14 Februari 2012

Tahapan perkembangan HIV menjadi AIDS

Sahabat,



Ketika seorang terinfeksi HIV, maka tidak serta merta ia akan menderita AIDS. Perlu waktu lama, biasanya dalam hitungan tahun atau bahkan puluhan tahun.



Setidaknya ada empat tahap yang dilalui penderita AIDS, yaitu :



(1) Tahap I: Periode Jendela (Window Period)



Tahap ini mulai dari masuknya virus ke dalam tubuh sampai terbentuknya antibodi terhadap virus HIV. Periode jendela berlangsung antara 2 minggu sampai dengan 6 bulan. Gejala-gejala yang timbul pada penderita biasanya tidak khas, mirip dengan gejala flu biasa. Gejala tersebut antara lain demam, badan pegal-pegal, tenggorokan meradang, diare, dan lain-lain. Pada sebagian orang, periode ini dilalui tanpa gejala apapun. Dua tes HIV, yaitu ELISA dan Western Blot, akan memberikan hasil negatif pada periode jendela.





(2) Tahap II: Tanpa gejala (Asimptomatik)



Pada tahap II ini, virus HIV terus berkembang biak di dalam tubuh. Walaupun demikian, belum muncul gejala-gejala khas sehingga penderita biasanya merasa sehat. Berbeda dengan tahap I, tes HIV pada periode II akan memberikan hasil positif. Lama tahap II berkisar 5 sampai 10 tahun. Cukup lama. Pada periode ini, penderita menjadi penular bagi orang lain tanpa dia sadari.



(3) Tahap III: Timbul gejala (Simptomatik)



Pada periode III, terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh parah. Akibatnya muncul infeksi diberbagai organ tubuh secara bersamaan. Contohnya, meningitis, TBC, perbesaran kelenjar, dan lain-lain. Penderita juga mengalami rasa lelah di seluruh badan.



(4) Tahap IV: AIDS



Pada tahap ini, kerusakan sistem kekebalan tubuh semakin parah. Ditandai dengan jumlah sel CD4 kurang dari 200. Tubuh sudah kehilangan kemampuan untuk menghadapi infeksi ringan sekalipun. Selain itu, timbul penyakit oportunistik seperti sarkoma Kaposi dan Pneumocystis Pneumonia. Tahap IV, tanpa penanganan yang baik biasanya berakhir dengan kematian.



Demikian, semoga bermanfaat.