07 November 2007

Gastritis (Sakit Maag)

Jika anda mengalami gejala seperti ini, perih atau rasa terbakar pada perut bagian atas yang bertambah berat atau bahkan membaik setelah makan, mual, muntah, hilang nafsu makan, kembung dan bersendawa, rasa penuh pada lambung, atau hilang berat badan, mungkin anda terkena gastritis.

Gatritis sering juga disebut penyakit lambung (maag). Secara anatomi, lambung mempunyai lapisan pelindung di dinding dalamnya. Guna lapisan ini adalah agar cairan asam dalam lambung tidak merusak dinding lambung. Kerusakan pada lapisan pelindung menyebabkan cairan lambung yang sangat asam bersentuhan langsung dengan dinding lambung dan menimbulkan peradangan (inflamasi).

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan lapisan pelindung lambung, antara lain adalah (Mayo Clinic,2007) :

  1. Konsumsi alkohol atau kopi berlebihan;
  2. Merokok;
  3. Infeksi bakteri Helicobacter pylori;
  4. Pemakaian jangka panjang atau berlebihan obat-obat pereda nyeri golongan anti inflamasi non steroid (NSAID, non-steroid anti inflammation drugs) seperti asam mefenamat, ibuprofen, atau piroksikam;
  5. Stress akibat operasi besar, kecelakaan, luka bakar, atau infeksi yang parah;
  6.  .... dan lain – lain.
Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya. Gastritis akut akibat konsumsi alkohol dan kopi berlebihan, obat-obat NSAID dan kebiasaan merokok dapat sembuh dengan menghentikan konsumsi bahan tersebut. Gastritis kronis akibat infeksi bakteri H. pylori dapat diobati dengan terapi eradikasi H. pylori. Terapi eradikasi ini terdiri dari pemberian 2 macam antibiotik dan 1 macam penghambat produksi asam lambung, yaitu PPI (proton pump inhibitor).

Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh asam lambung, penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, misalnya (Mayo Clinic,2007) :
  1. Antasid : Promag, Mylanta, dll. Antasid menetralkan asam lambung sehingga cepat mengobati gejala.
  2. Penghambat asam (acid blocker): Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan obat penghambat asam antara lain simetidin, ranitidin, atau famotidin.
  3. Proton pump inhibitor (penghambat pompa proton). Sesuai dengan namanya, obat ini menghabat pompa di dalam sel penghasil asam. Contohnya adalah omeprazol, lansoprazol, dll.

Makan dengan porsi kecil dan sering seringkali membantu mengurangi gejala asam lambung. Selain itu, penderita gastritis sebaiknya menghindari makan makanan pedas, asam, atau berminyak.

Bagi perokok dan peminum alkohol, sebaiknya menghindari kedua bahan ini, karena keduanya dapat memperparah gastritis.

Jika anda harus mendapat obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama, sebaiknya dipilih dari jenis parasetamol, bukan golongan NSAID.

Bagi yang harus mengkonsumsi obat-obat yang mengiritasi lambung seperti golongan NSAID, antibiotik siprofloksasin, dll sebaiknya meminumnya sesudah makan.

Jika gejala gastritis anda menetap atau memburuk, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter anda.

Demikian, semoga bermanfaat.


Referensi :

1. Mayo Clinic (2007) :Gastritis. www.mayoclinic.com