09 Desember 2009

Buang Air Besar Berdarah (Ambeien/Wasir)

Salah satu keluhan yang sering menimbulkan kekhawatiran bagi penderita ambeien adalah buang air besar keluar darah. Rasa khawatir tersebut terutama menghinggapi mereka-mereka yang baru pertama kali mengalaminya.

Perdarahan hanya terjadi pada ambeien dalam (internal hemorrhoid), biasanya dengan gejala yang kurang khas. Artinya, beberapa gangguan seperti robekan rektum atau anus juga dapat memberikan gejala yang sama. Gejala-gejalanya antara lain keluar darah segar menetes saat buang air besar. Darah tersebut terlihat keluar bersama tinja atau keluar setelah BAB (buang air besar). Gejala ini kadang-kadang tanpa rasa nyeri. Karena ketidakkhasannya, perdarahan ambeien mesti dibedakan dengan perdarahan saluran cerna lainnya, misalnya perdarahan usus besar, rektum, maupun anus.

Kombinasi antara tinja yang keras dan mengedan terlalu kuat sering menjadi biang perdarahan ambeien. Ketika tinja yang keras tersebut harus melewati anus, dia akan menggores atau melukai benjolan ambeien sehingga menyebabkan ambeien mengucurkan darah.

Perdarahan ambeien biasanya berhenti dengan sendirinya, terutama ketika selesai buang air besar dan tidak lagi mengedan. Namun demikian, gangguan tersebut dapat berulang pada buang air besar berikutnya.

Langkah awal untuk mencegah perdarahan adalah tinja tidak boleh keras. Kuncinya, harus cukup makan makanan mengandung serat, misalnya pepaya, pir, sayuran hijau, dan banyak minum air putih. Jika perlu, gunakan suplemen serat, tetapi hendaknya tidak digunakan secara rutin.

Jika perdarahan sangat hebat dan tidak mau berhenti, maka mungkin diperlukan tindakan pembedahan untuk menghentikannya. Oleh karena itu sebaiknya langsung konsultasi ke rumah sakit.

Beberapa pilihan pembedahan untuk ambeien adalah bedah biasa, rubber band ligation, skleroterapi, fotokoagulasi inframerah, ablasi laser, dll. Teknik yang sering digunakan adalah pembedahan biasa dan rubber band ligation (pengikatan ambeien dengan gelang karet).