27 Juli 2008

Pendengaran Janin

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan berlangsung sangat pesat. Telinga misalnya, mulai terbentuk pada minggu ke-3 kehamilan dan terbentuk sempurna sekitar 21 minggu kemudian.

Karena telah memiliki struktur seperti layaknya telinga normal, maka semestinya telinga janin usia 24 minggu tersebut sudah dapat mendengar. Pernyataan ini telah diuji oleh para ahli. Mereka menemukan bahwa janin telah dapat mendengar secara aktif saat telinga telah terbentuk sempurna. Bahkan, beberapa ahli lain menyatakan bahwa di usia 16 minggu, janin sudah dapat mendengar suara dari alat periksa USG (ultrasonografi).

Beberapa bukti lain bahwa janin memang benar-benar mendengar adalah :

  1. Detak jantung janin melambat ketika ibunya berbicara. Hal ini memberikan kesan bahwa janin mendengar dan mengenali suara ibunya (William Filer, Ph.D, Columbia University).
  2. Janin dapat membedakan suara ibunya dengan suara orang lain (Queens University, Ontario).
  3. Janin dapat mendengar bunyi-bunyian. Saat diperdengarkan bunyi-bunyian, bayi, yang dipantau dari USG, akan mendekati sumber bunyi-bunyian tersebut (Dr. Barbara Kisilevsky, Queen's School of Nursing).

Apakah janin hanya sekedar mendengar? Ternyata tidak. Janin akan merekam apa yang ia dengar, seperti halnya bayi atau kita orang dewasa merekam segala macam input panca indera, walaupun tanpa kita sadari.

Sekelompok ilmuwan dari Inggris memutarkan jenis musik tertentu pada janin usia 20 minggu. Kemudian, 2-3 minggu setelah lahir, mereka menguji respon bayi tersebut. Hasilnya, bayi mampu mengingat jenis musik yang pernah diperdengarkan dan menjadi tenang ketika musik tersebut di putar kembali. Hal ini merupakan bukti bahwa pada janin telah berkembang ingatan jangka panjang (long-term memory).

Kita semua mungkin sudah faham dengan pentingnya ingatan jangka panjang ini. Walaupun tidak kita sadari, semua ingatan tersebut berperan dalam proses pengambilan keputusan (sebagai bahan acuan), pada fase kehidupan selanjutnya.

Jadi, sebagai orang tua, sudah semestinyalah kita memperdengarkan hal-hal yang positif pada anak kita. Misalnya dengan rajin ngaji di samping istri yang hamil, memutarkan musik klasik, atau bertutur kata yang baik dengan istri, bahkan bercakap-cakap dengan bayi yang masih ada dalam kandungan.

Bacaan :

  1. The Importance of Prenatal Sound and Music.
  2. Hei! Suara Apa Itu?
  3. Baby's Development of Senses.
  4. Sedang Apa Janin di Dalam Sana?