30 Oktober 2013

Kencing Sembarangan

Salah satu penyakit kronis di masyarakat adalah kencing sembarangan, tidak hanya di pinggir hutan, tapi juga di tengah jalan raya.

Suatu ketika saya berjalan di sekitar Jalan Percetakan Negara Jakarta, tiba-tiba satu bajaj berhenti, supir keluar dari bajaj, dan dengan menggunakan pantat bajaj sebagai pelindung ia pun kencing. Pernah juga ada supir taksi yang menggunakan pintu depan taksinya sebagai tameng untuk kencing. Belum lagi, supir metromini yang dengan entengnya kencing di belakang metromininya. Percaya gak percaya, aktifitas kencing sembarangan ini dilakukan di siang bolong di tengah keramaian orang berlalu lalang.

Tidak hanya para pengendara, orang ‘biasa’ pun banyak yang kencing sembarangan. Aktifitas buang air seni ini biasanya dilakukan di pojokan bangunan atau pagar yang strategis. Agak terlindung ke dalam.

Entah apa yang mendorong perilaku yang menurut saya cenderung aneh ini. Apakah karena jumlah WC umum kurang, atau karena setiap kencing musti bayar seribu, atau karena memang sekedar mencari ‘kepraktisan’.

Walaupun air kencing bukan sebagai sumber penular penyakit utama, ada beberapa penyakit serius yang dihubungkan dengannya contohnya leptospirosis dan hepatitis. Selain itu, bau pesing yang merambah ke seluruh penjuru mata angin tentu sangat mengganggu.

Tampaknya sulit untuk menghentikan kebiasaan yang sudah mendarah daging ini. Mungkin sama sulitnya dengan menghentikan kebiasaan merokok dan buang sampah sembarangan. Walaupun demikian, kita harus tetap berusaha. Minimal kita tidak jadi pelaku :)

Catatan: Saya sering lewat Terminal Senen; Satu hal yang mencetuskan tulisan ini adalah pesingnya jalur-jalur yang ada di stasiun tersebut.