22 Oktober 2007

Bayi-Anak: Pola Pemberian ASI & Makanan

Pola pemberian makan pada bayi dan anak sangat berpengaruh terhadap kecukupan gizinya. Gizi yang baik menyebabkan anak bertumbuh dan berkembang dengan baik pula.

Pola pemberian makanan pada bayi dan anak (Depkes, 2005) yang disajikan berikut hanya panduan semata, silakan memodifikasi sendiri. Akan lebih baik jika anda berkonsultasi lebih dahulu dengan ahli gizi atau praktisi medis lainnya.

Bayi Baru Lahir
  • Segera susui bayi dalam waktu 30 menit. Jika ASI belum keluar, jangan berhenti menyusui, karena isapan bayi akan merangsang pembentukan ASI sekaligus merangsang rahim untuk mengecil (kontraksi). Kontraksi rahim akan mengurangi pendarahan.
  • ASI yang pertama keluar (kolostrum) segera diberikan pada bayi, jangan dibuang, karena banyak mengandung zat gizi dan zat kekebalan tubuh bagi bayi.
Umur 1 – 6 bulan
  • Selanjutnya, susui bayi sesering mungkin setiap kali bayi menginginkannya (on demand). Pemberian ASI minimal 8 kali sehari semalam.
  • Jangan memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI, bahkan air putih sekalipun (CAHD, 2004). ASI mengandung zat gizi yang cukup untuk kebutuhan bayi hingga umur 6 bulan (ASI Eksklusif). Kekhawatiran bayi akan kurang gizi dan terganggu pertumbuhannya akibat mendapat ASI Eksklusif tidak terbukti (Kramer MS, 2002). Selain itu, bayi yang mendapat ASI Eksklusif jarang terkena penyakit saluran pencernaan seperti muntah dan diare (Kramer MS, 2002).
  • Susui bayi dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian.
Umur 6 – 12 bulan
  • Teruskan pemberian ASI. ASI diberikan lebih dahulu baru kemudian makanan pendamping ASI.
  • Makanan pendamping ASI diberikan 3 kali sehari. Makanan pendamping ASI dapat berupa bubur nasi yang dicampur telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging sapi, wortel, bayam, kacang hijau, santan, atau minyak. Saat ini, di toko-toko juga tersedia makanan pendamping ASI buatan pabrik.
  • Makanan selingan seperti kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari, dll diberikan 2 kali sehari diantara waktu makan.
  • Ajari bayi makan sendiri dengan menggunakan piring dan sendok.
Umur 1 – 2 tahun
  • Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun.
  • Beri nasi lunak yang ditambah dengan telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging sapi, wortel, bayam, kacang, hijau, dll, 3 kali sehari.
  • Beri makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan.
  • Bantu anak untuk makan sendiri.
Umur 2 – 3 tahun
  • Beri makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur, dan buah.
  • Beri makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan.
Demikian, semoga bermanfaat.

Referensi :
  1. Depkes – Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat (2005): Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Indonesia Printer.
  2. Kramer MS, Kakuma R (2002) : The Optimal Duration of Exclusive Breastfeeding: A Systematic Review. World Health Organization (WHO).
  3. Child and Adolescent Health and Development – CAHD (2004) : Nutrition Infant and Young Child. World Health Organization (WHO).