10 November 2007

Deteksi Dini : Kunci Keberhasilan Pengobatan Kanker Payudara

Banyak orang beranggapan bahwa kanker termasuk kanker payudara adalah penyakit yang sukar disembuhkan. Anggapan ini mungkin benar, tetapi anggapan ini berlaku untuk kanker payudara yang sudah parah (stadium lanjut). Sedangkan kanker payudara stadium dini mempunyai kemungkinan sembuh sangat besar. Disebutkan, kanker payudara stadium I angka kemungkinan sembuh adalah 95%, stadium II sebesar 70%, stadium III sebesar 40 – 50 %, sedangkan stadium IV hanya sekitar 15% (Antara News,2007). Jadi, salah satu kunci keberhasilan penyembuhan adalah menemukan kanker payudara sejak dini.

Karena begitu pentingnya mendeteksi dini kanker payudara, maka saat ini dikembangkan metode-metode deteksi dini. Salah satunya adalah metode SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Metode ini sederhana, murah, dan dirancang untuk dilakukan sendiri.

Metode SADARI dianjurkan bagi wanita yang telah berusia 20 tahun. Metode ini sebaiknya dilakukan sebulan sekali yaitu seminggu setelah menstruasi. Bagi wanita menopause, tentukan tanggal tetap setiap bulannya.

Cara memeriksa payudara dengan metode SADARI adalah (Hikmah,2003):

  1. Berdiri di depan cermin, kemudian perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Kelainan tersebut dapat berupa keriput, lekukan, atau puting susu yang tertarik ke dalam. Jika menemukan kelainan ini, apalagi bila disertai keluarnya cairan atau darah di puting susu, sebaiknya segera memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan atau praktisi medis lainnya.
  2. Angkat kedua tangan dan letakkan di atas kepala. Perhatikan kembali kedua payudara. Lalu, bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi apakah ada kelainan.
  3. Selanjutnya berbaring di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan jari-jari tangan kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.
  4. Kemudian periksa apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
  5. Setelah itu coba periksa dan raba puting susu dan sekitarnya. Biasanya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan. Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah periksakan diri anda ke pusat layanan kesehatan.
  6. Ulangi langkah diatas untuk payudara dan ketiak kanan.

Selain metode SADARI di atas, bagi wanita berusia 20 – 39 tahun, sebaiknya mememeriksakan payudaranya ke dokter setiap 3 tahun, sedangkan bagi yang berusia 40 tahun ke atas, memeriksakannya setiap tahun.

Deteksi dini juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan mamografi, yaitu pemeriksaan payudara dengan memasukkan cairan kontras ke payudara kemudian di foto sinar X. Pemeriksaan mamografi untuk keperluan deteksi dini kanker payudara biasanya diperuntukkan bagi wanita usia 40 – 49 tahun dengan frekuensi 1 – 2 kali setahun dan usia di atas 50 tahun dengan frekuensi 1 kali setahun (Republika,2003).

Referensi :

  1. Antara News (2007) : Deteksi Dini, "Ujung Tombak" Penyembuhan Kanker Payudara. www.antara.co.id
  2. Hikmah (2003) : Deteksi Dini Kanker Payudara. www.pikiran-rakyat.com
  3. Republika (2003) : Deteksi Dini Kanker Payudara. www.republika.co.id