10 Mei 2012

Vasektomi, KB permanen untuk pria

Vasektomi merupakan salah satu bentuk KB pria. KB jenis ini termasuk KB permanen, oleh karena itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang tidak berencana punya anak lagi.



Vasektomi dilakukan dengan cara memotong saluran yang berfungsi sebagai tempat mengalir sel sperma dari lokasi produksi (testis). Dengan demikian, cairan yang keluar saat seorang pria ejakulasi (biasa disebut ejakulat atau semen), hanya mengandung zat-zat makanan tanpa sperma. Dengan kata lain ‘ejakulatnya kosong’.



Bius lokal



Prosedur vasektomi sangat sederhana. Tidak dibutuhkan bius umum, hanya bius lokal pada daerah bagian atas testis. Sayatan yang dibuat biasanya cukup kecil, berfungsi sebagai jendela untuk mencapai saluran sperma (vas deferens). Setelah teridentifikasi, saluran sperma dipotong. Kemudian, luka sayatan dijahit kembali.



Pasca vasektomi, akan ada sedikit nyeri dan bengkak, seperti yang umumnya terjadi pada luka. Dokter akan memberikan obat-obatan untuk meringankan gejala ini. Selama satu atau dua minggu, pasien dilarang untuk melakukan hubungan seksual. Jadi harus menunggu luka operasi sembuh sempurna.



Tak langsung steril



Beberapa minggu setelah vasektomi, cairan ejakulat belum benar-benar bebas dari sperma. Dibutuhkan waktu sekitar 8 minggu atau lebih, atau 20 kali ejakulasi, agar ejakulat tidak lagi mengandung sperma. Oleh karena itu, pasien harus menggunakan cara KB lain misalnya kondom untuk mencegah pasangannya hamil.



Untuk memastikan bahwa ejakulat benar-benar bebas sperma, dokter biasanya akan melakukan pengecekan laboratorium terhadap ejakulat.



Tak selalu berhasil



Bagaimana dengan pria yang berubah pikiran, misalnya mendadak ingin punya anak lagi? Dalam kasus seperti ini, dokter dapat melakukan operasi ulang untuk menyambung saluran sperma. Tetapi perlu diingat, bahwa operasi ini tidak selalu berhasil dan prosedurnya lebih rumit ketimbang operasi vasektomi.



Oleh karena itu, sebaiknya sebelum menjalani operasi vasektomi, dipikirkan masak-masak dulu.



Satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu vasektomi hanya berfungsi untuk mencegah kehamilan, tapi tidak dapat mencegah penularan penyakit seksual seperti HIV/AIDS atau GO. Oleh karena itu, tetap hindari aktifitas seksual resiko tinggi.



Semoga bermanfaat ....