02 Juli 2012

Virus Rubella Penyebab Campak Jerman

Virus rubella adalah jasad renik yang menyebabkan penyakit rubella. Penyakit ini dikenal juga sebagai campak Jerman atau campak tiga hari.



Virus rubella berkembang biak di hidung dan tenggorokan. Ketika penderita bersin atau batuk, maka lendir hidung atau dahak tenggorokan yang mengandung virus ikut keluar melayang-layang di udara atau mencemari permukaan benda-benda seperti kursi, kain, sprei, dan lain sebagainya. Jika seseorang terpapar oleh lendir atau dahak tersebut, ia dapat ikut terinfeksi.



Selain di hidung dan tenggorokan, virus rubella juga dapat menginfeksi berbagai organ tubuh melalui pembuluh darah atau pembuluh getah bening.



Bintik Merah. Sekitar 2 atau 3 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh, akan muncul gejala rubella. Gejala utama biasanya berupa bintik kecil berwarna merah atau pink di wajah, yang kemudian menyebar ke tubuh dan tungkai. Bintik tersebut akan menghilang setelah 2 hari.



Gejala lain penyakit rubella adalah pembesaran kelenjar belakang telinga, kelenjar tengkuk, atau kelenjar leher; demam, sakit kepala, nafsu makan hilang, hidung beringus, nyeri sendi, dan lain-lain.



Gejala tersebut biasanya menghilang sendiri. Cepat lambatnya atau berat ringannya tergantung dari daya tahan tubuh penderita.



Cacat Janin. Hal yang paling ditakuti dari virus rubella adalah jika virus tersebut menginfeksi ibu hamil, terutama pada usia kehamilan kurang dari tiga bulan. Virus rubella dapat menyebabkan cacat pada janin yang dikandung oleh ibu. Cacat tersebut dapat berupa tuli, buta, penyakit jantung, kepala janin kecil, keterbelakangan mental, pertumbuhan fisik terganggu, atau hati dan limpa membesar. Sekitar 10-20% bayi yang cacat akibat infeksi virus rubella akan meninggal sebelum usia 1 tahun.



Imunisasi. Karena efek serius virus rubella pada ibu hamil, maka sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi rubella. Caranya adalah dengan imunisasi.



Imunisasi rubella biasanya digabung dengan imunisasi gondongan dan campak. Namanya MMR (Mumps, Measles, Rubella). Imunisasi diberikan pertama kali pada usia sekitar satu tahun. Kemudian diperkuat dengan pemberian kedua pada usia 4-6 tahun.



Bagi ibu yang ingin berjaga-jaga terhadap infeksi rubella saat ia hamil nanti, dapat juga meminta imunisasi rubella. Tetapi sebelum imunisasi harus diperiksa dulu, apakah di tubuh ibu sudah terdapat zat antirubella atau belum. Jika sudah ada, tak perlu dimunisasi. Perlu diperhatikan, ibu yang sudah imunisasi rubella tidak boleh langsung hamil, harus menunggu 3 bulan dulu.



Demikian, semoga bermanfaat :)