27 September 2013

Hipertensi dan Stroke

Apa hubungan hipertensi dengan stroke?

Hubungannya adalah, hipertensi dapat menyebabkan stroke.

Bagaimana mekanismenya?

Meningkatnya tekanan darah pada hipertensi akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Pembuluh tersebut rentan pecah karena bentuknya sangat halus. Pecahnya pembuluh darah akan menyebabkan suplai darah dan oksigen ke sel otak terhenti. Akibatnya sel tersebut mati dan anggota tubuh yang dikontrol oleh sel otak yang mati akan lumpuh.

Bisakah stroke disembuhkan?

Agak sulit untuk menyembuhkan stroke secara total. Pasalnya, sel otak tidak mempunyai kemampuan untuk mereparasi diri seperti halnya sel tubuh lainnya (liver, kulit, dan lain-lain). Walaupun demikian, dampak stroke dapat dikurangi dengan cara menyelamatkan sel-sel yang belum mati total, biasanya dengan memberi vitamin otak (pirasetam).

Jadi apa yang bisa dilakukan?

Meskipun tidak bisa disembuhkan, dampak stroke dapat dikurangi dengan fisioterapi. Pada fisioterapi, dilakukan latihan-latihan terhadap anggota tubuh yang lemah atau lumpuh. Sayangnya, fisioterapi tidak bisa sekali usai, tapi harus rutin dan berkesinambungan, dan biasanya dalam waktu yang lama.

Bagaimana mencegahnya?

Cara terbaik untuk mencegah stroke adalah mengontrol tekanan darah, bisa dengan mengurangi konsumsi garam, olahraga, atau dengan obat-obatan seperti captopril, nifedipin, HCT, dan lain-lain. Kontrol tekanan darah juga penting untuk mereka yang sudah pernah stroke, tujuannya untuk menghindari serangan stroke berikutnya yang kadang-kadang lebih parah.