13 November 2007

Cegukan (Hiccups)

Jika ada pertanyaan "Pernah cegukan?", maka sebagian besar kita akan menjawab ya. Memang, cegukan adalah gejala yang lazim terjadi pada setiap orang, mulai dari anak sampai orang tua.

Cegukan terjadi akibat gangguan pada diafragma. Diafragma adalah lembaran otot yang memisahkan paru-paru dengan rongga perut. Bentuknya seperti kubah.

Diafragma biasanya bekerja dengan sempurna. Saat kita menghirup udara, diafragma akan bergerak ke bawah. Gerakan ini, bersama gerakan otot pernapasan lainnya, menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru. Sebaliknya, ketika kita menghembuskan udara, difragma akan bergerak ke atas (KidsHealth,2006).

Tetapi, kadang-kadang diafragma mengalami gangguan. Pada cegukan, gangguan tersebut berupa spasme (kejang). Ketika spasme terjadi, diafragma secara tiba-tiba akan bergerak ke bawah. Hal ini akan diikuti dengan masuknya udara ke dalam paru-paru dan menutupnya klep tenggorokan (epiglotis) secara tiba-tiba. Proses inilah yang menimbulkan suara cegukan.

Cegukan dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain (WebMD,2005):

  1. Makan terlalu banyak atau terlalu cepat,
  2. Tertelan udara dalam jumlah besar
  3. Rokok dan alkohol
  4. Perubahan suhu lambung secara tiba-tiba. Hal ini bisa terjadi saat kita mengkonsumsi minuman hangat, langsung diikuti dengan minuman dingin.
  5. Stres emosional atau terlalu gembira.

Cegukan yang disebabkan oleh hal di atas biasanya akan menghilang dengan sendirinya. Jika kita tak bisa menunggu lama sampai cegukan hilang, beberapa cara dapat dilakukan untuk membantu menghentikannya. Cara tersebut antara lain (WebMD,2005):

  1. Tahan napas kemudian menghitung secara perlahan. Pada hitungan kesepuluh baru lepaskan napas.
  2. Bernapas pada kantong yang terbuat dari kertas beberapa kali.
  3. Minum segelas air dingin dengan cepat.
  4. Makan sesendok gula atau madu

Selain cegukan ringan yang sembuh sendiri seperti yang disebutkan di atas, terdapat jenis cegukan yang lebih berat. Cegukan yang tidak sembuh dalam dua hari dua malam (48 jam) disebut cegukan menetap (persisten hiccups), sedangkan cegukan yang tak kunjung sembuh walau sudah lewat sebulan disebut cegukan membandel (intractable hiccups).

Kedua jenis cegukan ini biasanya disebabkan oleh penyakit serius. Beberapa diantaranya adalah :

  1. Gangguan sistem saraf pusat, biasanya oleh kanker, infeksi, strok, atau kecelakaan,
  2. Gangguan metabolik tubuh, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal atau hiperventilasi pernapasan,
  3. Iritasi saraf kepala, leher, atau dada (nervus vagus atau phrenicus),
  4. Pembiusan atau pembedahan, atau
  5. Gangguan kesehatan mental.

Pengobatan cegukan menetap atau membandel dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Untuk mencari penyebab, biasanya diperlukan riwayat penderita, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Oleh karena itu, penderita cegukan menetap atau membandel sebaiknya memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan atau praktisi medis.

Demikian, semoga bermanfaat.

Referensi :

  1. KidsHealth (2006) : What Causes Hiccups? Dikutip 13 Nop 2007.
  2. WebMD (2005) :  Hiccups. Dikutip 13 Nop 2007.