sedangkan angka 90 adalah tekanan diastolik, yaitu tekanan diantara dua detakan.



Berdasarkan besarnya, tekanan darah dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:



Tekanan darah normal; yaitu jika tekanan darah sama atau di bawah 120/80 mmHg.



Prehipertensi; jika tekanan sistolik berkisar antara 120 sampai 139 mmHg atau tekanan diastolik berkisar antara 80 sampai 89 mmHg.



Hipertensi derajat 1; jika tekanan darah sistolik antara 140 sampai 159 mmHg atau tekanan diastolik berkisar antara 90 sampai 99 mmHg.



Hipertensi derajat 2; jika tekanan darah sistolik sama atau lebih besar dari 160 mmHg atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 100 mmHg.



Demikian, semoga bermanfaat ...