07 Januari 2009

Gondongan alias Parotitis

Gondongan merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai anak-anak, terutama mereka yang berumur 2 hingga 14 tahun. Walaupun demikian, anak yang lebih muda, remaja, atau orang dewasa dapat terkena.

Gondongan disebabkan oleh virus (paramyxovirus). Oleh karena itu, tidak dapat diobati dengan antibiotik. Perlu diingat bahwa antibiotik hanya manjur untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Gejala yang paling menonjol dari gondongan adalah pembengkakan disertai nyeri pada pipi bagian belakang di bawah telinga, baik satu atau kedua belah pipi. Pembengkakan ini terjadi akibat infeksi kelenjar ludah (parotis). Atas dasar ini maka di dunia medis gondongan disebut parotitis.

Pada laki-laki dewasa dapat timbul pembengkakan buah zakar (testis), biasanya 7 sampai 10 hari setelah terjadi pembengkakan kelenjar ludah. Hanya 20% - 30% kasus parotitis yang disertai dengan pembengkakan testis. Meskipun kemungkinannya sangat kecil, infeksi testis dapat saja mengakibatkan kemandulan pada penderitanya.

Pada wanita, gondongan dapat disertai dengan infeksi di indung telur (ovarium), yang dirasakan sebagai nyeri pada bagian perut. Berbeda halnya dengan laki-laki yang dapat mengalami kemandulan, sel telur yang terdapat diindung telur tidak terpengaruh oleh infeksi virus ini.

Walaupun jarang, infeksi virus juga dapat terjadi di organ tubuh yang lain, misalnya pada pankreas, otak, selaput otak, dll.

Gejala-gejala di atas umumnya disertai dengan demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Selain itu, dapat timbul keluhan nyeri saat mengunyah makanan.

Pengobatan gondongan ditujukan untuk mengatasi gejalanya. Untuk mengatasi demam dan sakit kepala digunakan obat antinyeri antidemam (analgetik antipiretik) misalnya parasetamol atau ibuprofen. Sedangkan untuk mengatasi pembengkakan digunakan obat-obat antiinflamasi.

Cara lain untuk mengurangi gejala pada daerah pembengkakan adalah mengompres pipi atau buah zakar dengan air dingin. Sedangkan untuk mengurangi demam adalah dengan mengompres dahi atau dada dengan air hangat.

Seperti telah disebutkan di atas, antibiotik tidak dapat membunuh virus penyebab gondongan. Virus biasanya akan disingkirkan sendiri oleh tubuh setelah beberapa hari. Oleh karena itu, faktor daya tahan tubuh sangat berperan. Untuk itu, asupan makanan penderita harus tetap diperhatikan agar daya tahan tubuhnya tidak terlalu lemah.

Makanan bagi penderita gondongan hendaknya disajikan dalam bentuk lunak. Tujuannya untuk mengurangi usaha untuk mengunyah. Selain itu hindari makanan yang asam. Perlu diingat juga untuk mendorong penderita minum banyak air.

Pencegahan gondongan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi MMR (Maesles, Mumps, Rubella). Sedangkan bagi orang yang pernah menderita gondongan, biasanya sudah memiliki kekebalan seumur hidup.

Bacaan:

  1. Kidshealth: Mumps.
  2. Tabloid Nakita: Gondongan dahulu, mandul kemudian.