28 Agustus 2012

Cara mencegah sakit ginjal bagi penderita diabetes

Diabetes adalah keadaan dimana gula darah lebih tinggi dari normal (>200 mg/dl). Jika keadaan ini berlangsung lama, dapat timbul kerusakan di berbagai organ tubuh seperti jantung, pembuluh darah, mata, dan ginjal.

Khusus untuk ginjal, derajat kerusakan bisa ringan sampai berat, bahkan gagal ginjal. Kerusakan berat biasanya tidak serta merta terjadi, tapi berlangsung lama dan dimulai dengan kerusakan ringan yang seringkali pada awalnya tidak menimbulkan gejala apapun.

Jika mengalami kerusakan, maka ginjal tidak mampu lagi menjalankan fungsinya sebagai penyaring darah. Akibatnya, protein yang dibutuhkan tubuh akan terbuang bersama air kencing dan sampah metabolisme akan menumpuk di dalam darah. Hal ini sangat berbahaya jika tidak segera di atasi.

Agar tidak jatuh pada keadaan sakit ginjal berat atau gagal ginjal, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  1. Menjaga agar kadar gula darah tetap berada dalam rentang normal, yaitu di bawah < 200 mg/dl.
  2. Menjaga tekanan darah tetap di bawah 130/80 mmHg. Tekanan darah yang normal tidak hanya mencegah komplikasi sakit ginjal tapi juga mencegah komplikasi lainnya seperti mata, jantung, dan pembuluh darah. Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, dokter biasanya memberikan obat-obat golongan ACE (angiotensin converting enzyme) inhibitor atau golongan ARB (angiotensin receptor blocker).
  3. Berkonsultasi dengan ahli gizi mengenai pola makan yang cocok dengan keadaan Anda. Biasanya Anda diminta untuk mengurangi konsumsi protein hewani seperti daging, telur, susu, dan lain-lain.
  4. Meminta pemeriksaan urin secara teratur setiap tahun untuk mendeteksi apakah ada protein di dalamnya (pemeriksaan albumin urin). Adanya protein menandakan adanya kebocoran dan kerusakan ginjal.
  5. Meminta pemeriksaan darah untuk mendeteksi kadar kreatinin. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui laju penurunan fungsi ginjal.
  6. Hindari mengkonsumsi sembarang obat, terutama obat-obat pereda nyeri seperti parasetamol.
  7. Segera berobat ke dokter jika ada tanda-tanda infeksi saluran kemih seperti nyeri saat kencing, frekuensi kencing meningkat, air kencing keruh atau kemerahan, demam, atau nyeri pinggang agak ke kiri atau ke kanan.