04 November 2010

Mabuk Perjalanan, Motion Sickness

Pernah mengalami mabuk perjalanan? Keadaan tersebut sungguh tidak menyenangkan bukan? Perjalanan yang seyogianya dijalani dengan nyaman, berubah menjadi pengalaman yang menyiksa. Kepala pusing, badan lelah, keringat dingin, diikuti mual dan muntah-muntah.

Mengapa mabuk perjalanan bisa terjadi? Penjelasannya kurang lebih sebagai berikut. Informasi gerakan tubuh diterima oleh otak melalui tiga jalur, yaitu melalui telinga dalam (sensor gerak, percepatan, dan gravitasi), mata (penglihatan), dan permukaan tubuh (proprioseptor). Saat tubuh bergerak dengan sengaja, misalnya saat berjalan, maka informasi dari ketiga jalur tersebut dapat dikoordinasikan dengan baik oleh otak. Tetapi, jika gerakan tidak disengaja, misalnya terguncang-guncang saat mengendarai mobil, otak kesulitan mengkoordinasikan informasi dari ketiga jalur tersebut. Akibatnya, timbul gejala-gejala mabuk perjalanan (motion sickness).

Untuk mencegah atau mengatasi mabuk perjalanan, beberapa saran berikut mungkin bermanfaat :

  1. Fokuskan pandangan pada benda-benda jauh yang tidak bergerak, misalnya gunung, awan, atau horizon.
  2. Hindari membaca.
  3. Jaga agar kepala tidak bergoyang-goyang saat duduk di sandaran kursi.
  4. Hindari merokok atau duduk di sebelah orang yang sedang merokok.
  5. Jika perlu, konsumsi antihistamin yang dijual bebas misalnya Antimo.
  6. Jika terlanjur mual, makanlah biskuit atau minum minuman berkarbonasi untuk mengurangi keluhan lambung.

Demikian, semoga bermanfaat.

Bacaan :

  1. http://www.mayoclinic.com/health/first-aid-motion-sickness/HQ01099
  2. http://female.kompas.com/read/xml/2010/07/13/09203960/mabuk.perjalanan.gimana.mencegahnya
  3. http://cangkang.vivanews.com/ramadan/news/read/176005-gemuk-usai-lebaran--no-way-
  4. http://www.medicinenet.com/motion_sickness/article.htm