23 September 2013

Luka Bakar Diolesi Dengan Odol

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa jika terjadi luka bakar, segera olesi dengan odol atau pasta gigi. Benarkah?

Beberapa kali saya menemukan kasus odol ini. Seorang ibu yang tangannya tersiram air panas karena tidak hati-hati saat akan menuangkannya ke teko, segera berlari ke kamar mandi dan mengolesi tangan yang merah merona akibat kepanasan dengan pasta gigi. Alhasil, tangan tampak merah merona berbalut warna putih.

Pun sama dengan kejadian seorang anak yang bermain-main dengan plastik bakar. Satu tetes plastik mengenai kakinya dan segera ayahnya mengolesinya dengan ... odol.

Ada lagi kasus yang agak lucu-lucu mengenaskan. Seorang Bapak yang memeriksa air radiator mobilnya yang baru saja dibawa berjalan jauh, terkena semburan uap panas diwajahnya ketika melepas tutup radiator. Sekujur mukanya mengalami luka bakar. Segera istrinya mengambil odol dan mengoleskannya ke wajah, merata dan mirip dengan masker ibu-ibu yang lagi perawatan.

Tapi benarkan odol bisa meringankan luka bakar? Secara ilmiah saya belum menemukan bukti manfaat odol bagi luka bakar. Malahan odol membuat luka menjadi sulit dibersihkan dan rentan mengalami infeksi sekunder oleh bakteri. Jika sudah infeksi, penanganan menjadi lebih sulit dan luka bakar dapat menimbulkan bekas yang lebih jelek.

Hal yang benar ketika terjadi luka bakar adalah segera menyiram bagian tubuh yang terbakar dengan air mengalir. Manfaatnya adalah agar panas yang masih tersimpan pada luka bakar segera hilang terbawa air dan tidak menjalar ke kulit yang lebih dalam. Jika panas terbatas pada kulit luar, luka bakar cenderung ringan dan tidak menyebabkan komplikasi macam-macam.

Jadi, lupakan odol, beralihlah ke air mengalir ...

Semoga bermanfaat :)