04 Juni 2011

Episiotomi, bolehkah dilakukan saat persalinan?

Episiotomi adalah tindakan menggunting jaringan antara muara v dan anus (jaringan perineum) saat proses melahirkan. Tujuan utamanya tentu saja untuk mempermudah lahirnya bayi.



Dulu, episiotomi merupakan tindakan rutin. Artinya, dalam setiap persalinan selalu dilakukan. Hal yang menjadi pertimbangan adalah robekan akibat episiotomi cenderung lebih kecil dan lebih rapi dibandingkan robekan yang terjadi secara alami. Selain itu, luka episiotomi juga dianggap lebih cepat sembuh.



Tetapi, saat ini episiotomi tidak lagi dianjurkan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa penyembuhan luka episiotomi menimbulkan ketidaknyamanan. Selain itu, luka yang dibuat ternyata cenderung lebih luas dibanding jika robekan terjadi sendiri. Pada beberapa wanita, luka episiotomi juga dapat menimbulkan nyeri saat berhubungan seksual, bahkan selama berbulan-bulan setelah melahirkan.



Walaupun sudah tidak dianjurkan, bukan berarti teknik episiotomi tidak boleh sama sekali. Pada keadaan tertentu, episiotomi tetap dilakukan. Misalnya jika posisi bayi tidak normal, bayi harus dilahirkan secepatnya, atau jika diperkirakan robekan yang terjadi akan sangat luas.



Demikian, semoga bermanfaat.