10 Januari 2008

Pertolongan Pertama Kesetrum Listrik

Listrik sudah menjadi bagian hidup kita sehari-hari. Hampir semua peralatan rumah tangga, kantor, dll menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Selain itu, listrik juga telah menjangkau sebagian besar wilayah, bahkan sampai ke pelosok-pelosok desa.

Dengan semakin akrabnya listrik dengan kehidupan kita, peristiwa kesetrum listrik mungkin akan lebih sering kita jumpai. Bahkan, sebagian besar kita barangkali pernah mengalami kesetrum walaupun dalam derajat ringan.

Saat kesetrum ringan, kita mungkin akan mengalami kejutan pada bagian tubuh yang terkena, dan biasanya secara refleks kita akan menarik bagian tubuh tersebut dari sumber listrik. Kadang kala juga timbul luka bakar ringan pada daerah tempat masuknya arus listrik.

Lain halnya jika terjadi kesetrum derajat berat. Korban mungkin akan jatuh pingsan, mengalami henti napas, denyut jantung tak teratur atau terhenti, luka bakar listrik yang luas, dll. Menghadapi hal ini, sebaiknya kita melakukan langkah-langkah berikut :

  1. Perhatikan kondisi korban dan sekitarnya, lalu lihat apakah korban masih terhubung dengan listrik atau tidak. Jangan buru-buru menyentuh atau memegangnya. Jika korban masih terhubung dengan listrik saat kita menyentuhnya, maka kita akan ikut kesetrum.
  2. Matikan sumber listrik. Jika tidak bisa, singkirkan sumber listrik dari tubuh korban dengan menggunakan benda yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu, plastik, atau karet.
  3. Jika lokasi kesetrum tidak aman, pindahkan korban ke tempat lain. Kemudian bawa segera korban ke pusat layanan kesehatan terdekat atau hubungi unit gawat darurat untuk menjemput korban (misal, 118).
  4. Sembari menuju pusat layanan kesehatan atau menunggu pertolongan dari unit gawat darurat, baringkan korban dengan posisi telentang, tinggikan kaki untuk mencegah terjadinya syok. Kemudian periksa pernapasan dan denyut jantungnya. Jika terjadi henti napas dan henti jantung, lakukan resusitasi kardio pulmonal (Cardio Pulmonal Resuscitation, CPR). Cara melakukan CPR dapat dilihat di sini (English).

Demikian, semoga bermanfaat.

Referensi :

  1. MayoClinic (2006): Electrical shock: First aid. [10 Jan 08].
  2. Dhyansanjivani ( - ) : Electrical shock. [10 Jan 08].