07 Februari 2012

Posisi rahim terbalik

Rahim atau uterus adalah organ terpenting pada kehamilan. Di sinilah janin berkembang hingga cukup bulan untuk dilahirkan.



Posisi rahim di dalam perut bervariasi. Sebagian besar adalah posisi menekuk ke depan (antefleksio). Posisi ini sering dianggap sebagai posisi ‘normal’. Ada lagi jenis posisi lainnya, yaitu menekuk ke samping atau ke belakang (retrofleksio). Kedua posisi terakhir dianggap sebagai ‘variasi letak’. Bukan sebagai kelainan pada rahim.



Rahim yang menekuk ke belakang sering disebut sebagai rahim terbalik. Efek utama posisi rahim seperti ini adalah lebih sulit hamil dibanding dengan posisi rahim normal. Penyebabnya karena sperma lebih sulit masuk ke dalam rahim. Hal ini terjadi karena semprotan sperma saat ejakulasi tidak searah dengan saluran rahim.









Untuk mengatasinya, seseorang yang memiliki rahim terbalik dianjurkan untuk melakukan modifikasi posisi. Posisi yang disarankan adalah posisi menunduk atau menungging dan arah penetrasi pasangan dari belakang. Dengan posisi ini, mulut rahim akan searah dengan arah keluarnya sperma.



Setelah ejakulasi, jangan langsung berbaring terlentang atau berdiri. Usahakan tetap pertahankan posisi menunduk atau menungging sekitar 15 menit. Tujuannya untuk memberi kesempatan sperma berenang masuk ke dalam rahim dan menemui sel telur di saluran tuba (tuba fallopi). Dengan demikian, kehamilan diharapkan akan terjadi.






Demikian, semoga bermanfaat.