02 Agustus 2011

Pengaruh rokok terhadap janin

Merokok tidak hanya dimonopoli oleh kaum pria. Para wanita juga ternyata menyukai kebiasaan buruk ini. Walaupun jumlahnya lebih sedikit, perokok wanita mempunyai proporsi yang cukup signifikan, yaitu sekitar 15 persen.

Di antara wanita perokok, mereka yang masih meneruskan kebiasaan buruknya walaupun tahu dirinya hamil juga tidak sedikit, yaitu hampir sepertiganya. Salah satu faktor mengapa banyak yang tidak mau berhenti adalah karena efek ketagihan yang sangat kuat terhadap nikotin dan zat lain yang ada dalam asap rokok.

Sampai ke janin

Saat menghisap asap rokok, ribuan senyawa kimia akan masuk ke dalam paru-paru kemudian menyeberang ke pembuluh darah. Senyawa tersebut lalu beredar ke seluruh tubuh, termasuk ke dalam plasenta dan sirkulasi janin. Senyawa kimia yang ada dalam asap rokok antara lain karbon monoksida, nikotin, timah, hidrogen sianida, dll.

Wanita yang merokok disebut perokok aktif, sedangkan mereka yang tidak merokok tapi terpapar asap rokok dari orang disekitarnya disebut perokok pasif. Janin yang ibunya menjadi perokok pasif juga menghadapi risiko buruk seperti halnya pada ibu yang perokok aktif.

Berikut beberapa risiko buruk yang ditimbulkan oleh asap rokok terhadap janin:

  1. Pertumbuhan terhambat dan berat lahir kurang dari normal
  2. Keguguran atau lahir prematur
  3. Kematian dalam kandungan (still birth)
  4. Posisi ari-ari menutupi jalan lahir (plasenta previa)
  5. Terlepasnya ari-ari sebelum waktunya
  6. Lahir cacat
  7. Setelah lahir, bayi rentan terkena infeksi dan gangguan kesehatan lainnya, seperti kanker, asma, keterbelakangan mental, sindrom kematian mendadak (sudden infant death syndrome), dll.

Demikian, semoga bermanfaat.