08 Maret 2012

Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dan osteoporosis

Osteoporosis adalah keadaan dimana kepadatan tulang berkurang, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.



Banyak hal yang dapat menyebabkan osteoporosis, antara lain merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olah raga, makanan kurang kalsium, kurang gizi, sakit-sakitan, gangguan penyerapan makanan di saluran cerna (malabsorbsi), kadar estrogen rendah (wanita) atau testosteron rendah (pria), kemoterapi yang mempengaruhi indung telur, kekurangan vitamin D, dan lain-lain.



Selain sebab-sebab di atas, penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang juga dapat menjadi penyebab osteoporosis. Salah satunya adalah penggunaan kortikosteroid.



Dalam Jamu



Kortikosteroid adalah nama segolongan obat. Jenis obat-obat yang tergabung dalam golongan tersebut adalah deksametason, prednison, prednisolon, kortison, dll. Obat-obat ini biasanya digunakan pada penyakit asma, alergi, pasca transplantasi organ, dan berbagai kondisi medis lainnya.



Selain untuk kepentingan medis, kortikosteroid sering juga disalahgunakan sebagai obat gemuk. Pasalnya, obat ini dapat menahan air agar tetap banyak di dalam tubuh sehingga berat badan meningkat. Kortikosteroid juga banyak digunakan di dalam jamu-jamu ilegal. Tujuannya, untuk menghilangkan pegal dan menimbulkan rasa nyaman di tubuh.



Keluar Lewat Ginjal



Konsumsi kortikosteroid berkepanjangan dapat menyebabkan osteoporosis atau kerapuhan tulang. Mekanismenya adalah, kortikosteroid menurunkan penyerapan kalsium oleh usus, meningkatkan jumlah hilangnya kalsium dari tubuh melalui ginjal, serta meningkatkan pengeluaran kalsium dari tulang.



Untuk mengatasi osteoporosis akibat konsumsi kortikosteroid jangka panjang, maka seseorang dianjurkan mengkonsumsi kalsium dosis tinggi (1000 mg sehari) dan vitamin D. Tetapi, keduanya saja tidak cukup. Perlu ditambahkan obat lain seperti alendronate, risedronate, atau zoledronate.



Demikian, semoga bermanfaat.