21 November 2007

Triase : Memilah Korban Bencana

Jika kita ditanya, apa yang akan kita lakukan jika kita berada di daerah bencana yang terdapat banyak korban? Sudah tentu jawabannya adalah segera memberikan pertolongan. Masalahnya terdapat begitu banyak korban dengan berbagai macam kondisi, mana yang perlu ditolong lebih dahulu?

Saat menemui banyak korban dengan jumlah penolong dan fasilitas yang terbatas, tindakan pertama yang perlu dilakukan agar usaha pertolongan berjalan efektif dan maksimal adalah memilah dan mengelompokkan korban berdasarkan beratnya cedera dan kemungkinannya untuk tertolong.

Sebenarnya, sistem pemilahan korban di lapangan telah dilakukan sejak tahun 1800an. Baron Dominique Jean Larrey ahli bedah Perancis yang menjadi bagian pasukan Napoleon (Bauty,2007) membuat sistem penilaian dan pengelompokan secara cepat korban yang terluka di medan pertempuran, baru kemudian mengevakuasi mereka.

Sistem penilaian dan pengelompokan tersebut dinamakan trier (Perancis, memilah). Dari sinilah istilah triage (Inggris), dan triase (Indonesia) diturunkan.

Saat ini triase sudah mengalami banyak perkembangan. Berbagai jenis sistim triase dibuat. Di Inggris dikenal Smart Incident Command System sedangkan di Amerika Serikat dikenal START (Simple Triage and Rapid Treatment) (Wikipedia,2007).

Sistem START dikembangkan pada tahun 1983 oleh Hoag Hospital dan the Newport Beach Fire Department, California. Sistem ini sangat sederhana, sehingga seseorang dapat melakukannya dengan sedikit latihan. Selain itu, dengan sistem START, penilaian terhadap setiap korban dapat dilakukan dalam waktu singkat (kurang dari satu menit) (CITMT,2001)

Dalam sistem START, korban dibagi menjadi empat kelompok, yaitu Deceased, Immediate, Delayed, dan Minor.

Deceased (Hitam), korban ditinggalkan dilokasi mereka berada, ditutupi jika memungkinkan.

Immediate (Merah), merupakan prioritas pertama untuk dievakuasi karena membutuhkan pertolongan segera dalam satu jam pertama. Korban dalam kelompok ini berada dalam kondisi kritis dan akan meninggal jika tidak segera ditolong.

Delayed (Kuning), merupakan prioritas kedua. Evakuasi untuk korban kelompok ini dapat ditunda hingga seluruh korban kelompok Immediate telah dievakuasi.

Minor (Hijau), merupakan prioritas ketiga. Kelompok ini dievakuasi setelah seluruh korban Immediate dan Delayed selesai dievakuasi. Perawatan medis bagi korban Minor memungkinkan ditunda hingga beberapa jam. Korban biasanya dapat berjalan sendiri dan hanya memerlukan perawatan berupa pemasangan perban atau pemberian antiseptik.

Perlu diingat, status triase korban dapat berubah setelah beberapa saat. Oleh karena itu sebaiknya dilakukan triase ulang (re-triase).

Flowchart penilaian korban dalam sistem START dapat dilihat di sini.

Demikian, semoga bermanfaat.

Referensi :

  1. Bauty LH (2007) : TRIASE: A Life-Saving System. Dikutip 20 Nop 2007.
  2. Wikipedia (2007) : Triage. Dikutip 20 Nop 2007.
  3. CITMT (2001) : START. Dikutip 20 Nop 2007.