27 Desember 2010

Menguji Garam Beriodium

Asupan iodium yang cukup sangat penting untuk kesehatan. Jika asupan kurang, dapat timbul berbagai macam gangguan seperti penyakit gondok, pertumbuhan tubuh terhambat, penurunan tingkat kecerdasan, gangguan otak, dan lain-lain. Pada ibu hamil dapat terjadi keguguran dan kematian janin.

Iodium biasanya ditambahkan pada garam, sehingga kita mengenal istilah ‘garam beriodium’. Tujuannya adalah agar iodium dapat tersedia bagi seluruh masyarakat dengan harga yang murah.

Tetapi sayangnya, tidak semua garam yang beredar di pasaran mengandung iodium. Untuk itu diperlukan cara untuk mendeteksi kadar iodium dalam garam.

Cara sederhana adalah dengan memeriksa etiketnya. Biasanya pada etiket tertera nama produsen, nomor SNI, dan kadar iodium yang dikandungnya, yaitu sekitar 30 – 80 ppm.

Cara lain yang lebih obyektif adalah dengan menguji garam dengan iodine test. Cara ini berguna terutama untuk garam yang tidak memiliki etiket yang jelas, misalnya garam curah.

Pengujian dengan iodine test sangat mudah. Ambil sekitar setengah sendok makan garam kemudian tetesi dua sampai tiga tetes iodine test, lalu lihat perubahan warna. Jika warna berubah menjadi ungu tua, maka berarti garam mengandung cukup iodium (lebih dari 30 ppm).

Iodine test biasanya tersedia di apotik seperti Apotik Kimia Farma, dll.