27 Februari 2012

Mengintip usus besar dengan kolonoskopi

Usus besar atau dalam bahasa medis disebut kolon, adalah bagian akhir saluran pencernaan sebelum anus. Fungsi utamanya adalah menyerap air dan garam dari tinja. Selain itu, usus besar juga tempat fermentasi atau pembusukan tinja dengan bantuan bakteri penghuni normal usus besar.



Usus besar dapat mengalami berbagai macam gangguan atau kelainan, misalnya polip, tumor, infeksi, ulkus, dan lain-lain. Jika hanya diraba dari luar, dari dinding perut, maka sebagian kelainan tersebut tidak dapat terdeteksi. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan untuk melihat langsung dinding usus besar.



Bagian dalam dinding usus besar dapat dilihat atau divisualisasi di layar monitor dengan menggunakan kamera lentur yang disebut endoskop. Tindakan medis ini disebut kolonoskopi.



Prosedur kolonoskopi antara lain adalah:


  1. Pasien berbaring di sisi kiri

  2. Dokter memasang peralatan yang memantau tekanan darah, nadi, dan pernapasan.

  3. Pemberian obat penenang, kadang-kadang pereda nyeri, untuk menjaga pasien tetap rileks dan tidak gelisah.

  4. Dokter memasukkan endoskop berlampu dan berkamera lewat anus, menuju rektum dan usus besar. Dokter juga memasukkan gas karbon dioksida untuk menggembungkan usus besar agar dindingnya lebih mudah dan lebih jelas terlihat.

  5. Dengan bantuan kamera, dokter akan memeriksa seluruh dinding usus besar untuk mencari gangguan atau kelainan jaringan.

  6. Sekali-kali pasien diminta merubah posisinya agar dinding usus lebih jelas terlihat.

  7. Jika dokter menemukan polip atau jaringan yang tampak terganggu, dokter dapat melakukan pemotongan polip atau pengambilan sedikit jaringan untuk diperiksa sel-selnya, apakah jinak atau ganas. Selain itu, jika ada perdarahan, dapat dihentikan dengan membakarnya dengan kauter listrik.


Kolonoskopi memakan waktu sekitar 30 sampai 60 menit. Satu hari kemudian biasanya pasien sudah mengalami pemulihan total.



Demikian Sahabat, semoga bermanfaat.