09 Agustus 2009

Masa Emas Tumbuh Kembang Otak Anak

Pada fase tumbuh kembang otak anak, dikenal istilah masa emas (golden age). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan betapa pentingnya masa tersebut. Pada masa emas, otak mengalami tumbuh kembang paling cepat dan paling kritis. Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan stimulus motorik dan psikis untuk perkembangan harus dipenuhi. Jika tidak, tumbuh kembang otak anak tidak akan optimal.

Masa emas tumbuh kembang otak terbagi menjadi dua, yaitu fase dalam kandungan yaitu sejak mulainya konsepsi sampai kelahiran dan fase usia 0 sampai 2-3 tahun. Pada fase-fase ini, terjadi pertambahan berat otak, pertambahan sel otak, dan pertambahan koneksi antar sel otak. Beberapa penelitian menyebutkan, bahwa jumlah sel dan koneksi antar sel mempengaruhi tingkat kecerdasan seorang anak.

Gizi dan Stimulus

Ada dua hal penting yang dapat dilakukan agar tumbuh kembang otak anak dapat optimal. Pertama, memenuhi kebutuhan gizi anak. Gizi yang baik adalah yang mengandung karbohidrat (55-60%), protein (15-20%), lemak (25-30%), sisanya vitamin dan mineral.

Sumber karbohidrat adalah nasi, umbi-umbian, jagung, gandung dan lain-lain. Sumber protein antara lain ikan, telur, tahu, tempe, susu, keju, dll. Protein yang sangat diperlukan adalah tirosin dan triptofan. Tirosin dapat membantu penyerapan informasi, sedangkan triftofan membantu meningkatkan kualitas tidur, yang pada akhirnya juga akan memperbaiki pengolahan informasi.

Sedangkan sumber lemak adalah ikan sardin, tuna (DHA), kacang-kacangan (omega-3), jagung, biji wijen (omega-6), atau susu yang telah diperkaya dengan lemak baik tersebut. Lemak-lemak ini berperan penting dalam pertumbuhan dan pembentukan sinaps (koneksi) antar sel otak.

Vitamin dan mineral, walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit, perannya sangat penting dalam regulasi proses tumbuh kembang otak. Untuk memenuhinya, asupan buah dan sayuran sangat diperlukan.

Hal kedua yang tidak kalah pentingnya bagi perkembangan otak anak adalah stimulus, baik stimulus motorik maupun psikis. Untuk itu diperlukan pola asuh yang tepat untuk membentuk pola pikir, emosi, dan kepribadian anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua adalah memberi contoh perilaku yang baik, mendampingi anak saat menonton tv, memberi bacaan yang mendidik, dll. Saat ini, pengasuhan anak sangat terbantu oleh adanya lembaga seperti play group, PAUD, dan sebagainya.