04 Agustus 2008

Stress Pada Hamil Muda, Rentan Keguguran

Banyak orang beranggapan bahwa stres dapat menyebabkan keguguran. Anggapan ini bukannya tanpa dasar, namun bersumber dari hasil amatan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya, memang ada ibu hamil muda yang mengalami keguguran karena stres.

Praduga ini menarik perhatian para ahli. Mereka mulai mencari tahu apakah benar ada hubungan antara stres dan keguguran. Selanjutnya, jika ada hubungan, bagaimana mekanismenya?

Penelitian menunjukkan 'tampaknya' memang ada korelasi antara stres dan keguguran. Memang, para ilmuwan belum sepakat benar. Soalnya, penelitian yang menguji hubungan stres dan keguguran masih sedikit. Untuk mencapai kesimpulan yang kuat, diperlukan banyak penelitian dengan jumlah sampel yang memadai, serta metode penelitian yang baik.

Mekanisme yang diperkirakan terlibat adalah mekanisme hormonal. Setidaknya ada dua jenis hormon yang terkait, yaitu kortisol dan progesteron. Hormon kortisol adalah hormon yang dilepaskan sebagai reaksi terhadap stres, baik fisik maupun emosional. Karena itu hormon ini juga kadang disapa sebagai 'hormon stres'. Sedangkan hormon progesteron adalah hormon yang berfungsi untuk 'mengamankan' kehamilan. Hormon ini mempersiapkan rahim sedemikian hingga, sel telur yang telah dibuahi dapat tumbuh dengan baik di dalamnya.

Beberapa penelitian yang mendukung :

  1. Penelitian yang dilakukan Nepomnaschy dkk, tahun 2006 di Guatemala menunjukkan bahwa jika hormon kortisol meningkat, kemungkinan terjadi keguguran menjadi 2,7 kali lipat. Selain itu, sekitar 90% responden yang memiliki kadar hormon kortisol tinggi, mengalami keguguran pada tiga minggu pertama kehamilan.
  2. Petra Ark dan peneliti Jerman lainnya meneliti sekelompok mencit yang mereka berikan berbagai macam rangsangan stres, termasuk suara yang sangat keras. Ternyata, mencit tersebut mengalami ketidakseimbangan hormonal. Mula-mula produksi hormon kortisol meningkat. Tingginya hormon kortisol dalam darah mencit akan menekan jumlah hormon progesteron. Rendahnya hormon progesteron akan memicu sistim imun sehingga tidak dapat lagi menoleransi keberadaan plasenta dan janin dalam uterus. Selanjutnya, kedua jaringan ini akan dikeluarkan paksa dari rahim. Terjadilah keguguran.

Bacaan :

  1. Stress in early pregnancy can cause miscarriage.
  2. Stress really can cause miscarriages.
  3. Early miscarriage: Is stress a factor?
  4. Stress May Up Early Miscarriage Risk.
  5. How Stress Causes Miscarriage?
  6. Can stress cause a miscarriage?