21 Februari 2011

Penyakit Antraks

Antraks kembali menyerang. Sebanyak sembilan orang penduduk Desa Karang Mojo Kabupaten Boyolali harus dirawat di rumah sakit karena diduga terserang antraks. Beberapa hari sebelumnya, mereka mengkonsumsi daging sapi yang disembelih karena sakit.

Bertahan hingga 48 tahun

Antraks disebabkan bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini umumnya menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, atau kuda.

Penularan biasanya terjadi dari hewan ke manusia, bukan dari manusia ke manusia.

Bakteri antraks mempunyai daya tahan hidup yang sangat lama di dalam tanah, yaitu sekitar 48 tahun. Oleh karena itu, perlu penanganan khusus terhadap bangkai binatang yang mati karena antraks.

Jenis antraks

Penularan antraks dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu melalui kulit, pencernaan, dan pernapasan. Cara penularan ini mempengaruhi jenis antraks yang timbul. Setidaknya dikenal tiga jenis antraks, yaitu antraks kulit, antraks saluran cerna, dan antraks saluran napas.

Antraks Kulit

Gejala antraks kulit biasanya berupa bintik coklat kemerahan yang semakin membesar. Bagian tengahnya berlubang dan berwarna kehitaman. Gejala kulit ini dapat disertai pembengkakan kelenjar limfe dan gejala-gejala seperti nyeri otot, sakit kepala, demam, mual, dan muntah. Antraks kulit biasanya sembuh setelah enam minggu. Tetapi, jika tidak mendapat antibiotik yang cocok, dapat terjadi kematian.

Antraks Saluran Cerna

Antraks saluran cerna timbul karena memakan daging yang terkontaminasi dan tidak dimasak dengan baik. Gejalanya berupa mual, hilang nafsu makan, diare berdarah, demam yang diikuti dengan nyeri perut. Bakteri antraks yang tertelan akan menembus dinding usus dan masuk ke dalam pembuluh darah. Kemudian menginfeksi seluruh tubuh dan menyebabkan kematian.

Antraks Saluran Napas

Gejala antraks saluran napas timbul perlahan-lahan; menyerupai penyakit flu. Beberapa hari kemudian, penyakit memburuk dan dapat terjadi kegagalan pernapasan, syok, koma, dan kematian. Antraks jenis ini paling mematikan. Setelah terhirup, bakteri antraks akan sampai di paru-paru lalu menuju kelenjar limfe. Di sinilah bakteri antraks memperbanyak diri dan menghasilkan racun mematikan. Walaupun telah diberikan antibiotik yang tepat, kematian akibat antraks saluran napas sering tidak dapat dihindari. Penyebabnya, antibiotik dapat membunuh bakteri antraks, tetapi tidak dapat menetralkan racun yang terlanjur di produksi.

Antibiotik Sesegara Mungkin

Pada sebagian kasus, pengobatan segera dapat menyembuhkan antraks. Antraks kulit dapat diobati dengan antibiotik seperti penisilin, tetrasiklin, eritromisin, atau siprofloksasin. Antraks saluran napas merupakan kedaruratan medik. Terapi antibiotik intravena segera dapat membantu mencegah timbulnya kematian. Demikian pula dengan antraks saluran cerna. Pemberian antibiotik sesegera mungkin sangat penting.

Hindari Kontak

Tindakan untuk mencegah terkena antraks adalah menghindari kontak dengan hewan yang sakit. Perlu diingat bahwa kontak saja tidak diperbolehkan, apalagi memakannya. Selain itu, bangkai binatang yang dicurigai mati karena antraks sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar, atau dikubur ditempat yang tidak produktif sehingga tidak dapat dijangkau oleh manusia.

Bacaan:

  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Anthrax
  2. http://www.medicinenet.com/anthrax/article.htm
  3. http://emedicine.medscape.com/article/212127-overview