30 September 2006

Flu Burung : Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Flu Burung? Suatu penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza tipe H5N1 yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Gejalanya antara lain demam (suhu badan di atas 38 derajat Celsius), batuk-batuk dan tenggorokan terasa kering/nyeri, nyeri otot, sesak napas, radang saluran pernapasan atas atau radang paru-paru (pneumonia), infeksi selaput mata (konjungtivitis), sakit kepala, mual dan nyeri perut, muntah, diare, keluar lendir dari hidung, dan tidak ada nafsu makan.

Obat flu burung? Obat yang diberikan dapat bersifat simptomatik, sesuai dengan gejala yang ada. Jika batuk, pasien dapat diberi obat batuk, sakit kepala dan demam diberi antinyeri dan antidemam, kalau sesak diberi obat melebarkan saluran napas. Selain itu, dapat pula diberikan obat antivirus seperti amantadine dan oseltamivire (Tamiflu). Kalau keadaan pasien terus memburuk, biasanya dipasang alat ventilator untuk membantu pernapasannya.
Tapi walaupun telah dilakukan pengobatan yang intensif, kondisi pasien flu burung cenderung memburuk bahkan sampai pada kematian. Oleh karena itu, tindakan terbaik adalah pencegahan. Apalagi sampai saat ini belum ditemukannya vaksin untuk flu burung untuk manusia.

Cara Pencegahan? Bagi Manusia :

  • Hindari kontak dengan unggas: Sebaiknya, hindari pergi ke peternakan ayam, unggas, dan lain-lain; Hindari membeli unggas hidup, karena anda atau anggota keluarga lainnya yang membersihkan unggas akan melakukan kontak langsung dengan kotoran yang masih ada pada unggas tersebut; Jangan memegang unggas yang mati mendadak tanpa sarung tangan.
  • Jika kontak dengan unggas sebaiknya: Gunakan masker dan kacamata, sarung tangan, dan sepatu boot apabila memasuki daerah yang telah terjangkiti atau sedang terjangkit virus flu burung; Rajin cuci tangan dengan sabun atau cairan antiseptik setelah menangani unggas/burung.
  • Mengolah daging dan produk unggas dengan baik: Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya); Daging unggas harus dimasak pada suhu 80°C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64°C selama 5 menit; Karena telur juga dapat tertular, maka penanganan kulit telur dan telur mentah perlu diperhatikan pula. Telur mentah yang baru dibeli sebaiknya langsung dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada kulitnya, sehingga tidak terjadi kontaminasi sebelum disimpan di kulkas.
  • Mengelola lingkungan dengan baik: Jaga kebersihan lingkungan rumah atau lingkungan peternakan; Bersihkan kotoran unggas setiap hari; Bersihkan makanan ternak/burung yang tercecer di tanah/lantai, agar tidak mengundang burung liar datang; Jangan membuang kotoran (jeroan, bulu ayam, dll) sembarangan, bungkuslah dengan plastik kemudian tanam dalam tanah atau buang di tempat sampah.
  • Pola hidup sehat: Menjaga daya tahan tubuh dengan menu makan seimbang dan bergizi, istirahat dan olahraga teratur; Sering mencuci tangan; Pasien yang sedang flu dianjurkan banyak istirahat, banyak minum dan makan bergizi.
  • Amati dengan teliti kesehatan anda apabila telah melakukan kontak dengan unggas/burung. Segeralah cari bantuan medis apabila timbul gejala-gejala demam, infeksi mata, dan/atau kesulitan bernafas

Bagi Unggas :

  • Menjauhkan kandang unggas (ayam, itik dan burung, dll) dari rumah/tempat tinggal.
  • Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan.
  • Penyemprotan kandang ternak dengan disinfektan.
  • Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan.
  • Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
  • Vaksinasi pada unggas yang sehat untuk mencegah tertular virus influenza H5N1.
  • Laporkan segera ke RT, kepala desa atau ke dinas peternakan jika ada unggas yang mati mendadak.
  • Pemusnahan unggas atau burung yang terinfeksi flu burung dengan cara dibakar kemudian dikuburkan.