29 Maret 2011

Hubungan penyakit HIV dan Tuberkulosis

Penyakit HIV/AIDS, seperti yang telah ketahui bersama, adalah penyakit menular seksual yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini termasuk penyakit infeksi, disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat-obat yang tersedia di pasaran hanya mampu menekan jumlah virus dan memperpanjang usia harapan hidup penderitanya.

Penyakit tuberkulosis juga termasuk penyakit infeksi. Bedanya dengan HIV, tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yaitu Mycobacterium tuberculosis. Umumnya bakteri ini bersarang di paru-paru dan menyebabkan kerusakan pada jaringan tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan menyerang organ tubuh lain. Oleh karena itu dikenal istilah penyakit tuberkulosis otak, tuberkulosis usus, tuberkulosis tulang, dll.

Hampir semua orang pernah terpapar dengan Mycobacterium tuberculosis. Hanya saja, tidak semua paparan tersebut berlanjut menjadi penyakit tuberkulosis. Pada seseorang yang mempunyai kekebalan tubuh yang bagus, maka bakteri akan segera dilenyapkan oleh tubuh. Kekebalan tubuh terhadap bakteri tuberkulosis biasanya diperoleh dari imunisasi BCG.

Jadi apa hubungan kedua penyakit ini? Seperti telah dijelaskan, penyakit HIV/AIDS merusak sistem pertahanan sehingga tubuh kesulitan untuk memusnahkan kuman penyakit yang menyerang. Ketika kuman Mycobacterium tuberculosis melakukan ‘aggresi’, kuman ini akan leluasa memperbanyak diri dan merusak organ seperti paru-paru. Tanpa ada yang menahannya. Fenomena ini disebut infeksi oportunis tuberkulosis.

Menurut data, 30% penderita HIV di seluruh dunia menderita tuberkulosis. Bahkan di beberapa negara, angka tersebut mencapai 80%.

Bacaan: http://www.tbalert.org/worldwide/tbAIDS.php