03 April 2012

Jenis gangguan plasenta (ari-ari)

Plasenta atau ari-ari adalah jaringan yang tumbuh di dalam rahim bersama-sama janin. Jaringan ini melekat langsung di dinding rahim dan terhubung dengan bayi melalui tali plasenta.



Posisi perlekatan plasenta ke dinding rahim normalnya adalah di bagian atas atau samping rahim.



Fungsi utama plasenta adalah mengalirkan oksigen dan makanan untuk bayi dan membuang sampah metabolisme dari bayi.



Pada beberapa keadaan, plasenta dapat mengalami berbagai gangguan. Baik selama perkembangan janin, maupun saat kelahiran. Berikut beberapa diantaranya:



1. Abruptio plasenta



Jika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya, baik sebagian maupun seluruhnya, disebut abruptio plasenta. Keadaan ini akan menyebabkan perdarahan jalan lahir, dan berkurangnya pasokan oksigen dan makanan untuk bayi. Pada kasus yang parah, proses kelahiran biasanya harus segera dilakukan.



2. Plasenta previa



Keadaan dimana plasenta menutupi mulut rahim, sebagian atau atau seluruhnya, disebut plasenta previa. Keadaan ini dapat menyebabkan perdarahan sebelum atau saat persalinan. Biasanya dibutuhkan persalinan caeser untuk melahirkan bayi.



3. Plasenta akreta



Jika ‘akar’ plasenta tumbuh sangat dalam, masuk ke dalam jaringan rahim, maka disebut plasenta akreta. Keadaan ini dapat menyebabkan perdarahan pada masa-masa terakhir kehamilan atau perdarahan hebat setelah melahirkan. Untuk mengatasinya, biasanya dibutuhkan persalinan sesar dan pengangkatan rahim.



4. Retensio plasenta



Jika plasenta tidak lahir 30 sampai 60 menit setelah bayi dilahirkan, disebut retensio plasenta. Penyebabnya adalah plasenta terjebak di dalam mulut rahim yang tertutup, atau karena plasenta masih melekat di dinding rahim. Untuk mengeluarkannya, dapat dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan, atau dengan kuret.



Terima kasih, semoga bermanfaat.