20 Februari 2009

Jenis-jenis Pengobatan Gastritis (Sakit Maag)

Dalam keadaan normal, isi lambung mempunyai sifat yang sangat asam. Sifat ini mempunyai potensi untuk merusak dinding lambung. Untungnya, dinding lambung dilindungi oleh lapisan yang mencegah asam lambung berkontak langsung dengannya.

Pada beberapa keadaan, lapisan pelindung tersebut dapat mengalami kerusakan. Beberapa diantaranya adalah penggunaan pereda nyeri NSAID (non steroid anti inflammatory drugs seperti ibuprofen, asam mefenamat, piroksikam) dalam jangka waktu lama, infeksi bakteri Helicobacter pylori, dan ditambah pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur.

Pengobatan gastritis biasanya ditujukan untuk menetralisir asam lambung, sehingga iritasi dinding lambung berkurang. Ada tiga golongan obat yang berfungsi untuk itu, yakni :

Antasid

Obat ini dapat dibeli bebas di toko obat atau toko kelontong. Isinya adalah senyawa yang bersifat basa seperti magnesium hidroksida, aluminium hidroksida, dll. Saat diminum, obat ini akan segera bereaksi dengan asam yang ada di lambung, sehingga terbentuk senyawa yang relatif netral. Dengan demikian, iritasi lambung akan segera berhenti dan keluhan nyeri juga akan hilang.

Contoh antasid yang dijual di Indonesia adalah mylanta, promag, dll. Sediaannya ada yang berbentuk tablet dan ada yang berbentuk sirup.

Penghambat Asam

Jika antasid tidak berhasil untuk mengatasi keluhan gastritis, dokter biasanya akan meresepkan obat yang dapat mengurangi produksi asam lambung. Obat tersebut antara lain adalah simetidin, ranitidin, famotidin, dll.

Penghambat Pompa Proton

Obat ini bekerja mengurangi asam lambung dengan cara menghambat pompa kecil dalam sel penghasil asam. Jenis obat yang tergolong dalam kelompok ini adalah omeprazole, lanzoprazole, rabeprazole, dll.

Untuk mengatasi infeksi bakteri H. pylori, biasanya digunakan obat dari golongan penghambat pompa proton, dikombinasikan dengan antibiotika.