06 Juli 2008

Keracunan Ikan Tongkol

Salah satu jenis ikan yang sering menyebabkan keracunan adalah ikan tongkol, terutama yang tidak disimpan dengan baik.

Keracunan dapat timbul setelah beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan ikan tongkol. Gejalanya antara lain adalah rasa gatal atau terbakar di sekitar mulut, bibir bengkak, wajah kemerahan, berkeringat, mual, muntah, sakit kepala, jantung berdebar, pusing, atau bentol-bentol merah di badan. Gejala ini biasanya membaik sendiri dalam beberapa jam, atau bahkan beberapa hari. Pada kasus yang berat kadang-kadang diperlukan pemberian obat antihistamin atau obat dan tindakan medis lainnya.

Pada ikan tongkol yang tidak disimpan dengan baik, antara lain dengan membiarkan ikan berada pada suhu ruang selama 12 jam, maka pada ikan tersebut akan berkembang bakteri seperti Escherichia coli, Proteus Sp, atau Klebsiella Sp. Bakteri-bakteri ini mempunyai enzim yang disebut histidin dekarboksilase. Fungsi enzim ini adalah mengubah histidin, yang banyak terdapat pada daging ikan, menjadi histamin. Histamin inilah yang menjadi penyebab timbulnya gejala keracunan.

Cara mencegah keracunan antara lain adalah dengan :

  1. Menyimpan ikan dalam ruang pendingin sejak ditangkap hingga akan dimasak,
  2. Tidak membeli ikan yang sudah tidak segar lagi atau telah mengeluarkan bau busuk,
  3. Segera membersihkan ikan yang telah dibeli termasuk membuang isi perutnya sebelum disimpan dalam ruang pendingin.

Bacaan :

  1. Histamine in Fish.
  2. Scombroid fish poisoning.
  3. Pengaruh Penyiangan dan Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu Kimiawi, Mikrobiologis dan Organoleptik Ikan Tongkol.