17 November 2013

Hubungan Hipertensi dan Stroke

Banyak penderita hipertensi yang menganggap biasa saja penyakitnya. Bahkan ada beberapa yang bangga bahwa tekanan darahnya sudah 180/110 mmHg tapi masih bertahan dan tidak merasakan apa-apa. Baru ada penyesalan ketika sudah terjadi stroke.

Apa hubungan hipertensi dan stroke?

Tingginya tekanan darah pada hipertensi akan memberikan beban tekanan pada pembuluh darah. Ketika beban tekanan melampaui daya tahan dinding pembuluh, maka pecahlah pembuluh darah tersebut.

Pembuluh yang rentan pecah adalah pembuluh darah otak. Ketika pecah, suplai darah dan oksigen ke bagian yang diperdarahi oleh pembuluh darah bersangkutan akan terhenti. Akibatnya, sel otak akan mati.

Sel otak adalah pusat pengaturan pikiran, sensor dan pergerakan. Jika mengalami kematian, maka akan terjadi gangguan organ yang dikendalikannya. Jenis gangguan tergantung jenis sel otak yang mati. Gangguan dapat berupa kelumpuhan anggota gerak, bicara pelo, gangguan proses pikir, sampai tidak sadarkan diri.

Bagaimana mencegah stroke karena hipertensi?

Cara mencegahnya adalah dengan mengendalikan hipertensinya. Jika tekanan darah dalam rentang stabil, maka kecil kemungkinan terjadi stroke.

Cara mengendalikan hipertensi adalah tidak mengkonsumsi makanan yang banyak garam (ikan asin, telur asin, dll), serta teratur minum obat hipertensi. Selain itu, penderita dianjurkan untuk berolahraga dan menghindari makanan yang banyak mengandung lemak seperti daging, jeroan, dll.