14 Februari 2008

Tonsilitis

Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil. Tonsil sendiri adalah organ berbentuk gumpalan di kedua sisi bagian belakang kerongkongan. Fungsinya sebagai penahan serangan kuman yang masuk ke tubuh melalui mulut.

Tonsil yang mengalami peradangan akan tampak membesar, berwarna kemerahan, dengan lapisan berwarna kuning, abu-abu, atau putih di permukaannya. Selain itu, gejala tersebut sering diikuti dengan radang tenggorok, demam, dan pembengkakan kelenjar di leher, serta nyeri menelan.

Pengobatan tonsilitis tergantung pada kuman penyebabnya, apakah virus atau bakteri streptococci. Untuk membedakannya dapat dilakukan melalui pemeriksaan visual tonsil, atau dengan mendeteksi bakteri dengan tes streptococcus cepat atau tes biakan tenggorok.

Jika tonsilitis disebabkan oleh virus, tubuh akan mengatasi infeksi tersebut. Tetapi jika penyebabnya adalah bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Jika demikian, pastikan anak menghabiskan antibiotik yang diberikan sesuai dengan anjuran. Jika tidak, akan timbul resistensi kuman terhadap antibiotik tersebut.

Jika tonsilitis seringkali kambuh (lebih dari 5 sampai 7 kali dalam setahun) atau terjadi infeksi berulang selama beberapa tahun, dokter mungkin akan menganjurkan tonsilektomi, yaitu operasi pengangkatan tonsil.

Anak yang menderita tonsilitis perlu banyak makan makanan bergizi dan istirahat. Jika anak mengeluh nyeri menelan sehingga sulit untuk makan, cobalah makanan lunak atau makanan cair.

Anak harus banyak minum dan istirahat. Jika perlu, ukurlah suhu tubuhnya secara teratur. Anda dapat menggunakan obat penurun panas yang dijual bebas seperti parasetamol atau ibuprofen.

Tonsilitis adalah penyakit menular. Untuk membatasi penularan, hindarkan penggunaan bersama barang-barang pribadi penderita seperti gelas, peralatan makan, sikat gigi, dll.