17 November 2009

Kaki Diabetik Pada Penderita Kencing Manis

Penyakit kencing manis (diabetes mellitus) mempunyai banyak komplikasi. Salah satu yang sering terjadi adalah kaki diabetik. Disebut kaki diabetik karena memang mengenai bagian kaki atau tungkai bawah penderita diabetes.

Gambarannya berupa luka menganga yang tak kunjung sembuh dan sering disertai infeksi yang berkepanjangan. Luka dapat sedemikian parahnya sehingga tulang kaki terlihat. Untungnya penderita diabetes jarang merasakan nyeri dari luka tersebut.

Setidaknya ada tiga faktor yang menunjang timbulnya kaki diabetik yaitu gangguan persarafan, infeksi, dan gangguan aliran darah. Gangguan saraf dapat berupa mati rasa, akibatnya kaki tidak dapat merasakan nyeri. Karena tak ada nyeri, penderita tak akan menyadari gesekan atau tumbukan kaki dengan benda-benda yang dapat menimbulkan luka. Selain itu, gangguan saraf otonom menyebabkan tidak adanya produksi keringat, sehingga kulit menjadi kering dan pecah-pecah. Keadaan ini juga dapat memicu timbulnya luka.

Rusaknya kulit akibat perlukaan menyebabkan hilangnya pelindung fisik jaringan terhadap invasi kuman, sehingga kaki rentan infeksi. Pada penderita diabetes, infeksi pada kaki diabetik relatif sulit diatasi karena rusaknya pembuluh darah menuju lokasi luka. Akibatnya antibiotik, oksigen, zat makanan, perangkat kekebalan tubuh (sel darah putih, dll) sulit mencapai lokasi tersebut. Keadaan ini akan menghambat proses penyembuhan.

Pengobatan kaki diabetik yang terinfeksi adalah dengan antibiotik. Jika infeksinya tidak begitu berat, antibiotik diberikan berupa tablet atau pil yang diminum. Perlu diperhatikan, obat harus diminum sesuai anjuran dan dihabiskan. Jika infeksinya parah, antibiotik diberikan lewat pembuluh vena, biasanya via selang infus. Pada keadaan seperti ini, penderita harus dirawat (opname).

Jika luka sudah kronis dan sulit disembuhkan atau membahayakan jiwa penderitanya, amputasi menjadi salah satu alternatif jalan keluar.

Untuk mencegah timbulnya kaki diabetik, penderita diabetes hendaknya memperhatikan dua hal yaitu mengontrol gula darah agar tetap stabil pada rentang nilai normal (GDS < 200 mg/dl) dan melakukan perawatan kaki secara teratur. Kontrol gula darah dilakukan melalui penerapan pola makan sehat seimbang dan rutin memeriksakan diri dan mengkonsumsi obat diabetes.

Sedangkan perawatan kaki dapat dilakukan dengan cara :

1. Memeriksa kaki setiap hari, apakah ada luka atau memar.
2. Rutin membersihkan kaki dengan sabun dan air hangat.
3. Merawat kuku dengan baik. Hati-hati saat memotong kuku agar tidak menimbulkan luka.
4. Melembabkan kulit yang kering dengan lotion.
5. Memilih sepatu atau sandal yang sesuai dengan ukuran kaki.