09 Juli 2008

Sidik DNA

Teknik sidik DNA pertama kali dikemukakan oleh Dr. Alec Jeffreys pada tahun 1984. Sejak itu, sidik DNA semakin berkembang, baik dari segi teknik pemeriksaan maupun dari segi penggunaannya.

DNA (deoxyribonucleic acid) adalah materi genetik yang terdapat di dalam inti sel makhluk hidup. Materi ini berbentuk seperti tangga. Bukan tangga yang lurus, tetapi tangga yang berpilin. Kedua sisi tangga tentunya dihubungkan oleh anak tangga. Pada DNA, hanya ada dua jenis anak tangga, yaitu anak tangga yang dibentuk pasangan basa Adenin dan Timin (A-T) dan basa Guanin-Citosin (G-C).

Setiap orang mempunyai struktur kimia sisi tangga dan anak tangga yang sama persis, yang membedakannya hanya urutan dari anak tangga tersebut. Sebagai contoh, A mempunyai anak tangga pertama A-T, kedua G-C, ketiga G-C, keempat A-T, dan seterusnya; sedangkan B mempunyai anak tangga pertama A-T, kedua A-T, ketiga G-C, keempat A-T, dan seterusnya.

Urutan ini  khas untuk setiap individu. Artinya, tidak seorang pun di dunia ini memiliki urutan anak tangga DNA yang sama, kecuali ia kembar identik. Oleh karena itu, DNA dapat dijadikan penanda khusus bagi seorang individu, seperti halnya juga sidik jari.

Tetapi, sidik DNA tidaklah sesederhana sidik jari. Jika sidik jari hanya perlu mencelupkan jari ke dalam tinta kemudian menempelkannya ke kertas, sidik DNA memerlukan proses yang lebih rumit dan relatif lebih mahal.

Langkah yang ditempuh untuk memperoleh sidik DNA antara lain adalah :

  1. Isolasi DNA dari sel atau jaringan tubuh, misalnya dari rambut, kulit, darah, dll.
  2. Pemotongan DNA menggunakan enzim tertentu, misalnya enzim EcoR1.
  3. Memisahkan DNA berdasarkan ukurannya dengan menggunakan teknik elektroforesis.
  4. Memindahkan DNA ke lembaran nilon.
  5. Penambahan penanda radioaktif atau pewarna pada lembaran nilon terseubt sehingga akan nampak sebuah pola khas. Pola inilah yang disebut dengan sidik DNA.

Kegunaan sidik DNA sangat beragam. Dengan sidik DNA, penyakit turunan dapat dideteksi, bahkan sebelum seorang anak lahir. Selain itu, sidik DNA juga dapat berfungsi sebagai alat bukti dalam penyelidikan kriminal. Sidik DNA juga berguna untuk melakukan identifikasi terhadap seseorang, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Bacaan :

  1. DNA 101 - What is it?
  2. DNA Fingerprinting.
  3. DNA Fingerprinting in Human Health and Society.
  4. Genetic Fingerprinting.