04 November 2007

Hipertensi : Mengapa tak boleh makan garam?

Penderita hipertensi biasanya selalu diwanti-wanti untuk mengurangi konsumsi garam. Pasalnya, kadar garam yang tinggi dalam tubuh berakibat naiknya tekanan darah. Salah satu efek jangka pendek dan berbahaya dari tingginya tekanan darah adalah strok, sedang efek jangka panjang adalah pembesaran jantung.

Efek garam tidak sama pada semua orang. Hanya pada orang yang sensitif, garam menyebabkan tekanan darah tinggi. Jumlah orang yang sensitif ini sekitar 10% dari semua penduduk (Veracity,2005).

Bagaimana garam dapat meningkatkan tekanan darah? Jika kadar garam dalam darah meningkat, tubuh akan berusaha menetralkannya, yaitu mengencerkannya dengan air. Hal ini terjadi melalui dua mekanisme yaitu :
  1. Kadar garam yang tinggi dalam darah akan merangsang pusat haus di otak, sehingga seseorang akan minum lebih banyak air.
  2. Kadar garam yang tinggi juga akan menyebabkan pelepasan hormon antidiuretik, yaitu hormon yang menyebabkan ginjal menyerap kembali sebagian besar air yang telah disaringnya, sebelum dikeluarkan menjadi air kemih.
Masuknya air dalam jumlah besar ke dalam pembuluh darah menyebabkan volume darah yang ada dalam sistem peredaran darah bertambah. Akibatnya, tekanan darah meninggi (WebBooks,2007).

Oleh karena itu, pada penderita hipertensi, membatasi garam sangat penting. Batas konsumsi garam yang dianjurkan American Heart Association tidak lebih dari 2.300 gr perhari (sebagai perbandingan, satu sendok teh mengandung sekitar 2.400 gr garam) (ClevelandClinic,2006). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) yang disponsori oleh U.S. National Institutes of Health menyimpulkan bahwa konsumsi makanan yang rendah lemak, kaya kalium dan kalsium, dengan garam tidak lebih dari 2.300 gr sehari pada penderita hipertensi ringan, akan menurunkan tekanan darah dalam jumlah yang sama seperti halnya jika dia minum obat antihipertensi (Nicholson,2007).

Catatan : Membatasi konsumsi garam hanyalah salah satu cara untuk mengontrol tekanan darah, masih banyak cara lain yang harus dilakukan yaitu olahraga teratur, kurangi berat badan bagi yang gemuk, berhenti merokok, dll.

Referensi :
  1. WebBooks (2007) : Hypertension. WWW.WEB-BOOKS.COM
  2. Veracity D (2005) : Blaming dietary sodium for high blood pressure is too simplistic. WWW.NEWSTARGET.COM
  3. ClevelandClinic (2006) : High Blood Pressure and Nutrition. WWW.CLEVELANDCLINIC.ORG
  4. Nicholson CR (2007) : Less Sodium, Lower Blood Pressure. WWW.DENVERPOST.COM