21 Maret 2012

Obat Tomcat, Jangan Pakai Acyclovir

Serangan tomcat sedang merajalela. Tidak hanya di Surabaya, tapi sudah merambah daerah lain. Sangat dikhawatirkan, serangan ini semakin luas penyebarannya.

Seiring dengan meningkatnya serangan tomcat, maka muncul berbagai macam artikel di internet yang membahas tentang serangga ini. Fenomena ini sangat bagus, karena dapat meningkatkan pengetahuan khalayak tentang tomcat, terutama dari segi pencegahan dan penanganan racunnya.

Sayangnya, beberapa artikel yang memuat tulisan tentang penanganan racun tomcat menyarankan penggunaan Acyclovir salep. Barangkali hal ini didasarkan bahwa gangguan kulit akibat racun tomcat mirip dengan gejala herpes.

Obat virus

Acyclovir, baik bentuk salep maupun tablet, termasuk ke dalam golongan obat antivirus. Oleh karena itu, obat ini hanya digunakan untuk membasmi virus. Tidak semua jenis virus, hanya terbatas pada virus herpes simpleks (cacar air), virus herpes genital, atau virus herpes zoster.

Jadi, Acyclovir tidak bisa digunakan untuk mengobati lepuh kulit akibat racun tomcat. Walaupun lepuh kulit tersebut mirip dengan lepuh kulit pada penyakit herpes. Karena nyata-nyata penyebabnya bukan virus, tapi racun yang disebut paederin.

Langkah yang benar adalah mengolesi kulit dengan salep kortikosteroid (betametason, hidrokortison). Salep ini dapat meringankan peradangan dan gatal. Selain itu, dapat juga digunakan salep antibiotik (neomisin sulfat). Fungsinya untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri. Hindari mengoleskan bahan-bahan seperti minyak kayu putih, minyak angin, balsem, dan lain-lain, karena dapat memperparah peradangan kulit.