01 Agustus 2014

Betulkah TB dapat disembuhkan?

Sering kita lihat kalimat kampanye pemberantasan penyakit tuberkulosis, salah satunya "TB dapat disembuhkan". Benarkah bisa disembuhkan?

Pada sebagian besar kasus, jawabannya adalah YA. TB dapat disembuhkan. Caranya, salah satunya dengan metode DOTS, kependekan dari directly observed treatment, short course. Pengobatan dengan metode DOTS memakan waktu sekitar 6 bulan, menggunakan obat kombinasi yaitu INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol. Ciri khas metode DOTS adalah adanya pengawas minum obat (PMO). Tugas utama PMO adalah memastikan bahwa penderita TB memakan obatnya. PMO bisa pasangan atau anggota keluarga lainnya. Boleh juga tetangga, tetua kampung, dan lain-lain. PMO yang ideal adalah yang disegani oleh penderita.

Pada beberapa kasus lainnya, TB bisa sulit disembuhkan. Keadaan yang menyebabkan TB sulit sembuh antara lain kuman TB, Mycobacterium tuberculosis sudah kebal terhadap obat, penyakit TB berkombinasi dengan penyakit lain misalnya HIV, atau sudah terjadi kerusakan parah di paru-paru sehingga obat tidak mampu lagi mencapai kuman TB.

Pada penyakit TB, kemungkinan sembuh jauh lebih besar jika penyakit masih ringan. Oleh karena itu, deteksi dini penyakit sangat penting. Caranya adalah medical check up secara teratur. Cara lainnya adalah segera memeriksakan diri ke dokter atau puskesmas jika ada gejala berikut: batuk selama 3 minggu atau lebih, batuk disertai keluarnya darah, demam meriang terutama sore hari, berkeringat di malam hari meskipun tidak melakukan aktifitas fisik, nafsu makan kurang, atau berat badan turun. Dokter akan melakukan pemeriksaan dahak atau foto rontgen untuk memastikan apakah Anda benar-benar terkena TB.