29 Februari 2012

Bagaimana buta warna diturunkan?

Buta warna adalah penyakit genetik yang ditandai dengan tidak dapat atau kurang dapat melihat warna-warna tertentu. Paling sering adalah warna hijau dan merah. Kurang dapat melihat warna hijau disebut deuteranomali, buta warna hijau disebut deuteranopia. Sedangkan lemah melihat warna merah disebut protanomali dan buta warna merah disebut protanopia. Buta warna biru dan buta warna total sangat jarang terjadi. Pada buta warna total, dunia terlihat seperti televisi hitam putih.



Buta warna terjadi karena gangguan pada sel kerucut mata yang berfungsi sebagai penangkap warna (reseptor). Gangguan tersebut berawal pada kelainan gen yang mengkode sel kerucut pada kromosom X. Akibatnya sel penangkap warna tersebut tidak terbentuk atau pun kalau pun terbentuk, mengalami kecacatan.



Pada laki-laki kromosom X hanya satu, satunya lagi adalah kromosom Y. Jadi kode kromosom laki-laki adalah XY. Berbeda halnya dengan perempuan, terdapat dua kromosom X dan tidak ada kromosom Y. Kode kromosom perempuan adalah XX.



Jika seorang laki-laki (X,Y) kawin dengan seorang perempuan (X,X), maka akan terjadi pemisahan kromosom (misalnya laki-laki, menjadi kromosom X dan kromosom Y) kemudian berkombinasi dengan kromosom pasangannya. Secara singkat dapat ditulis seperti ini X1,X2 >< X3,Y => X1X3,X1Y dan X2X3,X2Y.



Berikut contoh bagaimana buta warna diturunkan:




  1. Jika seorang laki-laki menderita buta warna (Xbw,Y) kawin dengan seorang wanita normal (X,X), maka anak mereka akan mempunyai kode (Xbw,X; perempuan tidak buta warna tapi pembawa gen buta warna) dan (X,Y; laki-laki normal).

  2. Jika anak perempuan pasangan di atas (Xbw,X) kawin dengan laki-laki normal (X,Y), maka anak mereka akan mempunyai kode (Xbw,X; perempuan tidak buta warna tapi pembawa gen buta warna), (X,X; perempuan normal), (Xbw,Y; laki-laki buta warna), (X,Y; laki-laki normal).




Demikian, semoga bermanfaat.