23 Oktober 2009

Biang Keringat Pada Bayi dan Anak

Biang keringat atau keringat buntet atau miliaria merupakan salah satu gangguan kulit yang sering mengenai bayi dan anak. Pada biang keringat ringan, tampak bintik putih melenting, berair, dan mengkilap tanpa disertai gatal. Sedangkan pada bentuk berat terlihat bintik merah, gatal, melenting, berair, dan perih. Kedua bentuk biang keringat ini paling sering ditemukan di bagian tubuh yang banyak berkeringat seperti dahi, leher, dada, dan punggung,

Penyebab biang keringat adalah tersumbatnya saluran kelenjar keringat oleh sel kulit mati, daki, debu, atau kosmetik. Akibatnya keringat menumpuk dan tidak dapat keluar ke permukaan kulit. Penumpukan yang terus menerus akan memicu pecahnya saluran keringat. Selanjutnya akan timbul peradangan yang ditandai oleh rasa gatal, perih, dan warna kemerahan.

Untuk menghindarkan bayi atau anak terkena biang keringat, langkah-langkah berikut dapat dipertimbangkan.
  • Bayi atau anak dimandikan secara teratur pagi dan sore. Sebaiknya menggunakan sabun cair.
  • Menjaga agar kulit bayi tetap kering dan sejuk, terutama bagian yang banyak berkeringat seperti dahi, leher, dada, punggung, dan lipatan-lipatan.
  • Jika berkeringat, bersihkan dengan lap basah kemudian keringkan. Setelah itu oleskan bedak tipis saja.
  • Usahakan sirkulasi udara di ruangan rumah terjaga sehingga ruangan tempat bayi atau anak berada tetap sejuk.

Sedangkan untuk biang keringat yang sudah terlanjur muncul, hal-hal yang dapat dilakukan:
  • Mengurangi produksi keringat berlebihan, misalnya dengan menyejukkan ruangan.
  • Memakai bedak yang mengandung desinfektan atau bedak penyejuk dan penghilang rasa gatal.
  • Memakai lotion yang mengandung kortikosteroid.
  • Jika biang keringat telah terinfeksi, diberikan antibiotik krim atau oral (diminum).