22 Juli 2008

Pentingnya Tidur

Tidur sering dimaknai sebagai pekerjaan sia-sia. Tidur juga kerap dianggap hanya menghabiskan umur dengan percuma. Selanjutnya, berkembang anggapan, semakin sedikit kita tidur dalam sehari semalam semakin baik. Semakin kita banyak terjaga untuk melakukan aktifitas di dunia yang semakin sibuk ini, semakin bagus. Sebagiannya disandarkan pada alasan produktifitas.

Tapi tahukah anda apa yang terjadi pada tubuh saat kita tidur?

Saat tidur, tubuh kita tidaklah berhenti bekerja. Bahkan sebaliknya, terus beraktifitas dengan intensitas yang hampir sama saat kita terjaga. Yang membedakan hanyalah jenis aktifitasnya.

Tubuh saat tidur, akan berusaha mengoreksi ketidakseimbangan kimiawi tubuh, mempersiapkan berapa kadar gula darah yang tepat untuk hari berikutnya, memelihara fungsi memori, dan banyak hal lain lagi, bahkan sebagiannya belum dapat diungkap oleh para ahli.

Selain itu, tidur yang cukup akan :

  1. Memelihara suasana hati (mood), daya ingat, dan konsentrasi tetap dalam keadaan normal.
  2. Memelihara dan memperbaiki sistim kekebalan tubuh dan sistem saraf.
  3. Memperbaiki sel-sel otak yang mengalami kekurangan energi atau ketidakseimbangan kimiawi setelah beraktifitas seharian.

Sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan kantuk di siang hari, kurang bersemangat, kurang konsentrasi, mudah tersinggung, dan produktifitas rendah. Selanjutnya, keadaan ini dapat mempengaruhi kemampuan interaksi sosial dan pengambilan keputusan.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Eve Van Cauter dari University of Chicago mengemukakan, "Seorang pria muda diminta untuk tidur hanya empat jam sehari selama enam hari berturut-turut. Kemudian darahnya diperiksa. Ternyata hasilnya mirip dengan darah penderita diabetes. Kemampuannya untuk memproses gula darah berkurang hingga 30 persen dan respon hormon insulinnya sangat menurun. Selain itu, hormon stres (kortisol), yang dapat menyebabkan hipertensi dan gangguan daya ingat, juga meningkat.

Lama Tidur

Lama tidur yang dianggap cukup, bervariasi bagi setiap individu. Biasanya tergantung pada umur, genetik, jenis aktifitas di siang hari, dan kualitas tidur itu sendiri. Parameter sederhana untuk mengukur cukup tidaknya tidur antara lain dengan mengajukan pertanyaan, "Apakah saya hari ini merasa segar dan dapat berkonsentrasi dengan baik, atau apakah saya merasa pusing dan kelelahan?"

Walaupun bervariasi, tapi umumnya tidur yang cukup berkisar :

  • 16 jam sehari bagi bayi di bawah 6 bulan.
  • 10 – 14 jam sehari bagi anak usia 6 bulan – 3 tahun.
  • 10 – 12 jam sehari untuk anak usia 3 – 6 tahun.
  • 10 jam sehari untuk anak usia 6 – 9 tahun.
  • 9 jam sehari untuk anak usia 9 – 12 tahun dan usia remaja.
  • 7 – 8 jam untuk orang dewasa.

Bacaan :

  1. Sleep: It Does a Lot More than you Think.
  2. Sleep Requirements, Needs, Cycles, and Stages.