06 Maret 2012

Kekurangan Cairan atau Dehidrasi

Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Keberadaannya hampir 60% dari total berat tubuh.



Tidak hanya terdapat dalam cairan darah, air juga ditemukan diberbagai organ penting seperti otak, hati, limpa, jantung dan lain-lain. Di organ-organ tersebut, air memegang peranan vital yang menjaga organ tetap dapat berfungsi normal.



Pada keadaan tertentu, cairan dalam tubuh dapat berkurang. Keadaan ini disebut dehidrasi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, antara lain:


  1. Muntah atau diare hebat

  2. Demam tinggi

  3. Berada di lingkungan yang panas

  4. Penggunaan obat pelancar kencing

  5. Penyakit seperti kencing manis, diabetes insipidus, Addison, dan lain-lain.


Membahayakan Jiwa



Dehidrasi dibagi dalam 3 derajat, yaitu ringan, sedang, dan berat. Dikatakan ringan jika kehilangan cairan 5% dari berat badan, sedang jika kehilangan 5-10%, dan berat jika kehilangan cairan lebih dari 10%.



Dehidrasi, jika tidak segera diatasi dapat membahayakan jiwa. Pada dehidrasi berat misalnya, dapat terjadi penurunan kesadaran, koma, hingga meninggal dunia.



Cara mengatasi dehidrasi adalah dengan pemberian cairan segera. Tindakan ini disebut rehidrasi.



Rehidrasi Intravena



Rehidrasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu per oral (minum) dan per intravena (melalui infus). Pada rehidrasi oral biasanya diberikan larutan oralit, sedangkan pada rehidrasi intravena diberikan cairan infus yang mengandung elektrolit.



Pada dehidrasi ringan dan pasien masih dapat minum, tindakan biasanya berupa rehidrasi oral. Sedangkan pada dehidrasi berat, biasanya segera dilakukan pemasangan infus.